Kimia organologam adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang logam yang berikatan langsung dengan satu atau lebih atom carbon. Beberapa senyawa organologam ada yang tidak berikatan lansung dengan atom karbon seperti pada kompleks phospine, logam hidrida, organosilikon, organoboron dan lainnya. Ada beberapa logam yang berikatan langsung dengan unsur karbonnya namun bukan termasuk senyawa organologam, yaitu logam karbida dan logam sianida. Fungsi utama senyawa organologam adalah sebagai katalis pada reaksi kimia.
Terdapat dua macam ikatan organologam, yaitu :
Ikatan ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang sangat elektropositif yaitu unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam dengan yang berikatan secara ionik bersifat tak larut dalam pelarut hidrokarbon dan mudah teroksidasi.
Kini telah dikembangkan teknologi terbaru mikroskop elektron Groundbreaking yang dikembangkan di York JEOL Nanocentre, tepatnya di University of York di mana hal tersebut memungkinkan peneliti untuk mengamati dan menganalisis atom tunggal, kelompok kecil serta nanopartikel di dalam mekanika eksperimen in-situ untuk pertama kalinya. Karya berpengaruh yang dilakukan di York ini membuka peluang baru secara mencolok untuk mengamati dan memahami peran atom dalam reaksi di berbagai ilmu fisika. Hal tersebut juga memiliki implikasi penting sebagai obat-obatan dan sumber energi baru.
Peneliti yang berasal dari Universitas Laval telah mengembangkan metode yang sangat efektif untuk mengubah karbondioksida atau CO2 menjadi methanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang rendah emisi dan baik digunakan pada kendaraan. Tim yang dipimpin oleh Profesor Frederic Georges Fontaine menyajikan rincian penemuan ini dalam edisi terbaru Journal of American Chemical Society. Continue reading Karbondioksida pun Bisa Dijadikan Bahan Bakar
BET isotherm, adsorption (Photo credit: Wikipedia)
Adsorpsi Kimia (Kemisorpsi)
Adsorpsi ini bersifat spesifik dan terjadi karena adanya ikatan kimia antara adsorben dengan zat yang teradsorpsi (adsorbat). Pada adsorpsi kimia hanya satu lapisan(monolayer)yang terjadi dan biasanya terjadi pada suhu tinggi. Besarnya energi adsorpsi kimia ±100 kj/mol. Adsorpsi jenis ini menyebabkan terbentuknya ikatan secara kimia sehingga diikuti dengan reaksi kimia, maka adsorpsi jenis ini akan menghasilkan produksi reaksi berupa senyawa yang baru. Ikatan kimia yang terjadi pada kemisorpsi sangat kuat mengikat molekul gas atau cairan dengan permukaan padatan sehingga sangat sulit untuk dilepaskan kembali (irreversibel). Dengan demikian dapat diartikan bahwa pelepasan kembali molekul yang terikat di adsorben pada kemisorpsi sangat kecil (Alberty, 1997).
b. Adsorpsi Fisika (Fisisorpsi)
Adsorpsi ini tidak spesifik dan terjadi akibat adanya perbedaan energi atau gaya tarik bermuatan listrik (gaya Van Der Waals).Pada jenis adsorpsi fisika ini, terjadi beberapa lapisan (multilayer) dan terjadi pada suhu rendah.Besarnya energi adsorpsi fisika ±10 kj/mol. Molekul-molekul yang di adsorpsi secara fisika tidak terikat kuat pada permukaan, dan biasanya terjadi proses balik yang cepat (reversibel), sehingga mudah untukdigantidenganmolekul yang lain. Adsorpsi fisika didasarkan pada gaya Van Der Waals, dandapatterjadipadapermukaan yang polar dan non polar. Adsorpsi juga mungkin terjadi dengan mekanisme pertukaran ion. Permukaan padatan dapat mengadsorpsi ion-ion dari larutan dengan mekanisme pertukaran ion. Oleh karena itu, ion pada gugus senyawa permukaan padatan adsorbennya dapat bertukar tempat dengan ion-ion adsorbat. Mekanisme pertukaran ini merupakan penggabungan dari mekanisme kemisorpsi dan fisisorpsi, karena adsorpsi jenis ini akan mengikat ion-ion yang diadsorpsi dengan ikatan secara kimia, tetapi ikatan ini mudah dilepaskan kembali untuk dapat terjadinya pertukaran ion (Atkins, 1990). Continue reading Pendahuluan Katalis Heterogen
Bensin terdiri dari campuran kompleks hidrokarbon. Sebagian besar adalah alkana dengan 4-10 atom karbon per molekul. Jumlah yang lebih kecil dari senyawa aromatik yang ada. Alkena dan alkuna juga dapat muncul dalam bensin. Bensin yang paling sering diproduksi oleh distilasi fraksional minyak bumi, juga dikenal sebagai minyak mentah (itu juga dihasilkan dari batubara dan minyak serpih). Minyak mentah dipisahkan sesuai dengan titik didih yang berbeda ke dalam fraksi. Proses distilasi fraksional menghasilkan sekitar 250 mL bensin untuk setiap liter minyak mentah. Hasil bensin dapat digandakan menjadi dua kali lipat dengan mengubah fraksi titik didih yang lebih tinggi atau lebih rendah menjadi hidrokarbon dalam kisaran bensin.
Dua proses utama yang digunakan untuk melakukan konversi ini adalah cracking(cracking adalah proses pemecahan molekul hidrokarbon yang kompleks menjadi hidrokarbon yang lebih ringan) dan isomerisasi.
Dalam cracking, fraksi berberat molekul tinggi dan katalis dipanaskan sampai titik di mana ikatan karbon-karbon putus. Produk dari reaksi termasuk alkena dan alkana dengan berat molekul yang lebih rendah daripada yang muncul dalam fraksi aslinya. alkana dari reaksi cracking ditambahkan ke bensin untuk meningkatkan hasil bensin dari minyak mentah. Contoh dari reaksi cracking adalah:
Dalam proses isomerisasi, alkana rantai lurus diubah menjadi isomer rantai bercabang, yang membakar lebih efisien. Misalnya, pentana dan katalis dapat bereaksi untuk menghasilkan 2-methylbutane dan 2,2-dimethylpropane. Juga, beberapa isomerisasi terjadi selama proses cracking, yang meningkatkan kualitas bensin. Continue reading Cara meningkatkan bilangan oktan yang aman
Robert J. Davis dan Matius Neurock yang merupakan insinyur kimia dari Univertas Virginia telah menemukan cara untuk mengendalikan reaktivitas yang tinggi dari nano partikel emas dalam proses oksidasi alkohol di dalam air. Penelitian tersebut merupakan langkah pertama yang penting untuk membuka potensi dalam pengembangan bahan kimia yang dapat diperbaharui baru dengan menggunakan katalis logam.
Penelitian ilmiah tersebut suatu hari diharapkan sebagai dasar untuk menciptakan berbagai macam produk dari karbon yang dapat diperbarui, yang bertentangan dengan minyak bumi yang berbasis bahan kimia yang tidak dapat diperbarui seperti halnya pastik, bahan bakar, kosmetik, dan yang lainnya. Para peneliti dari Universitas Virginia tersebut juga telah menunjukkan bahwa emas memiliki kelembaban dan reaktivitas yang tingg ketika ditempatkan di air alkali. Merek juga telah mempelajari mekanisme untuk mengoksidasi etanol dan gliserol menjadi asam seperti halnya asam asetat dan asam gliserin, yang biasanya digunakan sebagai bahan aditif makanan dengan menggunakan emas dan platinum sebagai katalis. Continue reading Insinyur Kimia Gunakan Emas untuk Ciptakan Bahan Bakar yang Dapat Diperbarui
Pasti kita sering mendengar istilah enzim, bukan? Contohnya adalah salah satu iklan pasta gigi di televisi yang menyatakan bahwa produknya mengandung enzim tertentu. Nah, apa itu enzim? Apa sih guna enzim dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa kita perlu tahu tentang enzim?
Enzim adalah suatu molekul polimer protein yang berfungsi mengkatalisis suatu reaksi biokimia. Contoh enzim yang sering ditemui adalah amilase, lipase, dan protease. Enzim memiliki peran penting sebagai biokatalisator untuk reaksi pembentukan, pemutusan, dan penyusunan kembali suatu ikatan kimia, dimana katalisator sendiri artinya adalah senyawa yang dapat mempercepat jalannya reaksi. Enzim dapat mempercepat jalannya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan suatu reaksi agar bisa berjalan. Berikut adalah gambar mengenai cara kerja enzim: Continue reading Kimia di Sekitar Kita: Enzim I – Apa Itu Enzim?