Posted on Leave a comment

Memahami Bilangan Reynold dalam Mekanika Fluida

​Tahukah kalian apa itu fluida? 

Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk secara continue (terus-menerus) bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atau bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.

Sebaliknya batu dan benda2 keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).

Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar gas dan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.

Fluida merupakan salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil sampi kasat mata dan mereka dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah bentuk tanpa pemisahan massa.

Ketahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruang. 

Fluida di bagi menjadi2 bagian di antaranya adalah

  • Fluidan statis (fluida yang diam)
  • Fluida dinamis (fluida yang bergerak)

Apa saja contoh fluida?Berikut ini adalah contoh-contoh fluida diantaranya adalah : minyak pelumas, susu, air, udara, dan gas.

Semua zat-zat diatas atau zat cair itu dapat dikategorikan ke dalam fluida karena sifat-sifatnya fluida yang bisa mengalir dari  tempat yang satu ketempat yang lain.

Jenis aliran fluida terbagi dalam 2 bagian. Apa saja itu?

Ada aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar pada lapisan yang bersebelahan dengan saling bertukar momentum secara molekuler saja. Kecenderungan ke arah ketidakstabilan dan turbulensi diredam habis oleh gaya-gaya geser viskos yang memberikan tahanan terhadap gerakan relatif lapisan-lapisan fluida yang bersebelahan.

Dalam aliran turbulen, partikel-partikel fluida bergerak dalam lintasan-lintasan yang sangat tidak teratur, dengan mengakibatkan pertukaran momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain. Aliran turbulen dapat berskala kecil yang terdiri dari sejumlah besar pusaran-pusaran kecil yang cepat yang mengubah energi mekanik menjadi ketidakmampubalikan melalui kerja viskos, atau dapat berskala besar seperti pusaran-pusaran besar yang berada di sungai atau hempasan udara. Pusaran-pusaran besar membangkitkan pusaran-pusaran yang kecil yang pada gilirannya menciptakan turbulensi berskala kecil. Aliran turbulen berskala kecil mempunyai fluktuasi-fluktuasi kecil kecepatan yang terjadi dengan frekuensi yang tinggi. Pada umumnya, intensitas turbulensi meningkat dengan meningkatnya Bilangan Reynolds. Aliran akan mengalami proses transisi dari aliran laminar ke aliran turbulen sebelum aliran tersebut turbulen. Pada aliran internal, aliran transisi dari aliran laminar ke aliran turbulen.

Untuk mengetahui jenis aliran fluida dilakukan dengan apa yang disebut dengan bilangan Reynolds (Re).

Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar , turbulen atau transisi. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Re = (ρ v D)/μ

V = Kecepatan aliran (m/dt)

D = Diameter pipa (m)

ρ = massa jenis (kg/m3)

μ = viskositas dinamik (N.s/m3)

Besarnya bilangan Reynold yang terjadi pada suatu aliran dalam pipa dapat menunjukkan apakah profil aliran tersebut laminer atau turbulen. Biasanya angka Re<2000 merupakan batas aliran laminer dan angka lebih besar dari Re >4000 dikatakan aliran turbulen. Sedangkan Rd diantara keduanya dinyatakan sebagai aliran transisi. Karakteristik lain yang mempengaruhi pengukuran laju aliran adalah temperatur dan tekanan fluida tersebut, khususnya bila fluida tersebut adalah fluida gas. Hal ini disebabkan karena massa jenis (ρ) fluida gas sangat dipengaruhi oleh kedua besaran yang disebutkan diatas. Jenis aliran fluida didalam pipa tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

a.Kecepatan fluida (v) didefinisikan besarnya kecepatan aliran yang mengalir persatuan luas:

v = QA [m/detik]

b.Kecepatan (Q) didefinisikan suatu kecepatan aliran fluida yang memberikan banyaknya volume   fluida dalam pipa:

Q = A x v [m3/detik].

Posted on Leave a comment

Massa Jenis dan Bobot Jenis, Sama Gak sih?

​Sekilas dilihat dari kata massa dan bobot sepertinya sama, tetapi kenyataannya berbeda lho.

Massa jenis atau densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Sebagai contoh es atau besi yang memiliki bahan homogen juga memiliki densitas yang sama pada setiap bagiannya. Simbol dari masa jenis adalah ρ (“rho”) berasar dari huruf Yunani. Apabila sebuah bahan yang homogen bermassa m dan memiliki volume v, maka densitasnya adalah m/v.
Nah bagaimana dengan bobot jenis?

Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volume dan suhunya sama dan dinyatakan dalam desimal. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara bobot suatu zat terhadap bobot suatu zat baku. Contohnya air, yang merupakan zat baku untuk sebagian besar perhitungan dengan bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 artinya bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara. Dalam penerapannya bobot jenis digunakan untuk mengubah pernyataan kekuatan dalam b/b, b/v, dan v/v.

Selain digunakan untuk mengetahui kekentalan suatu zat cair bobot jenis juga digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu zat dengan menghitung berat jenisnya kemudian dibandingkan dengan teori yang ada, jika berat jenisnya mendekati maka dapat dikatakan zat tersebut memiliki kemurnian yang tinggi.

Bagaimana cara mengukur massa jenis dan bobot jenis?

Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe piknometer.

Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan alat yang namanya hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.

Posted on Leave a comment

Cokelat Elektro-Rheologi?

Ada yang takut makan cokelat karena takut gemuk?

Cokelat memiliki tinggi lemak karena suatu alasan. Lemak menurunkan viskositas coklat (seberapa tebal dan lengket itu), membantu mengalir lancar dalam bentuk cair dan menjaga dari kemacetan  mesin selama produksi. Produsen cokelat tidak pernah cukup menemukan cara untuk membuat cokelat rendah lemak, Itu sebabnya ketika cokelat raksasa Mars, Inc. mendengar bahwa para ilmuwan Temple University telah berhasil menurunkan viskositas minyak mentah dengan menerapkan medan listrik dalam teknik yang disebut electrorheology (ER), mereka mendekati tim untuk melihat apakah mereka bisa melakukan hal yang sama dengan coklat .

Kini menikmati cokelat tak perlu khawatir dengan kandungan lemak yang akan menggagalkan penurunan berat badan. Para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengurangi lemak pada cokelat dan membuatnya menjadi lebih lezat.

Temuan ilmuwan dari Tample University tersebut dipublikasikan dalam seminar National Academy of Sciences of the United States of America. Para peneliti menemukan ada cara menurunkan kandungan cokelat yaitu menggunakan medan listrik.

“Cokelat adalah satu dari makanan paling populer di dunia dari segi jenis dan rasa. Sayangnya, saat ini banyak produk cokelat mengandung terlalu banyak lemak yang mengarah pada kegemukan,” tulis para peneliti, dikutip Telegraph.

“Meski sudah lama terjadi, namun tidak ada solusi yang pasti. Beberapa produsen menggantikan lemak kakao dengan lemak rendah kalori namun lemak ini terlarang di beberapa negara.”

Untuk memecahkan dilema tersebut, para peneliti kemudian mencoba menggunakan prinsip fisika dalam pembuatan cokelat. Ketika cokelat diproduksi dan masih dalam kondisi cair, peneliti menanamkan alat electrorheology ke dalam aliran cokelat guna menghasilkan medan listrik.
sumber

ER bekerja dengan menerapkan listrik dalam arah yang sama mengalir cairan yang. Dalam kasus cokelat, ini mengubah bentuk padatan kakao dari bola lambat untuk rantai ramping, membantu mereka kerumunan lebih dekat bersama-sama untuk aliran yang lebih baik. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka bisa mengurangi kandungan lemak cokelat sebesar 20% tanpa menyebabkan masalah manufaktur, dan bahkan lebih baik, mereka mungkin juga ditingkatkan rasa. “Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa cokelat ER-diperlakukan memiliki rasa coklat yang sedikit lebih kuat, lebih baik dari cokelat asli,” kata penulis utama studi Rongjia Tao Temple Sekarang.

Apa itu elektro-rheologi?

Kebanyakan fluida elektro-reologi merupakan dispersi dari partikel dielectric yang tersuspensi pada non-conducting liquid (cairan yang bersifat bukan konduksi, alias tidak mampu hantar listrik). Mudahnya, anda punya partikel (bulet kecil-kecil) dari bahan dielectrik kemudian dicampur dengan cairan tak mampu hantar listrik, misal silicone-oils, hingga sifat campuran seperti suspensi. Itulah fluida elektro-reologi.

Yield stress, tegangan geser, yaitu gaya luar yang diperlukan untuk menggeser fluida tersebut, dari keadaan diam kemudian mengalir. Fluida elektro-reologi mula-mula mempunyai nilai yield stress relatif kecil, namun ketika medan listrik dari luar diaplikasikan, nilai yield stress-nya menjadi meningkat dengan drastis, alias susah untuk mengalir. Mekanisme yang sering digunakan untuk menjelaskan fenomena ini adalah ketika medan listrik luar (ordenya sekitar kV/mm) diaplikasikan kepada fluida elektro-reologi, menimbulkan efek dipole (pe-dua-kutub-an) dari dielektrik partikel yang tersuspensi dalam cairan tsb. Berubahnya sifat dialektrik partikel hingga mempunyai kutub ini menyebabkan partikel kecil-kecil saling mendekat satu sama lainnya, sesusai sifat kutub masing-masing.

Sehingga terciptalah rantai/susunan partikel searah dengan medan listrik. Bentuk  susunan rapi jajaran partikel yang berbentuk seperti rantai inilah yang menyebabkan nilai yield stress menjadi naik secara dramatis.

Mau coba cokelat ini?