Posted on Leave a comment

Tanaman Daun Dewa sebagai Anti Karsinogenik

​Apakah kalian pernah melihat daun dewa?

Daun dewa (Gynura divaricata) menurut Hyne merupakan tanaman obat yang berasal dari Burmadan Cina. Perkembangan lebih lanjut mencapai negara-negara di Asia seperti juga di lndonesia. Di pantai timur dikenal orang dengan setawar barah, di Jawa Tengah dinamakan sambung nyawa, orang Cina menyebutnya San qi cao. Mengingat orang – orang Cina akrab dengan daun dewa ini, makanya tanaman ini diberi nama Beluntas cina, namun ada juga yang menamakan Samsit. Orang Sumatra lebih mengenal tumbuhan ini dengan sebutan daun dewa.
Tanaman ini mempunyai keunikan tersendiri. Daunnya bewarna hijau. Warna daun bagian atas lebih tua dari pada bagian bawahnya.  Pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm. Tinggi batang ±  30 cm.
Apa saja kandungan tanaman daun dewa? Tanaman daun dewa mengandung berbagai unsur kimia, antara lain : saponin, minyak atsiri, flavonoid, koagulan dan senyawa kimia lainnya.Tanaman ini telah terkenal sebagai tanaman antikanker. Sebuah percobaan di luar negeri terhadap tikus yang baru lahir, memperkuat anggapan itu. Daun dewa memiliki efek menghambat pertumbuhan sel-sel penyakit mematikan itu. Ini berkat kandungan asparaginase, semacam enzim yang menghambat protein dengan cara menghidrolisis asparagin—asam amino yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel kanker atau tumor—menjadi asam aspartat dan amonia. Akibatnya sel-sel tak diundang itu terhambat pertumbuhannya dan mati. Kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin juga erat kaitannya dengan khasiat antikanker dan antioksidan. Hasil penelitian 3 ilmuwan dari Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, menunjukkan hasil menggembirakan. Drs Edy Meiyanto, Dr Sugiyanto, dan Drs B. Sudarto menggunakan metode new born mice untuk menguji penghambatan karsinogenitas. Ternyata, ekstrak etanol yang terkandung dalam Gynura procumbens mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit akibat pemberian benzo(a)piren— berfungsi sebagai karsinogen kimiawi—sebesar 23%.
Di Thailand, secara tradisional daun dewa digunakan sebagai obat antiinflamasi—antiradang, rematik, dan penyakit-penyakit yang disebabkan virus. Penelitian yang dilakukan Zhang XF dan Tan BK dari Fakultas Farmakologi National University of Singapore menunjukkan ekstrak anggota famili Compositae ini juga mampu menekan kadar kolesterol dan trigliserid dalam darah tikus yang terkena diabetes. Percobaan dilakukan dengan memberikan ekstrak sebanyak 50 mg/kg, 150 mg/kg, dan 300 mg/kg pada tikus secara oral selama 7 hari. Ternyata 150 mg/kg merupakan dosis optimum yang secara signifikan mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserid pada tikus. Baik daun maupun umbi dewa dapat digunakan sebagai obat. Daunnya berkhasiat mengobati memar, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, telat haid, serta gigitan hewan berbisa. Sementara umbinya digunakan untuk menghilangkan pembekuan darah, bengkak, patah tulang, dan pendarahan usai melahirkan.
Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah.

Yuk, tambahkan tanaman daun dewa ini sebagai apotek hidup di rumahmu!

Posted on 1 Comment

Waspada Efek Buruk Radikal Bebas

​Apa itu Radikal Bebas/Free Radicals (FR)? 

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mencuri elektron molekul lain dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan DNA sel dan menyebabkan penurunan fungsi-fungsi sel.

Saat molekul radikal bebas ini masuk kedalam tubuh, molekul radikal bebas ini akan mencari pasangan elektron lain dan mengambilnya dari sel tubuh sehingga menghasilkan radikal baru. Proses inilah yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.

Radikal bebas sebenarnya terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita. Namun radikal bebas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, penggunaan pestisida pada makanan, polusi dan radiasi. 
Contoh sederhana kerusakan karena radikal bebas adalah proses oksidasi pada daging buah apel.

Apabila daging buah apel yg sudah terpisah dari kulitnya didiamkan d udara bebas, maka daging buah tersebut lambat laun akan menjadi kecoklatan. 

Nah ini yang disebut proses oksidasi. Molekul oksigen berinteraksi dengan sel dari buah apel, sehingga membuat dagingnya menjadi kecoklatan. 

Apa efek buruk dari radikal bebas? mengapa kita harus waspada terhadap radikal bebas?

  1. Menyebabkan penuaan dini

Radikal bebas yang berpasangan dengan elektron tubuh, terutama kulit dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat mengalami proses penuaan, kulit terlihat lebih kusam, lebih mudah mengelupas dan lebih mudah keriput.
2. Menyebabkan munculnya penyakit kronis

Rusaknya sel dan jaringan tubuh akibat pembentukan radikal baru dalam tubuh menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis. Meskipun dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi penyakit ini untuk menjadi nyata, namun kenyataannya radikal bebas tetaplah menjadi penyebab munculnya penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.
3. Kerusakan DNA

Radikal bebas tidak hanya menyerang sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas juga bisa menyerang DNA dan merusak DNA itu sendiri. Kerusakan DNA bahkan bisa menyebabkan terjadinya mutasi.
4. Menyebabkan mutasi genetik

Paparan radikal bebas yang terjadi dalam tubuh selama bertahun-tahun bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit akibat mutasi gen seperti down syndrome.
5. Menyebabkan disfungsi ereksi

Selain menyebabkan berbagai penyakit kronis dalam tubuh, radikal bebas juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Radikal bebas biasanya bisa menyebabkan suatu penyakit atau terhambatnya aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.

http://www.gelombangotak.com/Pengertian-Radikal-Bebas-Berbagai-Dampak-Buruknya.htm
Ada yang disebut anti oksidan untuk mengatasi radikal bebas. Apa itu Antioksidan (AO)? 
Molekul stabil yg secara bebas membagi elektronnya guna menangkal dan menghentikan radikal bebas.
Dimana kita bisa mendapatkan antioksidan?

Terdapat berbagai jenis antioksidan. Vitamin C berperan mencegah kerusakan dengan menangkap dan menetralisasi radikal bebas. Sementara vitamin E dapat memecah rantai radikal bebas. Satu lagi adalah flavonoid sebagai jenis yang terdapat dalam banyak makanan dan merupakan bagian terbesar dari antioksidan. Tiap jenis antioksidan bekerja dengan cara yang berbeda pada bagian tubuh yang berlainan juga. Tubuh Anda memerlukan berbagai paduan vitamin dan mineral untuk melindungi diri dari kerusakan.
Beberapa sayur dan buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Contoh antioksidan yang digunakan tubuh adalah vitamin C, E, dan betakarotin. Ketiganya banyak terkandung dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye, kuning, dan ungu.

Posted on 5 Comments

42 Manfaat Jeruk Nipis

42 Manfaat Jeruk Nipis

Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa rasanya dengan lemon.

Jeruk Nipis
Jeruk Nipis

Kandungan jeruk nipis setiap 100 g nya, terdapat 51 kal kalori, 0,9 g protein, 0,2 g lemak, 11,4 gkarbohidrat, 0,5 g mineral, 33 mg kalsium, 23 mg fosfor, 0,4 mg besi, dan 49 mg asam askorbat. Jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, vitamin B1, dan C.

Jeruk nipis ini memiliki banyak sekali manfaat/khasiat bagi kesehatan tubuh kita baik dikonsumsi secara langsung maupun sebagai campuran untuk obar tradisional maupun modern. Berikut ini telah saya rangkum berbagai manfaat jeruk nipis dan cara mengatasi berbagai penyakit dengan jeruk nipis. Continue reading 42 Manfaat Jeruk Nipis