Posted on Leave a comment

Ringkasan Materi Ikatan Kimia

Ringkasan Materi Ikatan Kimia

Ikatan kimia : ikatan yang terjalin secara terpadu antara dua atom atau lebih dalam suatu molekul.

Ruang Lingkup Ikatan

Ringkasan Materi Ringkasan Kimia

Hakikat Ikatan : setelah berikatan susunan elektron masing-masing atom mencapai kestabilan.

Kestabilan (Teori Oktet Lewis)

Atom menjadi stabil jika memiliki susunan elektron seperti gas mulia dengan serah terima elektron (ikatan ion) atau dengan perseketuan elektron (ikatan kovalen).

Unsur-unsur gas mulia yaitu :

2He : 2

10Ne : 2, 8

18Ar : 2, 8, 8

36Kr : 2, 8, 18, 8

54Xe : 2, 8, 18, 18, 8

86Rn : 2, 8, 18, 32, 18, 8

Unsur yang no. atomnya  5 (H, He, Li, Be, B) cenderung memiliki 2 elektron seperti Helium (duplet)

Unsur yang no. atomnya > 5 cenderung memiliki 8 elektron di kulit terluar (oktet)

Unsur sekitar gas mulia

IA

IIA

IIIA

VIIIA

VIA

VIIA

3Li

11Na

19K

37Rb

55Cs

4Be

12Mg

20Ca

38Sr

56Ba

5B

13Al

2He

10Ne

18Ar

36Kr 54Xe

😯

16S

34Se

52Te

7F

17Cl

35Br

53I

===================>>> Memberikan elektron

Menerima elektron<<<========================

Ikatan Ion/Heteropolar/Elektrovalen

Pengertian :

  • Ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron

  • Ikatan antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam)

  • Ikatan antara gol. IA & IIA dengan golongan VIA dan VIIA

  • Ikatan antara ion positif dan ion negatif

  • Ikatan antara atom-atom yang perbedaan keelektronegatifannya besar

  • Ikatan antara atom-atom yang mempunyai potensial ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi

Catatan :

  • Jika atom memiliki elektron valensi 1, 2, atau 3, maka atom itu cenderung melepaskan elektron.

  • Jika atom memiliki elektron valensi 4, 5, 6, atau 7, maka atom itu cenderung menangkap elektron.

  • Jika atom memiliki elektron valensi 8, maka susunan elektronnya stabil.

 

Pembentukan Ion Positif

Golongan Alkali

Unsur

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

3Li

2, 1

1

11Na

2, 8, 1

1

19K

2, 8, 8, 1

1

37Rb

2, 8, 18, 8, 1

1

55Cs

2, 8, 18, 18, 8, 1

1

87Fr

2, 8, 18, 32, 18, 8, 1

1

 

Golongan Alkai Tanah

Unsur

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

4Be

2, 2

2

12Mg

2, 8, 2

2

20Ca

2, 8, 8, 2

2

38Sr

2, 8, 18, 8, 2

2

56Ba

2, 8, 18, 18, 8, 2

2

88Ra

2, 8, 18, 32, 18, 8, 2

2

 

Konfigurasi elektron ion alkali = konfigurasi elektron ion alkali tanah = konfigurasi elektron gas mulia

Ion alkali

Ion alkali tanah

Konfigurasi Elektron

3Li+

4Be+

2

11Na+

12Mg+

2, 8

19K+

20Ca+

2, 8, 8

37Rb+

38Sr+

2, 8, 18, 8

55Cs+

56Ba+

2, 8, 18, 18, 8

87Fr+

88Ra+

2, 8, 18, 32, 18, 8

 

Pembentukan Ion Negatif

Golongan VIIA

Unsur

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

9F

2, 7

7

17Cl

2, 8, 7

7

35Br

2, 8, 18, 7

7

53I

2, 8, 18, 18, 7

7

85At

2, 8, 18, 32, 18, 7

7

 

Golongan VIA

Unsur

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

😯

2, 6

6

16S

2, 8, 6

6

34Se

2, 8, 18, 6

6

52Te

2, 8, 18, 18, 6

6

 

Konfigrasi elektron ion halogen = konfigurasi elektron ion golongan oksigen = konfigurasi elektron gas mulia

Ion halogen

Ion gol. Oksigen

Konfigurasi Elektron

9F-

8O2-

2, 8

17Cl-

16S2-

2, 8, 8

35Br-

34Se2-

2, 8, 18, 8

53I-

52Te2-

2, 8, 18, 18, 8

85At-

8O2-

2, 8, 18, 32, 18, 8

 

Proses Pembentukan Ikatan Ion

Contoh : Pembentukan senyawa MgF2

1 2Mg (2, 8, 2) → Mg2+ (2, 8) + 2e x 1

9F (2, 7) + e → F- (2, 8) x 2

———————————————————-

M g (2, 8, 2) + 2F (2, 7) → Mg2+ (2, 8) + 2F- (2, 8)

Mg2+ + F- → MgF2

Contoh senyawa Ion :

  • Gol. Alkali (IA) dan Gol. Halogen (VIIA)

NaF, NaBr, KI, KBr, RbI, CsF, LiF

  • Gol. Alkali (IA) dan Gol. VIA

Na2O, Na2S, K2O, Rb2S

  • Gol. Alkali Tanah (IIA) dan Gol. Halogen (VIIA)

CaBr2, CaF2, MgBr2, SrCl2, CaCl2, MgI2

  • Gol. Alkali Tanah (IIA) dan Gol. VIA

MgO, CaO, CaS, BaO, SrO, MgS

  • Ikatan Ion (dari ion logam dan ion non logam )

KH, CaH2, Mg3N2, LiN, CaC2, AlCl3, Al2O3

Ikatan Kovalen/Homopolar

Pengertian

    • Ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama

    • Ikatan antara atom-atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam)

    • Ikatan antara atom-atom yang perbedaan keelektronegatifan rendah

Pembagian

Ringkasan Materi Ringkasan Kimia

  • Ikatan kovalen tunggal : penggunaan sepasang elektron bersama. Contoh :

    Rumus Kimia

    H2

    HCl

    H2O

    NH3

    CH4

    Rumus Lewis

    H H

    H Cl

    H O

    H

    H

    N H

    H

    H

    H C H

    H

    Rumus Struktur

    H H

    H Cl

    H O H

    H

    N H

    H

    H

    H C H

    H

  • Ikatan kovalen rangkap 2 : penggunaan 2 pasang elektron bersama. Contoh :

Rumus Kimia

O2

CO2

C2H4

Rumus Lewis

O O

O C O

H H

H C C H

Rumus Struktur

O =O

O =C= O

H      H

H C= C

           H

 

Penyimpangan Kaidah Oktet

Penyimpangan aturan oktet dibagi tiga kelompok, yaitu :

      1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet, yaitu senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4, sehingga setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai kaidah oktet. Contoh: BeCl2, BCl3, dan AlBr3.

      1. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganijl, contoh : NO2.

      1. Senyawa yang melampaui aturan oktet, Unsur dari periode 3 atau lebih dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya. Contoh : PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.

  • Ikatan kovalen rangkap 3 : penggunaan 3 pasang elektron bersama. Contoh :

    Rumus Kimia

    N2

    HCN

    C2H2

    Rumus Lewis

    N N

    H C N

    H C C H

    Rumus Struktur

    N N

    H C N

    H C C H

    Catatan :

    Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI) sedangkan yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron Bebas (PEB). Contoh :

    Rumus Kimia

    O2

    N2

    CH4

    NH3

    H2O

    PEI

    2

    3

    4

    3

    2

    PEB

    4

    2

    1

    2

    • Ikatan kovalen koordinasi = ikatan semi polar : Pasangan elektron milik bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Contoh : NH4Cl, NH3BH3, H2CO3, H2SO4, HNO3, SO3, H3PO4.

      • Syarat terjadinya ikatan kovalen koordinasi yaitu bila salah satu atom mempunyai PEB.

      • Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Non Polar

        Banyaknya atom yang berikatan

        Ikatan Kovalen Polar

        Ikatan Kovalen Non Polar

        Molekul yang terbentuk dari dua atom

        Terjadi bila PEI tertarik lebih kuat ke salah satu atom (kedua atom tidak sejenis)

        Contoh :

        HF, HCl, HBr, ICl, IF, ClF.

        Terjadi bila PEI tertarik sama kuat ke kedua atom (kedua atom sejenis)

        Contoh :

        Cl2, O2, I2, Br2, N2, F2, H2.

        Molekul yang terbentuk dari tiga atom atau lebih

        Terjadi bila atom pusat mempunyai PEB, sehingga PEI tertarik lebih kuat ke atom pusat, akibatnya bentuk molekul tidak simetris.

        Contoh :

        H2O, NH­3, PCl3, Cl2O, OF2.

        – Senyawa polar karena pengaruh struktur ruang. Contoh : CHCl3.

        Terjadi bila atom pusat tidak mempunyai PEB, sehingga PEI tertarik sama sama kuat ke semua atom akibatnya bentuk molekul simetris.

        Contoh :

        CH4, CCl4, BH3, BCl3, PCl5, CO2, CS2.

        Catatan : Atom pusat yaitu atom yang persis ditengah-tengah molekul.

Rumus Kimia

BCl3

NO2

PCl5

Rumus Lewis

Cl

Cl B

Cl

O

N

O

Cl

Cl P Cl

Cl Cl

Rumus struktur

Cl

Cl B

Cl

O

N

O

Cl

Cl P Cl

Cl Cl

Bentuk Molekul Senyawa

Untuk meramalkan bentuk molekul sederhana dapat ditempuh melalui langkah – langkah sebagai berikut:

  1. Menentukan elektron valensi tiap atom

  2. Menentukan jumlah elektron yang digunakan untuk ikatan, yaitu dengan cara menjumlahkan elektron valensi atom pusat dengan elektron-elektron dari atom yang mengelilingi atom pusat.

  3. Menentukan banyaknya pasangan elektron total (PE), yaitu dengan cara : banyaknya elektron yang digunakan untuk ikatan dibagi dua.

  4. Menentukan banyaknya pasangan elektron terikat (PEI).

  5. Menentukan banyaknya pasangan elektron bebas (PEB) dengan cara : jumlah pasangan elektron total (PE) dikurangi banyaknya pasangan elektron terikat (PEI).

Tabel berbagai kemungkinan bentuk molekul senyawa

Σ PEI

Σ PEB

Bentuk Molekul

Contoh

4

0

Tetrahedron

CH4

3

1

Piramida trigonal

NH3

2

2

Planar bentuk V

H2O

5

0

Bipiramida trigonal

PCl5

4

1

Bidang empat

SF4

3

2

Planar bentuk T

IF3

2

3

Linier

XeF3

6

0

Oktahedron

SF6

5

1

Piramida sisiempat

IF5

4

2

Segi empat planar

XeF4

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.