Di artikel kali ini kita lanjutkan tiga jenis pemanis buatan lainnya. Setelah sakarin dan siklamat di artikel sebelumnya, sekarang ada diantaranya yaitu aspartam, sorbitol dan sukralosa.
1. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin.
Aspartam, dikenal juga dengan kode E951, memiliki kadar kemanisan 200 kali daripada gula (sukrosa), dan banyak dijumpai pada produk-produk minuman dan makanan/permen rendah kalori atau sugar-free. Nama dagang aspartam sebagai pemanis buatan antara lain adalah Equal, Nutrasweet dan Canderel.
Senyawa kimia sejenis alkohol yang terdapat dalam Aspartame, di dalam lambung berubah menjadi formaldehid (formalin) yang kemudian mengalami perubahan menjadi senyawa asam yang bernama asam format, sehingga pada akhirnya menimbulkan peningkatan derajat keasaman dalam darah, atau asidosis metabolik.
2. Sorbitol
Nama IUPAC Sorbitol ialah (2S,3R,4R,5R)-Heksana-1,2,3,4,5,6-heksol. Nama lainnya adalah: D-Sorbitol dan D-Glucitol.
Sorbitol ditambahkan pada mouthwash untuk membantu mencegah plak gigi, selain itu sorbitol juga ditambahkan pada sediaan kosmetik untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Bahan bakar roket amatir dapat dihasilkan apabila sorbitol dicampur dengan senyawa kalium nitrat.
Keamanan penggunaan sorbitol telah dijamin oleh FDA (the Food and Drug Administration) melalui berbagai penelitian. Namun apabila terlalu banyak dikonsumsi, sorbitol dapat menyebabkan nyeri abdomen, menimbulkan gas, serta diare sedang hingga parah. Asupan sorbitol sebanyak 20 gram per hari telah dilaporkan mengakibatkan diare parah pada seorang wanita, sedangkan seorang lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi sebanyak 30 gram sorbitol per hari. Sorbitol dapat pula menyebabkan terhambatnya penyerapan fruktosa.
Sorbitol, juga disebut glucitol, ialah suatu gula alkohol yang dimetabolisir oleh tubuh manusia secara lambat. Sorbitol dapat diperoleh melalui reduksi glukosa, mengubah gugus aldehida menjadi gugus hidroksil. Sorbitol terdapat dalam buah apel, pir, persik, dan prun. Sorbitol disintesis oleh sorbitol-6-fosfat dehidrogenase, dan diubah menjadi fruktosa oleh suksinat dehidrogenase. Suksinat dehidrogenase ialah suatu enzim kompleks yang turut serta dalam siklus asam sitrat.
3. Sukralosa
Sukralosa merupakan derivate dari sukrosa, mempunyai tingkat kemanisan sekitar 600 kali gula pasir. Sukralosa tidak dapat dicerna dan diserap organ pencernaan sehingga tidak meningkatkan kadar gula dalam darah. Sukralosa tidak menyebabkan kerusakan gigi, perubahan genetik dan cacat bawaan.
Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat kemanisan yang diperoleh tidak menurun selama pengolahan suhu tinggi.
Dalam tubuh sebagian besar sukralosa yang tercerna akan melewati sistem pencernaan tanpa perubahan. Hanya sejumlah kecil sukralosa yang diserap tidak dimetabolisme, namun dibuang dengan cepat melalui air seni sebagai sukralosa. Sukralosa tidak akan tersimpan di dalam tubuh.
[…] kita lanjutin artikel pemanis buatan. Tiga jenis pemanis buatan lainnya sebagai lanjutan yaitu Asesulfam Potassium, Isomalt dan […]