Posted on Leave a comment

Proses Pengolahan LPG dari Gas Alam Murni (2)

​Setelah mengetahui perbedaan LPG dan gas alam murni yang merupakan sumber dari pengolahan LPG, yuk kita lanjutkan ke prosesnya.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum dihasilkan LPG. Apa sajakah itu?

  1. Tahapan Purifikasi

Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan CO2 (Carbon Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan agar tidak mengganggu proses selanjutnya.

               Pemisahan CO2 dilakukan dengan proses absorbsi larutan Mono Ethanol Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl De Ethanol Amine (MDEA) produksi Ucarsol. Proses ini dapat mengurangi CO2 sampai di bawah 50 ppm dari aliran gas alam. Batas maksimum kandungan CO2 pada proses selanjutnya adalah 50 ppm. 
2. Tahap Pembersihan

Berfungsi melakukan pembersihan terhadap impurities yang terkandung di gas alam yang akan digunakan sebagai umpan dalam unit Pencairan (Liquefaction), pada unit ini meliputi pembersihan terhadap H2O dan Hg.

a.  Pembersihan kandungan Air (H2O)

Tujuannya adalah untuk membersihkan H2O yang terkandung dalam gas alam, untuk menghindari terjadinya pembekuan H2O pada temperature pendinginan dibawah 0oC yang dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan, penyerapan air dapat dilakukan secara adsorpsi dimana adsorbent padat selain harus dapat menyerap H2O sampai kadarnya kurang dari 2 ppm, juga harus dapat diregenerasi sehinggga dapat digunakan dalam jangka waktu relatif lama.  Dengan menggunakan 2 adsorber yang berisi unggun adsorbent padat maka proses adsorbsi H2O pada gas alam dan regenerasinya dapat dilakukan secara bergantian.

Adsorben yang digunakan adalah Moluculer Sieve dengan rumus kimianya yaitu :

(Na2O)x (SiO2)y (Al2O3)x  H2Oz

Adalah kristal dari senyawa Natrium Alumina Silicate yang bersifat basa dan mempunyai kemampuan menyerap H2O sampai dibawah 0.5 ppm, juga mempunyai sifat tidak beracun, tidak korosif, tahan panas serta tidak menyerap hidrokarbon cair sehingga meniadakan fluktuasi komposisi gas outlet dan mudah diregenerasi dengan temperature tinggi.

b. Pembersihan kandungan Merkuri (Hg)

Kehadiran Merkuri pada gas alam umpan dapat mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa Alumunium yang dipasang dalam plate Exchanger (PE) sebagai sarana transfer panas dalam proses pencairan, dimana melarutnya Aluminium dalam merkuri cair membentuk Amalgam yang dapat mengakibatkan mengurangi kekuatan dari tube-tube tersebut sehingga menyebabkan kebocoran.
Proses pembersihan kandungan Merkuri dari Gas alam umpan yang popular dan banyak dilakukan dengan proses adsorpsi kimia yaitu menggunakan adsorbent carbon active yang diperkaya dengan Sulphur 12 % (Sulphur Impregnated Activated Carbon), mercuri akan diserap oleh adsorben dan berekasi dengan sulphur HgS (Merkuri Sulfida).

Hg + S → HgS

Kadar Merkuri yang disyaratkan di dalam gas alam umpan setelah melalui proses ini adalah 0.1 ppb maksimum.  Karena proses ini adsoprsi kimia, maka adsorben sangat sulit diregenerasi   sehingga umumnya adsorben memerlukan penggantian total dengan yang baru bila telah jenuh dan melalui Filter after Dryer, gas alam umpan yang telah dikeringkan, kemudian disalurkan ke Merkuri Removal dari bagian atas tower untuk diserap merkurinya, keluar dari bagian bawah tower dan dialirkan ke filter after Dryer after Dryer untuk menyaring debu-debu yang terbawa oleh gas alam, selanjutnya gas alam dikirim ke Unit Pencairan ( Liquefaction).sumber

Bagaimana kelanjutannya di tahap pencairan dan fraksinasi?

Kita tunggu artikel selanjutnya ya.