Posted on Leave a comment

LUMINESCENSE

Pernah melihat benda yang bersinar di area gelap?
Ternyata beberapa unsur memiliki kemampuan untuk berpendar dalam kegelapan.
Unsur apa saja ya?
Biasanya unsur yang dapat berpendar dalam kegelapan adalah unsur-unsur radioaktif, terutama ketika isotop memiliki waktu paruh pendek, pada saat disintegrasi atom nya.

Beberapa contohnya adalah aktinium (Z = 89), Curium (Z = 96), Plutonium (Z = 94), Amerisium (Z = 95), Einsteinium (Z = 99). Selain unsur radioaktif ada juga  fosfor putih (P4).

Ditinjau dari ilmu kimia, suatu zat bisa menyala dalam gelap diawali dari akibat adanya eksitasi elektron yang terjadi di dalam zat tersebut karena menerima energi dari luar (seperti terkena gelombang cahaya), kemudian saat elektronnya kembali ke orbital dasarnya, terjadi pelepasan energinya kembali (emisi) dalam bentuk gelombang yang tampak berupa cahaya/pendar.

Proses yang terjadi pada zat yang dapat menyala dalam gelap dimulai eksitasi elektron yang melibatkan dua orbital dengan tingkat energi berbeda. Pada saat elektron tereksitasi, elektron berpindah dari orbital berenergi lebih rendah ke orbital yang berenergi lebih tinggi, yang merupakan reaksi yang non-spontan (dibutuhkan sejumlah energi aktivasi untuk menyebabkan sebuah elektron tereksitasi, misalnya terkenanya gelombang cahaya/elektromagnetik dengan energi sejumlah x kJ).

Tereksitasinya elektron ini menyebabkan keadaan tidak stabil, sehingga menyebabkan elektron cenderung kembali ke keadaan orbital dasar elektron tersebut.

Pada saat elektron yang tereksitasi kembali ke orbital asalnya (yang memiliki energi lebih rendah), energi sejumlah x kJ dilepaskan kembali. Energi yang dilepaskan ini berada dalam bentuk gelombang, yang panjang gelombangnya berada di range visible/tampak (10 nm – 103 nm), sehingga terlihat menyala di dalam gelap.

Sebenarnya zat fosfor / fluoresens itu berpendar sepanjang terkena terhadap gelombang cahaya (misalnya: cahaya matahari).

Namun, cahaya yang dihasikan dari hasil eksitasi elektron dari zat fosfor kalah terang dari cahaya (matahari), sehingga zat tersebut tidak terlihat sedang berpendar/memancarkan cahaya. Hal inilah yang menyebabkan fosfor terlihat berpendar pada ruang gelap atau pada malam hari.
sumber

Luminescence ini disebabkan oleh oksidasi lambat dengan adanya oksigen atmosfer: P4 + 5 O2 = P4O10.

Apa itu luminescense?
Luminesens (Luminescense) adalah kemampuan suatu zat untuk berpendar / menyala dalam gelap. Kemampuan zat seperti ini dibagi menjadi beberapa jenis.
Namun ada dua di antaranya yang cukup dikenal, yaitu fosforesensi (phosphorescence) and fluororesensi (fluororescence). Biasanya banyak terjadi kesalahpahaman antara fosforesensi dengan fluororesensi. Perbedaan antara Fosforesensi dengan fluororesensi adalah dalam hal lama waktunya zat tersebut menyimpan cahaya mereka.
Fosforesens dapat menyimpan energi lebih lama, sehingga akan memancarkan cahaya (berpendar) lebih lama dari pada fluorosens.

Pada fluorosens, setelah energi yang digunakan untuk mengeksitasi elektron dihilangkan (biasanya berupa sinar UV) maka zat fluorosens tidak akan dapat menyala dalam gelap. Dengan kata lain zat berfluororesensi hanya dapat terlihat menyala apabila dikenai dengan sinar ultraviolet di dalam gelap, dan tidak dapat berpendar ketika sinar ultravioletnya dimatikan.

Hal ini berkaitan dengan cepat dan lambatnya elektron kembali ke orbital energi tingkat dasar, semakin cepat elektron kembali ke orbital maka semakin cepat pula hilang berpendarnya.

Penjelasan tentang fosforesensi (phosphorescence) and fluororesensi (fluororescence) dan aplikasinya dilanjutkan di artikel berikutnya yah.

Posted on 1 Comment

Ikatan dalam Hidrogen

http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2011/0800643/Image/H2O.jpg

Hidrogen (H2) adalah molekul paling sederhana. Coba kalian lihat dua atom hidrogen terisolasi, masing-masing dengan satu elektron dalam orbital atom 1s. Bila kedua atom ini mulai membentuk suatu ikatan, elektron dari masing-masingnya sendiri.

Continue reading Ikatan dalam Hidrogen

Posted on 4 Comments

Dasar Dasar Struktur Atom II

Melanjutkan dari Dasar dasar struktur atom I , untuk memahami lebih dalam mengenai sifat dan karakteristik atom. kita akan mengenal mengenai istilah isotop, isoton dan isobar.

  • Isotop adalah atom atom yang memiliki nomor atom sama namun memiliki nomor massa yang berbeda. Unsur yang termasuk isotop merupakan unsur yang sama namun memiliki netron yang lebih benyak. Misalnya C12 dan C13
  • Isobar adalah atom atom yang memiliki nomor massa yang sama, namun memiliki nomor atom yang berbeda. Unsur yang termasuk isobar biasanya unsur yang letaknya berdekatan di tabel periodik. seperti C14 dan N14
  • Isoton adalah adalah atom atom yang memiliki Jumlah netron yang sama. Unsur yang termasuk isoton biasanya unsur yang nomor atomnya berdekatan di tabel periodik. seperti Mg24 dan Na23

dari ketiga sifat tersebut yang banyak dimanfaatkan dan digunakan adalah isotop. Karena isotop merupakan unsur yang sama namun memiliki sifat yang sedikit berbeda. Biasanya lebih radioaktif. beberapa kegunaan isotop banyak digunakan di dunia penelitian, analisis, kesehatan, arkeolog dan sebagainya. Continue reading Dasar Dasar Struktur Atom II