Posted on Leave a comment

Berapa Sih pH Urin Kita?

​Penasaran ga sih dengan tingkat keasaman urin kita? 

Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa urine atau air seni atau air kencing merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

pH urine pada orang normal adalah 4,8 – 7,4. pH di bawah 7,0 disebut asam (acid) dan pH di atas 7,0 dinamakan basa (alkali). 

Untuk apa  mengetahui pH urin kita?

Ginjal dan jantung adalah dua organ utama yang mengatur keseimbangan asam dalam tubuh. Jantung mengeluarkan karbondioksida. Sementara ginjal mengatur pengeluaran asam yang tidak mudah menguap yang dihasilkan oleh proses metabolisme normal dari jaringan-jaringan. Keasaman urin utamanya berkaitan dengan asam pospat, dengan hanya sedikit bagian yang dikontribusikan oleh asam-asam organik seperti asam pyruvic, asam laktat dan asam sitrat. Asam-asam ini dikeluarkan pada urin sebagai garam, natrium, kalium, kalsium dan ammonium. Ginjal mengatur pengeluaran berbagai kation untuk memelihara keseimbangan asam normal. Hal ini dilakukan melalui penyerapan kembali sejumlah ion sodium oleh tubulus dan seiring dengan pengeluaran tubular akan hidrogen dan ammonium dalam pertukaran. Urin makin bertambah meningkatkan asam karena jumlah sodium disimpan oleh peningkatan tubuh. Salah satu cara paling efisien untuk mendeteksi sindrom metabolisme adalah dengan meneliti tingat keasaman atau pH air seni.

Bagaimana bila urin kita asam ataupun basa?

Urin asam yang berlebihan, dengan pH lebih rendah daripada 6,0, mungkin dikeluarkan oleh pasien pada diet protein tinggi. Pengobatan tertentu seperti ammonium klorida dan asam mandetic mungkin juga menghasilkan urin asam. Pasien dengan acidosis dan diabetes mellitus yang tidak dikontrol mengeluarkan urin yang mengandung sejumlah besar asam.

Urin alkalin sering dikeluarkan setelah makanan sebagai respon normal terhadap pengeluaran HClnpada getah perut. Urin alkalin terjadi pada individual-individual yang mengkonsumsi makanan-makanan yang tinggi pada sayuran, buah jeruk, susu dan produk-produk susu. Obat-obat tertentu, seperti sodium bikarbonat, potassium sitrat, dan acetazolamide, menyebabkan pembentukan urin alkalin. Renal tubular acidosis adalah penyakit khusus ginjal dimana tubulus ginjal tidak mampu mengeluarkan ion hydrogen meskipun acidosis sistematik ada dalam tubuh.