Posted on Leave a comment

Air Mata Mengandung Anti Bakteri? Benarkah?

​Kalian pernah menangis kan?

Apa yang kalian rasakan setelah menangis?

Ada perasaan lega atau puas?

Benarkah menangis akan menghasilkan air mata yang mengandung anti bakteri?

Permukaan bola mata yang terpapar dengan lingkungan dijaga tetap lembab oleh air mata. Air mata tersebut disekresikan oleh aparatus lakrimalis dan disertai dengan mukus dan lipid oleh organ sekretori dari sel-sel pada palpebra serta konjungtiva. Sekresi yang dihasilkan inilah yang disebut sebagai film air mata atau film prekorneal. Analisis kimia dari air mata menunjukkan bahwa konsentrasi garam didalamnya mirip dengan komposisi di dalam plasma darah. Selain itu, air mata mengandung lisozim yang merupakan enzim yang memiliki aktivitas sebagai bakterisidal untuk melarutkan lapisan luar bakteria . Walaupun air mata mengandung enzim bakteriostatik dan lisozim,  hal ini tidak dianggap sebagai antimikrobial yang aktif karena dalam mengatasi mikroorganisme tersebut, air mata lebih cenderung memiliki fungsi mekanik yaitu membilas mikroorganisme tersebut dan produk-produk yang dihasilkannya.
Oh, jadi bukan sebagai zat anti mikroba ya. Tetapi hanya memflush bahaya dari mikroba.
 Apa ya kandungan dalam air mata?

K+, Na+, dan Cl- terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari dalam plasma. Air mata juga mengandung sedikit glukosa (5 mg/dL) dan urea (0,04 mg/dL) dan perubahannya dalam konsentrasi darah akan diikuti perubahan konsentrasi glukosa dan urea air mata. pH rata-rata air mata adalah 7,35, meski ada variasi normal yang besar (5,20-8,35). Dalam keadaan normal, cairan air mata adalah isotonik. Osmolalitas film air mata bervariasi dari 295 sampai 309 mosm/L. 

kelenjar air mata mengkosentrasikan dan mengeluarkan mangan ( Mn ) dari tubuh. Konsentrasi mangan, mineral yang terlibat dalam perubahn Susana hati ( mood ), ternyata 30 kali lebih besar dari dalam serum darah.
Selain itu, ada perbedaan antara air mata dan iritasi dan air mata emosional. Air mata emosional mengandung protein 24% lebih tinggi daripada air mata iritasi. Baik iair mata iritasi maupun air mata emosional mengandung 3 senyawa kimia yang diketahui dihasilkan tubuh selama stress:

Inilah kandungan Senyawa yang terkandung dalam air mata :

  • Leusin-enkephalin, suatu endorphin ( morfin endogen ) yang berfunsi mengatur rasa sakit.

  • ACTH ( adeokortikotropik ), hormone yang di anggap sebagai indicator terjadinya stress.

  • Prolaktin, hormon yang meningkatkan produksi air mata , juga berfunsi mengatur produksi air susu.
    Kadar prolaktin dalam serum darah wanita dewasa ternyata mendekati 60% lebih tinggi dari pria . Data ini dapat membantu menerangkan mengapa wanita lebih sering menangis ( 4 Kali lebih sering ) dari pada Pria .
    Dalam penelitian ini , 85 % responden wanita dan 73 % responden pria merasa lebih baik setelah menangis. Dari sini Frey menarik kesimpulan bahwa secara fisik maupun psikologis, menahan tangis itu tidak baik. Tampak nyata bahwa tangisan emosional memainkan peranan penting dalam kemampuan seseorang mentoleransi stress.
    Jadi menangislah kalau memang Anda ingin menagis. sumber

Posted on 3 Comments

Kimia Tanah: Mengenal Unsur Hara dalam Tanah

sumber gamber : mulyadirochmat.blogspot.com

Lapisan teratas sebelum atmosfer yang melapisi dan mengelilingi bumi, menyediakan kebutuhan bagi organisme yang hidup di atasnya, serta mengandung unsur-unsur kimia dengan fungsi berbeda yang dimiliki oleh setiap unsurnya. Tanah, ya, tanah merupakan media alami dengan berbagai fungsi, salah satu fungsi yang biasa diketahuinya yaitu sebagai media tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup contohnya saja tanaman.

Unsur-unsur kimia dalam tanah memiliki peranan tersendiri dalam kehidupan ekosistem alami. Yaitu sebagai penyedia kebutuhan hara tanaman. Unsur kimia tanah diserap tanaman dalam bentuk ion, sehingga tidak semua unsur dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

Terdapat 16 unsur hara kimia dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik. Namun hanya enam unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar, unsur hara tersebut biasa disebut dengan unsur hara essential dan kesepuluh lainnya disebut dengan unsur hara non – essential. Unsur hara dalam tanah juga biasa dibedakan dengan unsur hara makro dan juga mikro. Pada unsur mikro, apabila diserap terlalu berlebihan oleh tanaman maka akan bersifat toksik.

Enam unsur hara essential atau makro diantaranya: nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Nitrogen dan fosfor dalam tanah, termasuk ke dalam unsur yang berjumlah sedikit dalam tanah, unsur-unsur tersebut sebagian besar berada pada status tidak tersedia untuk tanaman, kerena untuk diserap oleh tanaman, unsur tersebut harus mengalami proses dekomposisi menjadi nitrat sehingga dapat diserap oleh tanaman.

Unsur hara mikro dalam tanah diantaranya: besi, mangan, seng, tembaga, boron, molybdenum, dan khlor. Unsur-unsur kimia tersebut hanya dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. walaupun dibutuhkan sedikit, apabila tanaman kekurangan unsur-unsur tersebut tetap akan mengalami defisiensi unsur hara yang akan ditandai dengan perubahan fisiologis seperti nekrosis ataupun kerdil. (roch)