Posted on Leave a comment

Proses Pengolahan LPG dari Gas Alam Murni (3)

​Setelah melalui tahapan purifikasi dan pembersihan dari kandungan air dan merkuri, tahapan pengolahan LPG selanjutnya adalah pencairan dan fraksinasi.

  1. Tahapan Pencairan

Pada tahapan ini, gas yang keluar dari unit pembersih masuk ke chiller dengan sistem Refrigerasi dengan media pendingin propane (Propane Refrigerant Unit) dengan sistem “Counter Current” yaitu : Pemanfaatan setiap kalor yang dilepaskan dari bahan yang diinginkan untuk memanaskan bahan lain yang juga berfungsi sebagai pendingin.   
2. Tahap Pemisahan (Fractination)

Pada tahap ini proses untuk pemisahan komponen-komponen LPG (C3 dan C4) dari komponen-komponen lainnya.  Dasar pemisahan berdasarkan titik didih dari masing-masing komponen.

Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.

Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-masing produk tersebut.
Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim ke tempat produksi.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Dimana gas merupakan hidrokarbon ringan berada di atas atau Pemisahan gas dari minyak (Associated gas)  dan masuk kedalam kedalam tangki pengolahan gas.

Posted on Leave a comment

AIR DEMIN

Air demin merupakan kebutuhan utama beberapa industri. Apakah air demin itu?

Air demin adalah air yang dibuat dengan menghilangkan kandungan mineral dengan proses demineralisasi.

Mengapa harus air demin?

Salah satu alasan industri menggunakan air demin untuk prosesnya adalah menjaga mesin-mesin produksi yang sebagian besar akan rusak/korosif dengan adanya mineral yang terakumulasi dari air yang digunakan.

Bagaimana proses demineralisasi tersebut?

Demineralisasi air dilakukan dengan proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange. Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi.

 

Ada dua tipe kolom resin yang umum digunakan pada proses demineralisasi air. Keduanya adalah Single Bed dan Mixed Bed Ion Exchange ResinSingle Bed berarti di dalam satu kolom hanya terdapat satu jenis resin saja yakni kation resin saja atau anion resin saja. Sedangkan kolom Mixed Bed beris

Pertukaran ion ini bertujuan untuk menghilangkan ion yang tidak diinginkan dari air baku dengan memindahkan ion-ion tersebut  ke  resin. Penukar ion memiliki kapasitas yang terbatas dalam kemampuan menukar ion yang disebut kapasitas tukar. Karena ini, penukar ion atau resin akhirnya menjadi jenuh. Untuk membuat agar resin yang akan digunakan tidak lagi jenuh maka resin tersebut dibackwash  dengan larutan regenerasi yang kuat dan berisi senyawa yang diinginkan ion, dan ini digunakan untuk menggantikan akumulasi ion yang tidak diinginkan. Operasi iniadalah proses kimia siklik, dan siklus lengkap biasanya meliputi sistem operasi, backwashing, regenerasi, pencucian campuran resin kation dan anion.

Mengapa kolom ion exchanger harus diregenerasi?

Jika keseluruhan molekul resin telah mengikat ion sasaran mereka, maka resin dikatakan telah mencapai titik jenuhnya. Untuk dapat menggunakan kembali resin tersebut perlu dilakukan proses regenerasi.

Bagaimana proses regenerasi resin single-bed kation atau anion?

Berikut adalah tahapan umum proses regenerasi resin single-bed kation atau anion:

  1. Lakukan pencucian resin backwash dengan mengalirkan air berlawanan arah dengan aliran normal treatment. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin mengendap di dalam kolom.
  2. Injeksi regenerant(H2SO4 atau NaOH) yang telah dilarutkan dengan air berkualitas, ke dalam kolom resin. Regenerant harus mengalir pada kecepatan yang cukup sehingga waktu kontak dengan resin adalah 20 hinga 40 menit.
  3. Alirkan air murni ke dalam kolom dengan kecepatan yang sama dengan tahap sebelumnya.
  4. Terakhir, bilas resin dengan mengalirkan air demin dengan kecepatan sama dengan prosestreatment, sampai air output dari resin ini sesuai dengan kualitas yang diinginkan.sumber

Berbeda dengan resin single-bed ion berikut regenerasi untuk mixbed ion exchange.

  1. Lakukan backwashuntuk memisahkan resin kation dengan resin anion.
  2. Hentikan backwashdan tunggu hingga butiran-butiran resin mengendap.
  3. Jika diperlukan, buang air di dalam kolom hingga level mencapai setara dengan ketinggian resin.
  4. Injeksikan NaOH pekat yang telah dilarutkan ke dalam air demin.
  5. Keluarkan NaOH dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke dalam kolom.
  6. Injeksikan larutan asam pekat (seperti hidroklorik atau asam sulfat) ke dalam kolom resin.
  7. Keluarkan larutan asam dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke dalam kolom.
  8. Buang air hingga mencapai level setara dengan butiran resin.
  9. Aduk resin dengab menghembuskan udara terkompresi bersih atau nitrogen bertekanan.
  10. Isi kembali kolom dengan air demineralisasi.
  11. Lakukan pembilasan terakhir hingga didapatkan kualitas output yang sesuai dengan spesifikasi.