Posted on Leave a comment

Ringkasan Materi SISTEM PERIODIK UNSUR

Ringkasan Materi SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem Periodik Unsur (SPU) adalah tabel unsur-unsur yang dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektron yang bertujuan untuk meramalkan sifat-sifat unsur Continue reading Ringkasan Materi SISTEM PERIODIK UNSUR

Posted on 1 Comment

Pembentukan Ion dan Pembentukan Pasangan Elektron Bersama

​Pernahkah kalian bayangkan batu yang sangat besar tersusun dari butir-butir pasir yang sangant lembut, terikat satu sama lain. Demikian pula partikel-partikel pasir penyusun batu tersebut, sebenarnya merupakan gabungan dari partikel-partikel silikon dioksida yang sangat kecil. Bagaimanakah atom-atom silikon dengan atom-atom oksigen tersebut dapat bergabung satu dengan yang lain sehingga membentuk sebuah batu dengan ukuran raksasa?

Sekarang coba perhatikan garam dapur yang berwujud padatan berwarna putih. Garam dapur tersusun dari ion-ion natrium dan ion-ion klorin. Bagaimana ion-ion tersebut dapat bergabung satu dengan lainnya sehingga membentuk garam dapur?

Diantara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan.

Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan stabil maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron.

Bagaimana caranya?

Atom tersebut membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama.
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah misalnya atom-atom dari unsur IA dan IIA dalam sistem perodik unsur akan mempunyai kecendrungan untuk melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron.

Atom-atom yang energi ionisasinya tinggi akan sukar melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilannya akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom-atom yang mempunyai afinitas elektron rendah dalam mencapai kestabilannya akan tidak membentuk ion negatif.  Atom-atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai afinitas elektron yang rendah mempunyai kecendrungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.

Posted on Leave a comment

Sifat Keperiodikan (2)

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, unsur-unsur yang terdapat dalam satu periode dari kiri ke kanan, konfigurasi elektronnya berubah secara teratur. Hal ini berakibat pada perubahan sifat unsur secara teratur, sehingga unsur-unsur dalam suatu periode dari kiri ke kanan mempunyai sifat yang berubah secara teratur. Masih ingat kan?
Mari kita lanjutkan untuk sifat-sifat selanjutnya setelah logam non logam, titik leleh dan titik didih juga jari-jari atom yaitu :
1. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang yerikat paling lemah oleh suatu atom-atom atau ion dalam wujud gas. Elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.
Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran mudah tidaknya elektron terlepas dari atom, atau kuat tidaknya elektron terikat oleh inti atom. Semakin besar energi ionisasinya, semakin sukar elektron terlepas dari atom. Sebaliknya, semakin kecilenergi ionisasinya semakin mudah elektron terlepas dari atom.
Contohnya:
Na(g) ———->Na+(g) + e           Ei = 495,9 kJ/mol
Mg(g) ———> Mg(g) + e           Ei = 737,7 kJ/mol
Hal ini menunjukkan bahwa logam natrium lebih mudah melepaakan elektron daripada logam magnesium.
Jari-jari atom Na adalah 186 Å dan Mg 160 Å. Dengan demikian, besarnya energi ionisasi suatu atom dipengaruhi oleh ukuran jari-jari atomnya atau jarak elektron pada kulit terluar dengan inti atom. Semakin besar panjang jari-jari atom, semakin jauh jarak elektron terhadap inti sehingga gaya tarik inti terhadap elektron lemah. Oleh karena itu dibutuhkan energi yang rendah untuk melepas elektronnya. Terlihat bahwa energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung semakin besar dan energi ionisasi unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil.

2. Afinitas elektron
Tidak semua atom unsur mudah melepas elektron, tetapi ada sebagian atom-atom unsur yang justru cenderung lebih mudah menarik elektron. Bila energi ionisasi merupakan energi yang diperlukan untuk melepas elektron, maka afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif.
Harga afinitas elektron suatu unsur sukar ditentukan, apalagi bila unsur tersebut sukar menangkap elektron. Kecenderungan afinitas elektron menunjukkan pola yang sama dengan pola kecenderungan energi ionisasi.

3. Keelektronegatifan
Dengan adanya kesulitan dalam pengukuran afinitas elektron untuk semua unsur, maka para ahli menciptakan besaran baru yang dapat menggantikan harga afinitas elektron yaitu keelektronegatifan atau elektronegatifinitas. Keelektronegatifan atau elektronegatifinitas adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah bagi atom tersebut untuk menarik pasangan elektron ikatan, atau gaya tarik elektron dari atom tersebut semakin  kuat. Dengan demikian, pola kecendrungan akan samadengan afinitas elektron.
Keelektronegatifan mempunyai makna yang berlawanan dengan energi ionisasi, sebab makin mudah suatu atom melepaskan elektron berarti semakin sukar dalam menarik elektron dan sebaliknya. Skala keelektronegatifan tidak mempunyai satuan sebab harga ini didasarkan kepada gaya tarik suatu atom pada elektron, relatif  terhadap gaya tarik atom lainnya pada elektron.

Posted on 1 Comment

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Atom merupakan materi paling kecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi maupun dipisah dengankonfigurasi elektron reaksi apapun. Partikel penyusunnya adalah proton, elektron dan neutron.Proton dan neutron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada di dalam ruang seputar inti. Proton memiliki muatan positif, sedangkan elektron bermuatan negatif di mana neutron memiliki muatan netral atau tidak bermuatan. Setelah mengetahui apa itu atom maka kini kita juga harus mengetahui apa itu sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur merupakan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifatnya. Keperiodikan sifat unsur-unsur meliputi  perubahan secara periodik jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan unsur-unsur tersebut.

Hubungan antara sistem periodik dan sifat atom dari unsur-unsur tersebut ialah sistem periodik unsur mengacu pada pembahasan sifat-sifat atom dimana unsur yang sifatnya sama itu terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur tersebut. Ikatan kimia tersebut juga adalah ikatan atom yang terikat satu sama lain dalam senyawanya disebabkan oleh adanya gaya. Ada 2 jenis ikatan kimia yang terjadi, yakni ikatan ion dan ikatan kovalen.

Ikatan ion memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Masing-masing unsur harus ada yang melepaskan dan menerima elektron agar elektron terluarnya serupa dengan elektron valensi unsur-unsur gas mulia sehingga mencapai kestabilan.
  2. Unsur golongan alkali dan alkali tanah cenderung melepaskan eletron terluarnya untuk mencapai kestabilan dengan membentuk ion positif. Continue reading Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Posted on 1 Comment

Model Ikatan Kimia

Ikatan kimia ialah suatu ikatan antara atom untuk membentuk suatu senyawa, ada beberapa ikatan kimia yang berbeda berdasarkan jenis ikatannya. Secara alami atom atom berikatan satu sama lain dan membuatnya menjadi molekul berenergi rendah.

1. Ikatan Ionik

Ikatan ionik secara umum terjadi pada Logam terhadap non-Logam. Terjadi apabila atom logam mentransfer NaClelektron ke atom non-logam dan menghasilkan tarik-menarik elektrostatik. Hal ini terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan yang besar, atom logam bersifat elektropositif sedangkan atom non logam lebih elektronegatif.  untk lebih mengenal ikatan ionik maka kita harus mengetahui pula tentang energi ionisasi dan afinitas elektron.

1.1 Energi Ionisasi Continue reading Model Ikatan Kimia