Posted on Leave a comment

Teh dapat Menyerap Zat Besi, Benar Ga Sih?

​Kalian suka minum teh? Teh sudah menjadi minuman pilihan bagi sebagian orang karena rasanya yang menyegarkan dan mudah dibuat. Apalagi saat ini istilah “ngeteh” sudah menjadi gaya hidup.

Apa saja ya zat yang terkandung pada teh?

Teh memang dikenal baik untuk kesehatan. Minuman ini mengandung antioksidan polifenol yang telah terbukti memiliki sifat anti-kanker. Polifenol yang berlimpah dalam teh hijau juga dapat mengaktifkan kembali sel-sel kulit mati dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat penuaan dan efek dari polusi.

Apa saja sih manfaat teh?

Teh membantu menurunkan berat badan, karena hampir semua jenis teh mengandung dua senyawa yang berkhasiat menurunkan kolesterol dan mengurangi penyerapan lemak di usus. Keduanya adalah theaflavin dan thearubigin yang sudah terbukti mencegah obesitas yang dipicu oleh pola makan.

Benarkah teh dapat menyerap zat besi dalam tubuh?

Teh bisa bersifat inhibitor. Makanan inhibitor artinya makanan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.

Terdapat dua macam zat besi, yaitu yang berasal dari hewan (daging ayam dan sapi) dan dari tumbuhan (kacang-kacangan atau sayur-sayuran seperti bayam). Kedua macam zat besi itu berbeda struktur dan keterserapannya dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, polifenol dalam teh dapat menurunkan keterserapan zat besi yang berasal dari tumbuhan. Untungnya, polifenol dalam teh tidak memengaruhi keterserapan zat besi yang berasal dari sumber hewani.
Bagaimana menyiasatinya ya?

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda mengkonsumsi teh 30 menit setelah waktu makan Anda. Agar terdapat jeda waktu untuk tubuh Anda melakukan penyerapan terhadap sari-sari makanan yang Anda konsumsi. Anda juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C melalui buah-buahan dan sayuran segar. 

Sebaiknya jumlah teh yang Anda konsumsi setiap hari jangan berlebihan. Agar manfaat teh sendiri bisa Anda rasakan tanpa mempengaruhi asupan nutrisi dari makanan harian Anda.

Posted on 1 Comment

Pohon Baobab, sang Raksasa Penyimpan Air hingga 12.000 liter

​Pernahkah kalian melihat pohon besar yang dapat menyimpan cadangan air dalam batangnya hingga 120.000 liter air?

Pohon ini pohon khas Madagaskar. Pohon Baobab berbentuk seperti botol dengan batang bagian bawahnya lebih besar daripada batang bagian atasnya, fungsinya untuk tempat penyimpanan air hingga 30.000 galon air atau 120.000 liter air selama musim kemarau. Ketika pohon itu sudah berbuah, satu pohon bisa menyimpan 4.500 galon air.

Di Indonesia, pohon baobab sendiri lebih dikenal dengan sebutan Ki Tambleg. Tapi, ada juga yang menyebutnya dengan nama Asem Buto. Pohon baobab merupakan spesies tanaman asli dari dataran Afrika. 
Buah pohon baobab yang memiliki panjang sekitar 15 hingga 20 cm biasanya dibuat menjadi minuman oleh penduduk lokal Afrika. Namun uniknya, baobab hanya bisa berbuah setelah usianya mencapai setidaknya 50 tahun.

Lingkar batang pohon baobab juga menjadi keunikannya. Diameter pohon ini bisa mencapai lebih dari 15 meter. 

Usia hidup pohon baobab memang sangat panjang. Jika dirawat dengan baik, pohon ini dapat bertahan hingga lebih dari setengah abad. Malahan ada yang meyakini tumbuhan ini dapat bertahan hingga ribuan tahun.
Apa saja yang dapat dimanfaatkan dari pohon raksasa baobab ini?

Selain dijadikan rumah atau tempat tinggal, kulit batangnya bisa dijadikan pakaian, tali, senar alat musik, dan topi tahan air. Pohon ini memiliki kemampuan untuk memproduksi ulang di mana kulit kayunya yang diambil. 

Saat ini juga kemampuan obat dan nutrisi dari buah ini sedang dipelajari lebih lanjut di pengobatan di beberapa negara barat.
The Food and Drug Administration sudah memberikan buah ini status GRAS (generally recognized as safe), sehingga kita dapat berharap buah ini menjadi minuman bertenaga, bubuk dan makanan fungsional di masa depan.sumber

Bagaiman kandungan pada buah dan bijinya?

Baobab memiliki buah yang besar mirip seperti cempedak tetapi berkulit licin. Buah Baobab mengandung vitamin C 6X lebih banyak daripada buah jeruk, dilansir dari National Geographic. Mengandung mengandung vitamin A, B1, B2, B6, anti oksidan sangat tinggi, memiliki kadar kalsium lebih banyak dari segelas susu, dan merupakan sumber pangan terbaik bagi asupan zat besi, potassium dan magnesium untuk tubuh, dan mengandung Glycemic Index yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes . Buah ini juga mengandung serat lebih banyak daripada apel, peach, dan pisang. Hal ini mengapa pohon ini dijuluki sebagai Pohon Kehidupan. Buah pohon ini juga dapat diolah menjadi krim.

Sedangkan bijinya mengandung Omega 3 , 6 dan 9. Bijinya juga dapat dijadikan sup, menjadi perasa, atau diolah menjadi minyak sayur. Daunnya juga dapat dimakan sebagai salad yang penuh vitamin dan serat.
Kandungan nutrisi dari buah ini sangat mengagumkan, namun lebih dari hal tersebut, pohon ini juga memiliki reputasi sebagai sumber obat, yang terdapat di dalam Journal Africa of Food Science. Minyak yang sudah diekstrak dari biji dapat digunakan untuk mengobati radang gusi serta meringankan rasa nyeri ketika sedang sakit gigi. Daun dari pohon ini juga digunakan sebagai obat untuk demam.

Ekstrak dari daging buah Baobab ini memiliki kemampuan yang signifikan untuk melindungi hati, akibatnya, jika mengkonsumsi buah ini secara rutin memiliki peran penting dalam mencegah kerusakan hati pada hepatitis, seperti yang sudah didiskusikan dalam sebuah artikel dalam Journal of Herbs, Spices & Medicinal Plants.

Posted on Leave a comment

Keajaiban Daun Moringa

​Pernah mendengar tentang daun moringa?

Hmmm..agak asing di telinga ya?

Bagaimana kalau daun kelor?

Ketenaran daun yang disebut kelor ini tidak diragukan lagi.Daun moringa atau yang lebih dikenal daun kelor sejak dahulu dipakai menjadi obat berbagai penyakit. Keajaiban daun moringa ini sudah diteliti oleh para ilmuwan.

Bagaimana morfologi daun moringa ini?

Kelor juga disebut sebagai Moringa oleifera dan merupakan tumbuhan dari jenis suku Moringaceae. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, dan tumbuhan ini juga memiliki tinggi batang sekitar 7 sampai 11 meter, memiliki bunga dengan warna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan bau dengan aroma bau semerbak, serta memiliki buah dengan bentuk segitiga memanjang biasa nya di sebut kelentang dan biasanya juga bisa dimasak sebagai sayur.
Apa kandungan daun ini sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan?

Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan nutrisi berbagai jenis vitamin dan mineral dalam daun kelor ini. Sebagai contoh, kandungan vitamin C dalam daun kelor ternyata bisa mencapai tujuh kali lipat dari kandungan vitamin C dalam jeruk. Tidak heran jika daun kelor ini memiliki manfaat sebagai antioksidan. Bagaimana dengan vitamin A? ternyata kandungan vitamin A dalam daun kelor ini empat kali lipat dibandingkan dengan kandungan vitamin A dalam wortel. Berikutnya, kandungan kalsium dalam daun kelor ternyata memiliki kandungan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan klasium susu.
Masih banyak kandungan zat-zat mineral dalam daun kelor yang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidak heran, saat ini daun kelor menjadi populer kembali untuk digunakan sebagai alternative bagi pengobatan berbagai macam penyakit. Selain lebih aman, karena bahannya menggunakan seratus persen alami, dari daun kelor, tanpa campuran zat kimia, juga akan lebih murah karena bahannya mudah didapat. Pohon daun kelor ini termasuk jenis pohon yang mudah tumbuh didaerah manapun.sumber

Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.

Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat.

Mau coba?

Posted on 1 Comment

Waspada Efek Buruk Radikal Bebas

​Apa itu Radikal Bebas/Free Radicals (FR)? 

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mencuri elektron molekul lain dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan DNA sel dan menyebabkan penurunan fungsi-fungsi sel.

Saat molekul radikal bebas ini masuk kedalam tubuh, molekul radikal bebas ini akan mencari pasangan elektron lain dan mengambilnya dari sel tubuh sehingga menghasilkan radikal baru. Proses inilah yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.

Radikal bebas sebenarnya terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita. Namun radikal bebas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, penggunaan pestisida pada makanan, polusi dan radiasi. 
Contoh sederhana kerusakan karena radikal bebas adalah proses oksidasi pada daging buah apel.

Apabila daging buah apel yg sudah terpisah dari kulitnya didiamkan d udara bebas, maka daging buah tersebut lambat laun akan menjadi kecoklatan. 

Nah ini yang disebut proses oksidasi. Molekul oksigen berinteraksi dengan sel dari buah apel, sehingga membuat dagingnya menjadi kecoklatan. 

Apa efek buruk dari radikal bebas? mengapa kita harus waspada terhadap radikal bebas?

  1. Menyebabkan penuaan dini

Radikal bebas yang berpasangan dengan elektron tubuh, terutama kulit dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat mengalami proses penuaan, kulit terlihat lebih kusam, lebih mudah mengelupas dan lebih mudah keriput.
2. Menyebabkan munculnya penyakit kronis

Rusaknya sel dan jaringan tubuh akibat pembentukan radikal baru dalam tubuh menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis. Meskipun dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi penyakit ini untuk menjadi nyata, namun kenyataannya radikal bebas tetaplah menjadi penyebab munculnya penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.
3. Kerusakan DNA

Radikal bebas tidak hanya menyerang sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas juga bisa menyerang DNA dan merusak DNA itu sendiri. Kerusakan DNA bahkan bisa menyebabkan terjadinya mutasi.
4. Menyebabkan mutasi genetik

Paparan radikal bebas yang terjadi dalam tubuh selama bertahun-tahun bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit akibat mutasi gen seperti down syndrome.
5. Menyebabkan disfungsi ereksi

Selain menyebabkan berbagai penyakit kronis dalam tubuh, radikal bebas juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Radikal bebas biasanya bisa menyebabkan suatu penyakit atau terhambatnya aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.

http://www.gelombangotak.com/Pengertian-Radikal-Bebas-Berbagai-Dampak-Buruknya.htm
Ada yang disebut anti oksidan untuk mengatasi radikal bebas. Apa itu Antioksidan (AO)? 
Molekul stabil yg secara bebas membagi elektronnya guna menangkal dan menghentikan radikal bebas.
Dimana kita bisa mendapatkan antioksidan?

Terdapat berbagai jenis antioksidan. Vitamin C berperan mencegah kerusakan dengan menangkap dan menetralisasi radikal bebas. Sementara vitamin E dapat memecah rantai radikal bebas. Satu lagi adalah flavonoid sebagai jenis yang terdapat dalam banyak makanan dan merupakan bagian terbesar dari antioksidan. Tiap jenis antioksidan bekerja dengan cara yang berbeda pada bagian tubuh yang berlainan juga. Tubuh Anda memerlukan berbagai paduan vitamin dan mineral untuk melindungi diri dari kerusakan.
Beberapa sayur dan buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Contoh antioksidan yang digunakan tubuh adalah vitamin C, E, dan betakarotin. Ketiganya banyak terkandung dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye, kuning, dan ungu.