Posted on Leave a comment

Prinsip Spektrofotometri Serapan Atom (AAS), Persamaan, dan Bagian-bagian AAS

Hai sahabat bisakimia😁

Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu unsur di dalam sampel adalah spektrofotometri serapan atom (AAS).
Berikut akan dijelaskan mengenai prinsip, persamaan dan bagian-bagiannya.

A. Prinsip Spektrofotometri

Prinsip dari spektrofotometri adalah terjadinya interaksi antara energi dan materi. Pada spektroskopi serapan atom terjadi penyerapan energi oleh atom sehingga atom mengalami transisi elektronik dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi. Dalam metode ini, analisa didasarkan pada pengukuran intesitas sinar yang diserap oleh atom sehingga terjadi eksitasi.

Untuk dapat terjadinya proses absorbsi atom diperlukan sumber radiasi monokromatik dan alat untuk menguapkan sampel sehingga diperoleh atom dalam keadaan dasar dari unsur yang diinginkan. Atomic Absorbtion Spectroscopi (AAS) adalah spektroskopi yang berprinsip pada serapan cahaya oleh atom. Atom–atom menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Continue reading Prinsip Spektrofotometri Serapan Atom (AAS), Persamaan, dan Bagian-bagian AAS

Posted on Leave a comment

PENENTUAN KADAR MERCURY DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM UAP DINGIN

PENENTUAN KADAR MERCURY DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM UAP DINGIN

1. Prinsip.

Pada metode ini sering disebut sebagai metode pengukuran AAS tanpa nyala (flameless) atau lebih tepat dengan sebutan metode AAS uap dingin (cold vapor). Pada cara ini merkuri dari larutan ion diubah menjadi atom-atom merkuri tidak dengan cara dibakar dalam nyala, tetapi dengan cara direduksi dengan pereaksi kimia kemudian diaerasi. Uap yang terbentuk dialirkan dalam sel absorbsi yang dilewati oleh cahaya dari sinar lampu merkuri, sehingga terjadi absorbsi. Continue reading PENENTUAN KADAR MERCURY DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM UAP DINGIN

Posted on 1 Comment

Bagaimana Mengidentifikasi Bahan Kimia?

​Pada pengujian di laboratorium, sebelum memasuki analisis kadar suatu bahan yang disebut analisis kuantitatif, kita harus memastikannya terlebih dahulu dengan mengidentifikasi bahan tersebut.

Apa itu identifikasi bahan?

Identifikasi bahan adalah suatu cara untuk mempelajari karakteristik bahan tersebut atau dapat pula bertujuan untukmenyelidiki dan mengetahui kandungan senyawa-senyawa apa saja yang terdapat dalam sampel uji dengan analisis kualitatif. Identitifikasi bahan meliputi sifat fisika yang terdiri dari bentuk, warna, bau, dan sifatnya.

Identifikasi bahan secara kimia dilakukan dengan mengamati reaksi bahan berbagai metoda, dengan cara klasik ataupun menggunakan instrument kimia.

Seperti apa contohnya?
1.Cara Klasik

Cara yang digunakan dalam melakukan uji analisa kualitatif ini dapat berupa cara-cara klasik maupun menggunakan instrumen canggih. Metode pengujian klasik yang paling penting yaitu analisa warna atau reaksi warna.
Uji warna analisa kualitatif dapat digunakan untuk senyawa anorganik baik itu kation, anion, ataupun  juga untuk senyawa organik seperti teknik skrining fitokimia dalam pemilihan metabolit sekunder tumbuhan. Metode analisa kualitatif lainnya yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan zat ialah uji warna nyala.

Dengan membakar senyawa uji kemudian melihat warna nyala spesifik yang dihasilkan maka dapat diketahui senyawa yang terkandung di dalamnya. Kedua metode itu merupakan uji pendahuluan.
2.Menggunakan Instrument

Instrumen analisa yang di kenal di masa sekarang ini dapat melakukan beragam analisa kualitatif tergantung dari spesifikasi instrumen.

Misalnya Spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik yang mempunyai gugus kromofor, AAS untuk logam-logam, HPLC untuk senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisa gugus fungsi senyawa organik, dan masih banyak yang lainnya.

Dari pemeriksaan menggunakan instrument tersebut kita dapat mengetahui ciri spesifik dari bahan misalnya panjang gelombang dari bahan tersebut akan sesuai dengan literatur.

Posted on 1 Comment

TEORI DASAR SSA

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRSxFvuEM16HKlZTFWXH1NDYBo2PLERdR_dmzMNjguZ1N-WFGKp

AAS

Teknik analisis berdasarkan serapan atom diperkenalkan bersama-sama dengan analisis berdasarkan emisi atom (flame fotometri). Digunakan pertama kali oleh Guystav Kirchhoff dan Robert Bunsen pada tahun 1859 dan 1860 untuk melakukan identifikasi secara kualitatif terhadap atom Natrium. Berbeda dengan teknik emisi atom yang terus dikembangkan, analisis serapan atom seolah tertahan perkembangannya hingga kurun waktu satu abad. Spektroskopi serapan atom modern baru diperkenalkan pada tahun 1955 oleh A. Walsh dan C.T.J Alkemade. Instrumen komersial SSA dipasarkan di awal tahun 1960. Saat ini, Spektroskopi Serapan Atom (SSA) menjadi metode analisis paling penting untuk menentukan kadar logam

Continue reading TEORI DASAR SSA

Posted on 3 Comments

Laporan Praktikum Instrumentasi : AES (Atomic Emission Spectroscopy)

TUJUAN

  • MengetahuiĀ danĀ memahamiĀ penggunaanĀ instrumentasiĀ AES
  • MengetahuiĀ danĀ memahamiĀ pengaruhĀ maskingĀ agentĀ danĀ releasingĀ agentĀ terhadapĀ emisiĀ suatuĀ atom

Continue reading Laporan Praktikum Instrumentasi : AES (Atomic Emission Spectroscopy)

Posted on 2 Comments

Pembahasan AAS atau SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

instrumen aas

 

Pendahuluan

Spektroskopi atom digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan (kualitatif dan kuantitatif) logam-logam dalam tingkat ‘trace” dalam semua jenis materi dan larutan. Pengukuran dalam spektroskopi serapan atom (SSA) berdasarkan radiasi yang diserap oleh atom yang tidak tereksitasi dalam bentuk uap. Dalam spektroskopi emisi, pengukuran berdasarkan energi yang diemisikan ketika atom atom dalam keadaan tereksitasi untuk kembali ke keadaan dasar. Spektroskopi Emisi Nyala (SEN) adalah suatu spektroskopi emisi dari daerah khusus yang mana atom dieksitasi dengan menggunakan nyala. Pada Gambar : 1 di bawah ini menggambarkan proses serapan dan emisi.

hubungan aas aes Continue reading Pembahasan AAS atau SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM