Posted on Leave a comment

Smartphone Mikroskop dapat Deteksi Virus Tunggal

Aydogan Ozcan, seorang profesor teknik listrik dan bioteknologi yang berasal dari UCLA Henry Samueli Sekolah Teknik dan Sains Terapan serta dengan timnya telah menciptakan sebuah lampiran smartphone portable yang dapat digunakan untuk melakukan uji lapangan canggih dalam mendeteksi virus dan bakteri tanpa perlu menggunakan mikroskop besar dan mahal dan peralatan laboratorium lainnya. Perangkat tersebut memiliki bobot kurang dari setengah pon.

Ozcan mengatakan bahwa platform berbasis pencitraan ponsel dapat digunakan untuk deteksi spesifik dan sensitif dan objek gelombang, termasuk bakteri dan virus sehingga bisa memungkinkan praktek nanoteknologi dan pengujian biomedis dalam pengaturan lapangan dan bahkan di lingkungan terpencil dan sumber daya terbatas. Hasil ini juga merupakan pertama kalinya bahwa nanopartikel tunggal dan virus telah terdeteksi menggunakan sistem pencitraan ponsel berbasis portable.

Penelitian baru yang telah diterbitkan pada 9 September lalu di jurnal American Chemical Society ACS Nano, datang pada penemuan terbaru Ozcan yang lain, termasuk ponsel kamera berkemampuan sensor untuk alergen dalam produk makanan dan lampiran ponsel pintar yang dapat melakukan tes ginjal secara umum. Ia dapat menangkap benda kecil secara jelas seperti virus tunggal atau nanopartikel yang sukar dipandang dengan mata telanjang karena kekuatan sinyal optik dan kontras yang sangat rendah untuk objek yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya.

Dalam kertas ACS Nano, rincian perangkat mikroskop fluorescent Ozcan dibuat oleh printer 3D yang berisi filter warna, lensa eksternal dan laser dioda. Sampel cairan dioda menyala atau padat pada sudut curam sekitar 75 derajat. Iluminasi ini untuk menghindari deteksi cahaya tersebar yang dinyatakan akan mengganggu dengan gambar neon yang dimaksud.

Dengan menggunakan perangkat yang menempel langsung ke modul kamera pada smartphone, tim Ozcan mampu mendeteksi partikel tunggal HCMV atau cytomegalovirus. HCMV adalah virus umum yang dapat menyebabkan cacat lahir seperti tuli dan kerusakan otak dan dapat mempercepat kematian yorang dewasa yang telah menerima implan organ, serta yang terinfeksi virus HIV atau sistem kekebalan yang menurun. Sebuah partikel HCMV tunggal berukuran 150-300 nanometer, tebal sebuah rambut manusia adalah sekitar seratus ribu nanometer.

Dalam eksperimaen terpisah, tim Ozcan juga mendeteksi nanopartikel manik yang ditandai khusus terbuat dari poystiren sekecil 90-100 nanometer. Untuk memverifikasi hasil ini, para peneliti di laboratorium OzcanĀ  yang digunakan perangkat pencitraan lainnya, termasuk scanning mikroskop elektron dan mikroskop confocal foton. Percobaan ini menegaskan temuan yang dibuat menggunakan perangkat pencitraan berbasis ponsel baru.

Galatasaray adalah peneliti utama pada penelitian tersebut, penulis pertama dari ACS Nano Qingshan Wei, seorang peneliti postdoctoral di laboratorium Ozcan dan di UCLA California NanoSystems Institute (CNSI), dimana Galatasaray adalah direktur asosiasi.

Sumber : sciencedaily.com