Posted on Leave a comment

Bagaimana Kunang-kunang Bisa Menyala?

​Kalian pernah melihat kunang-kunang? Binatang yang menyala dalam kegelapan malam ini turut mempercantik keindahan malam.

Kira-kira apa yang membuat kunang- kunang menyala ya?

Cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang (Photinus pyralis) adalah sejenis cahaya tak panas yang disebutbioluminescence. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia di mana substansi luciferin mengalami oksidasi ketika ada enzimluciferase. Cahaya tersebut merupakan foton yang terpancar saat bahan kimia beroksidasi menghasilkan keadaan berenergi tinggi, yang kemudian beralih kembali ke keadaan normal.

Cahaya tersebut dikendalikan oleh sistem saraf dan berlangsung dalam sel khusus yang disebut photocytes. Sistem saraf, photocytes, dan organ-organ akhir trakea mengontrol tingkat berkedip dari cahaya tersebut. Suhu udara juga memiliki hubungan dengan tingkat berkedip. Semakin tinggi suhu, semakin pendek interval berkedipnya, delapan detik pada 18,3°C dan empat detik pada 27,7°C.

Secara spesifik, oksigen dan luciferin tidak mungkin bereaksi satu sama lain saat mereka  akan perlu untuk menghasilkan cahaya.
Percobaan Branchini menunjukkan oksigen yang terlibat dalam cahaya kunang-kunang berbentuk khusus yang disebut anion superoksida. “Anion superoksida adalah bentuk molekul oksigen yang mengandung elektron ekstra,” kata Branchini.

Elektron ekstra ini memberikan sifat oksigen dari ‘apel’ dan ‘jeruk’. Inilah yang membuat oksigen dapat menyebabkan reaksi kimia dengan luciferin seperti yang telah diduga oleh ilmuwan.

Dia menambahkan bahwa anion superoksida ini bisa menjadi cara Bioluminesensi bekerja di alam, dari plankton ikan laut dalam.

Bayangkan perut kunang-kunang bagai kotak hitam penuh bioluminesensi!