Penjelasan BRIN dan BMKG tentang Dentuman Mysterious di Cirebon yang Diduga Meteor

Fenomena Mysterious di Langit Cirebon

Beberapa waktu lalu, warga Cirebon digemparkan oleh fenomena misterius yang terjadi di langit mereka. Suara dentuman yang tiba-tiba dan cahaya berbentuk bola api menarik perhatian banyak orang. Video-video yang menunjukkan fenomena tersebut beredar luas di media sosial dan menjadi viral.

Banyak spekulasi muncul mengenai asal usul dari fenomena ini. Beberapa orang berspekulasi bahwa itu adalah meteor yang jatuh. Namun, apakah benar demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut memantau kejadian tersebut.

BMKG Stasiun Kertajati sedang melakukan penelitian dan mengumpulkan data untuk memastikan asal usul dari dentuman dan cahaya seperti bola api tersebut. Menurut Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, hingga saat ini BMKG tidak mencatat adanya aktivitas cuaca ekstrem maupun getaran seismik yang signifikan di wilayah tersebut.

Fuad menjelaskan bahwa dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsoran. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem.

Ia menambahkan bahwa hasil pemantauan BMKG sejauh ini belum menunjukkan adanya getaran signifikan maupun fenomena meteorologis yang tidak biasa. “Fenomena seperti meteor atau benda langit bukan kewenangan BMKG, melainkan lembaga antariksa seperti BRIN,” ujarnya.

Meskipun demikian, BMKG tetap memantau laporan dari berbagai sumber dan masyarakat untuk memastikan kebenaran fenomena yang terjadi. BRIN, sebagai lembaga pemerintah Indonesia yang bertugas mengoordinasikan, mengintegrasikan, dan memperkuat kegiatan riset dan inovasi nasional, memiliki tanggung jawab dalam mengamati fenomena astronomi seperti hujan meteor, gerhana, dan pergerakan benda langit lainnya.

Baca Juga  Proses pembuatan hidrogen

Penjelasan Ilmiah dari Peneliti BRIN

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut. Berdasarkan kesaksian dan rekaman CCTV, ia menyimpulkan bahwa benda bercahaya itu kemungkinan besar merupakan meteor berukuran cukup besar.

“Saya menduga itu meteor yang melintas dari arah barat daya, memasuki wilayah Kuningan–Kabupaten Cirebon sekitar pukul 18.35–18.39 WIB,” kata Thomas, Minggu malam. Ia menjelaskan bahwa suara dentuman terjadi akibat gelombang kejut ketika meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.

“Saat gesekan dengan udara makin kuat, meteor menimbulkan tekanan besar hingga menghasilkan suara ledakan,” jelasnya. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tiga bukti utama:

  • Suara dentuman keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Cirebon.
  • Getaran kecil yang sempat terdeteksi oleh sensor BMKG Cirebon pada pukul 18.39.12 WIB.
  • Rekaman CCTV yang memperlihatkan bola api meluncur cepat di langit sekitar pukul 18.35 WIB.

Berdasarkan laporan awal, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, terutama di wilayah Cirebon bagian timur, seperti Kecamatan Lemahabang. Sejumlah warga mengaku sempat melihat bola api melintas cepat di langit sebelum terdengar suara dentuman keras yang menggema.

Penjelasan Jasa Marga

Dalam video viral yang menunjukkan kobaran api di sekitar tol, keterangan video menyebutkan bahwa itu ada meteor yang jatuh. Untuk memastikan kebenarannya, pihak Jasa Marga selaku pengelola tol bersama aparat TNI Kodim 0620/Kabupaten Cirebon telah menelusuri lokasi yang disebut-sebut menjadi titik jatuhnya meteor, tepatnya di sekitar Gerbang Tol Mertapada KM 219.

Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, informasi tersebut dipastikan tak benar. “Hasil pengecekan di lapangan nihil. Tidak ditemukan tanda-tanda meteor jatuh maupun kebakaran di sekitar lokasi,” ujar petugas Jasa Marga yang didampingi personel Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, seperti dikutip dari grup resmi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Cirebon, Senin (6/10/2025) dini hari.

Baca Juga  BRIN Pastikan Dentuman Cirebon Bukan Hoaks, Tapi Meteor Raksasa

“Jadi bisa dipastikan informasi itu tidak benar,” sambungnya. Terpisah Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron menegaskan, bahwa peristiwa kebakaran di ruas tol yang dikaitkan dengan meteor hanyalah berita lama yang kembali diunggah ulang oleh warganet.

“Soal kebakaran di ruas tol Ciperna yang beredar di media sosial itu berita lama. Jangan asal nge-share dan memperkeruh suasana.”

“Ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita tetap tenang dan jangan termakan oleh berita-berita hoaks yang tidak jelas sumbernya,” tegas Letkol Inf M Yusron dalam keterangannya resmi.

Ia juga menjelaskan, hingga saat ini tidak ditemukan adanya benda langit yang jatuh di wilayah Cirebon. “Dari hasil pengecekan di lapangan, tidak ditemukan adanya meteor yang jatuh.”

unnamed Penjelasan BRIN dan BMKG tentang Dentuman Mysterious di Cirebon yang Diduga Meteor