Cara Tubuh Mengingatkan Kita Berhenti Makan

AA1RQjtc Cara Tubuh Mengingatkan Kita Berhenti Makan
Perasaan kenyang sering kali muncul setelah kita selesai makan. Namun, apakah Anda tahu apa yang membuat kita merasa begitu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenyang adalah perasaan puas atau cukup dan perut terasa penuh. Meski terdengar sederhana, proses tubuh untuk mencapai rasa kenyang melibatkan berbagai faktor yang saling terkait.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Kenyang

Tubuh membutuhkan serangkaian proses yang kompleks agar bisa merasa kenyang. Berikut beberapa faktor utama yang berperan dalam proses ini:

1. Faktor Kepala

Kepala memainkan peran penting dalam menentukan rasa kenyang. Indra penciuman dan perasa menjadi salah satu penghubung antara makanan dan otak.

  • Indra Penciuman: Aroma makanan dapat memengaruhi selera makan. Penelitian oleh Yeomans (2006) menunjukkan bahwa aroma makanan yang sudah dikenal dapat mengurangi nafsu makan setelah kita merasa kenyang. Fenomena ini disebut sensory-specific satiety, yaitu ketika seseorang merasa puas dengan makanan tertentu, makanan itu akan terasa kurang menarik dibandingkan makanan lain.

  • Indra Perasa: Rasa dan tekstur makanan juga memengaruhi rasa kenyang. Penelitian oleh Li et al. (2020) menemukan bahwa persepsi rasa seperti manis, asin, dan gurih membantu tubuh mendeteksi nutrisi dalam makanan. Semakin lama rasa makanan dirasakan, semakin tinggi sinyal kenyang yang diberikan. Selain itu, makanan dengan tekstur padat cenderung membuat kita merasa kenyang lebih cepat dibandingkan makanan cair.

2. Lambung dan Usus

Lambung dan usus bekerja sama untuk memperkuat rasa kenyang.

  • Lambung: Saat makan, lambung meregang untuk menampung makanan. Proses ini disebut gastric accommodation. Dinding lambung yang meregang mengirimkan sinyal ke otak bahwa lambung telah terisi, sehingga menimbulkan perasaan kenyang sementara (satiation).

  • Usus: Setelah makanan masuk ke usus, proses kimiawi terjadi. Usus melepaskan hormon kenyang seperti Glucagon-like peptide-1 (GLP-1) dan Cholecystokinin (CCK). Hormon-hormon ini memperkuat rasa kenyang dan menjaga rasa tersebut hingga beberapa waktu setelah makan.

Baca Juga  Kurang tidur dapat mempercepat penuaan otak, menurut penelitian

3. Hati

Hati memproses nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Ketika hati menerima energi yang cukup, enzim seperti glukoneogenesis meningkat. Proses ini menyebabkan pemecahan lemak untuk menghasilkan energi dan meningkatkan produksi badan keton. Produksi ini memberi sinyal ke tubuh bahwa energi telah tercukupi dan memicu hormon kenyang seperti Cholecystokinin (CCK).

4. Insulin

Insulin tidak hanya bertugas mengatur kadar gula darah, tetapi juga memengaruhi otak. Setelah makan, kadar insulin meningkat dan sebagian masuk ke otak. Di sana, insulin memengaruhi neuron di hipotalamus, menekan sel saraf yang memicu rasa lapar dan meningkatkan aktivitas neuron yang memberi sinyal kenyang. Dengan demikian, tubuh merasa cukup dan tidak memerlukan tambahan energi.

Koordinasi Sistem Tubuh

Keempat faktor ini saling terhubung sebagai satu sistem yang mengendalikan rasa kenyang. Indera memberi sinyal awal, lambung dan usus memperkuatnya, hati memantau kecukupan energi, dan insulin menegaskan pesan tersebut ke otak. Dengan koordinasi yang baik, tubuh dapat mengenali kapan harus berhenti makan dan menjaga keseimbangan energi secara optimal.

unnamed Cara Tubuh Mengingatkan Kita Berhenti Makan