Merapi Masih Siaga: 662 Gempa Guguran dalam Seminggu
Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi
Peningkatan intensitas kegempaan Gunung Merapi dilaporkan terjadi secara signifikan selama periode pengamatan dari 26 September hingga 2 Oktober 2025. Data instrumental yang dikumpulkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang memicu aktivitas vulkanik yang tinggi.
Status aktivitas Gunung Merapi tetap berada di level 3 atau “SIAGA”. Peningkatan intensitas kegempaan pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya. Perekaman gempa didominasi oleh jenis gempa yang berkaitan erat dengan pergerakan fluida dan guguran material di dalam tubuh gunung.
Total kegempaan yang tercatat oleh jaringan seismik adalah sebanyak 1.464 kejadian, dengan rincian sebagai berikut:
- Gempa Fase Banyak (MP): 753 kali (terkait pergerakan fluida dan magma)
- Gempa Guguran (RF): 662 kali (terkait jatuhnya material lava)
- Gempa Vulkanik Dangkal (VTB): 37 kali
- Gempa Awan Panas Guguran (APG): 2 kali
- Gempa Tektonik (TT): 9 kali
- Gempa Low Frequency (LF): 3 kali
Intensitas tinggi gempa Fase Banyak (MP) dan Guguran (RF) secara konsisten mengindikasikan bahwa aktivitas erupsi efusif dan suplai magma dari dalam perut gunung masih terus berlangsung. Menyikapi data instrumental yang menunjukkan suplai magma masih tinggi, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyatakan bahwa status aktivitas Merapi tidak berubah dan masyarakat diminta tetap waspada.
“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif. Data pemantauan jelas menunjukkan suplai magma masih berlangsung dan ini berpotensi memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah bahaya,” kata Agus Budi Santoso.
Potensi Bahaya Saat Ini
Potensi bahaya saat ini berada di sektor selatan barat daya, mencakup Sungai Boyong (maksimal 5 km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km), sektor tenggara mencakup Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km). “Lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” tambah Agus.
Aktivitas Permukaan
Secara visual, Gunung Merapi teramati mengeluarkan asap putih tipis hingga tebal dengan ketinggian bervariasi antara 25 m hingga 200 meter. Aktivitas guguran lava terpantau sebanyak total 140 kali, dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah hulu Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Sat/Putih. Selain itu, terjadi dua kali Awan Panas Guguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah hulu Kali Boyong.
Berdasarkan analisis morfologi, teramati adanya sedikit perubahan pada Kubah Barat Daya, yang saat ini memiliki volume 4.179.900 meter.
- Fraksi Golkar DPR Minta 20 Persen Dana Pendidikan untuk Pesantren - October 27, 2025
- Goodwill’s Excel Center Launches Adult Education Programs - October 27, 2025
- Merapi Masih Siaga: 662 Gempa Guguran dalam Seminggu - October 27, 2025



Leave a Reply