7 Kebiasaan Harian yang Sering Diabaikan, Tapi Boros Listrik

Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Boros Listrik

Banyak orang mengira bahwa tagihan listrik yang meningkat disebabkan oleh penggunaan peralatan besar seperti AC atau mesin cuci. Padahal, kebiasaan kecil sehari-hari juga bisa berkontribusi besar terhadap konsumsi listrik rumah tangga. Kebiasaan yang tampak remeh ternyata memiliki dampak nyata terhadap pengeluaran bulanan dan juga konsumsi energi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan yang sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya membuat boros listrik.

Berikut beberapa kebiasaan yang dianggap sepele, tapi bisa membuat boros listrik:

  • Membiarkan peralatan listrik dalam mode standby

    Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Abdul Syakur menjelaskan, kebiasaan membiarkan peralatan listrik dalam kondisi standby dapat meningkatkan konsumsi listrik, meski tidak terlalu besar. Hasil penelitian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, perangkat yang terus terhubung ke listrik selama 24 jam, baik digunakan maupun tidak dapat menyumbang hingga 10 persen dari total tagihan listrik. Televisi adalah contoh yang paling umum, tetapi kondisi serupa juga berlaku pada perangkat lain seperti printer, komputer desktop, serta charger atau pengisi daya ponsel. ā€œMeskipun daya yang diserap charger kecil, jika terus terpasang di stop kontak, tetap akan mengonsumsi energi listrik,ā€ ujarnya. ā€œItulah yang disebut electric ghost atau ā€˜hantu listrik’, biasanya terjadi pada peralatan yang terhubung ke listrik dalam posisi standby.ā€

  • Mengisi daya ponsel sepanjang malam

    Kebiasaan sepele lain yang sering terjadi adalah tetap mengisi daya ponsel atau laptop meskipun baterai sudah penuh dan membiarkannya terus terhubung ke listrik. ā€œDalam aktivitas sehari-hari, pemborosan listrik sering terjadi ketika kabel daya laptop dibiarkan tetap terhubung ke jaringan listrik,ā€ kata Abdul. Sebagian besar ponsel modern hanya membutuhkan beberapa jam untuk terisi penuh dari kondisi kosong. Namun, banyak orang tetap membiarkannya terhubung semalaman demi kenyamanan. Padahal, setelah baterai penuh, proses pengisian tetap mengonsumsi listrik. Meskipun ponsel modern dirancang lebih hemat daya, charger tetap akan berusaha mengisi baterai. Karena itu, sebaiknya cabut ponsel dari charger segera setelah baterai mencapai 100 persen. Hal yang sama juga berlaku untuk laptop maupun perangkat elektronik lain yang sering diisi dayanya.

  • Terlalu lama membuka kulkas

    Kebiasaan membuka pintu kulkas terlalu lama bisa menjadi salah satu penyebab tagihan listrik boros. Setiap tahun, rata-rata orang menghabiskan sekitar 10 jam hanya untuk melihat isi kulkas atau freezer yang terbuka. Ini bukan hal sepele, karena setiap 10 detik pintu kulkas terbuka, kulkas bisa butuh waktu hingga 45 menit untuk kembali ke suhu normal. Artinya, kulkas menjadi salah satu perangkat paling boros listrik di rumah dan harus bekerja ekstra hanya karena kita bingung memilih makanan.

  • Membiarkan lampu menyala

    Kebiasaan boros energi yang paling sering terjadi adalah membiarkan lampu tetap menyala meskipun tidak digunakan. Padahal, pencahayaan menyumbang sekitar 11 persen dari total tagihan listrik. Artinya, membiasakan mematikan lampu yang tidak diperlukan bisa memberikan penghematan yang cukup signifikan.

  • Menyalakan TV dengan kecerahan terlalu tinggi

    Tingkat kecerahan TV yang terlalu tinggi dapat membuat konsumsi listrik lebih boros dari yang sebenarnya dibutuhkan. Padahal, menurunkan kecerahan sedikit saja, sering kali tidak terlalu memengaruhi kenyamanan menonton. Penelitian menunjukkan, mengatur TV ke mode home atau standar dapat mengurangi penggunaan listrik hingga 30 persen.

  • Menggunakan peralatan listrik dengan efisiensi energi rendah

    Peralatan listrik dengan rating efisiensi energi rendah cenderung mengonsumsi lebih banyak daya dan otomatis meningkatkan tagihan listrik. Karena itu, saat membeli atau mengganti peralatan rumah tangga seperti kulkas, freezer, mesin cuci, atau mesin pencuci piring, sebaiknya pilih yang memiliki rating energi tinggi. Peralatan dengan rating ā€œAā€ adalah yang paling hemat energi, sedangkan rating ā€œGā€ tergolong paling boros. Meski harga awalnya lebih mahal, investasi pada perangkat hemat energi akan memberikan penghematan signifikan dalam jangka panjang.

Baca Juga  Sabun.. ada yang jarang mandi?

unnamed 7 Kebiasaan Harian yang Sering Diabaikan, Tapi Boros Listrik

Leave a Reply