Mengapa “Rumah Sakit Komunitas Tik Tok” sedang viral

Platform media sosial—terutama TikTok—sedang ramai dengan kampanye viral yang mengklaim bahwa pengguna Kenya telah memulai gerakan untuk mendanai pembangunan rumah sakit secara kumpulan.

Fasilitas yang diajukan, yang diberi nama “Rumah Sakit Komunitas TikTok,” bertujuan untuk menyediakan perawatan medis gratis dan khusus, termasuk pengobatan kanker, layanan penyakit jantung, dan kesehatan umum, sebagai respons terhadap tantangan berkelanjutan dalam sistem kesehatan nasional.

Kampanye ini disebut telah memulai perjalanan pada akhir September 2025 dan sejak itu telah menarik perhatian yang signifikan dari pengguna lokal maupun diaspora.

Meskipun gerakan ini tetap bersifat tidak resmi—tanpa organisasi resmi atau platform donasi yang terdaftar—TikTok dipenuhi video, gambar konsep yang dihasilkan AI dari rumah sakit, dan pesan dukungan.

Pengguna meminta 10 juta pengguna TikTok di Kenya untuk “melakukan apa yang tidak bisa dilakukan pemerintah” dan “membangun harapan di tempat sistem telah gagal.”

Kampanye ini tampaknya didorong oleh frustrasi publik terhadap biaya medis yang tinggi, kekurangan obat, dan gangguan yang disebabkan oleh pemogokan dokter yang berkepanjangan.

Khususnya, krisis kesehatan di mana dokter telah melakukan pemogokan selama berbulan-bulan karena gaji yang tidak dibayarkan dan kondisi kerja yang buruk, telah menyoroti kerentanan layanan kesehatan yang didevolusi di Kenya.

Kekhawatiran terhadap jumlah pendaftaran yang rendah dalam skema asuransi kesehatan baru pemerintah, Badan Kesehatan Sosial (SHA), adalah faktor lain yang mendorong gerakan ini.

Para aktivis mengklaim bahwa tingkat langganan yang rendah telah meninggalkan banyak warga Kenya terpapar biaya medis yang harus dibayar sendiri.

Namun, pemerintah membantah klaim ini. Menteri Kabinet Kesehatan Aden Duale mengumumkan bahwa lebih dari 26 juta warga Kenya telah mendaftar dalam program Taifa Care andalan SHA pada akhir September 2025—sebuah milestone penting sejak program ini menggantikan Dana Asuransi Kesehatan Nasional (NHIF) tepat satu tahun lalu.

Meskipun ada kemajuan resmi, kampanye TikTok menunjukkan adanya kesenjangan persepsi yang semakin besar antara metrik pemerintah dan realitas yang dialami, terutama di kalangan pemuda dan populasi berpenghasilan rendah.

Baca Juga  Video yang digenerate oleh AI Trump memicu teori konspirasi Medbed - tapi apa itu Medbed?

Kampanye rumah sakit online juga telah diperkuat oleh dampak emosional dari sebuah cerita viral yang melibatkan pembuat konten berusia 17 tahun, Vincent Kaluma, yang dikenal secara populer sebagai Kaluma Boy, dari Othaya di Kabupaten Nyeri.

Dalam rangkaian video TikTok yang kasar dan penuh emosi, Kaluma mencatat kehidupannya sebagai perawat muda bagi ayahnya yang mengalami stroke pada tahun 2024.

Kaluma, yang menggambarkan perjuangan sehari-hari, pengorbanan, dan kurangnya akses medis di Kenya pedesaan, menemukan resonansi mendalam bagi banyak penonton.

Komunitas online merespons dengan kebajikan yang tak pernah terjadi sebelumnya, mengumpulkan dana untuk perawatan ayahnya dan menjadikan Kaluma sebagai simbol ketangguhan pemuda Kenya.

Meskipun belum ada penggalangan dana resmi dan kampanye tersebut masih bersifat aspiratif, ide ini mulai mendapat momentum.

Pengguna TikTok dari seluruh dunia, terutama warga Kenya di luar negeri, telah menyatakan keinginan mereka untuk berkontribusi segera setelah struktur yang jelas dibuat.

Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).

unnamed Mengapa "Rumah Sakit Komunitas Tik Tok" sedang viral

Leave a Reply