penyebab manusia mengantuk
Tetapi yang menjadi persoalan, bagaimana sebenarnya otak memutuskan kapan manusia butuh tidur. Penelitian terbaru oleh para ilmuwan bisa memberikan petunjuk mengenai hal itu.
Sebuah penelitian terbaru pada tikus mendapatkan sel otak yang disebut astrocyte sebagai bahan pendorong untuk tidur dengan mengeluarkan adenosine. Zat itu merupakan bahan kimia yang menimbulkan efek mengantuk dan bisa dikurangi dengan kafein.
Makin lama manusia atau binatang terjaga, makin besar rasa kantuk. Hal ini disebut tekanan untuk tidur. Penelitian mendapati adenosine sebagai pemicu tekanan untuk tidur. Bahan kimia ini terkumpul selama jam terjaga, yang membantu menstimulasi pola unik di aktivitas otak yang terjadi selama tidur.
“Adenosine dari astrocyte jelas penting dalam menyebabkan tekanan tidur,” kata anggota tim Michael Halassa dari Tufts University School of Medicine di Boston.
Penelitian ini merupakan pertama kali sel non syaraf di otak menunjukkan pengaruh, kata Halassa. Beda dengan neuron, astrocyte tidak memicu tekanan elektrik.
“Penelitian ini dapat untuk memproduksi obat yang lebih baik untuk mendorong rasa mengantuk jika dibutuhkan dan mencegah rasa kantuk jika berbahaya,” kata Merrill Mitler dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
- Legislature to focus on rural health dollars, policy in special session - December 28, 2025
- Nyxoah Memperluas Bisnis di Timur Tengah untuk Menyediakan Akses yang Lebih Luas terhadap Genio - December 28, 2025
- Cara menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS: Panduan praktis - December 28, 2025



Leave a Reply