Ini alasan anak usia 2 tahun sering cedera, menurut dokter

Fase Perkembangan Anak Usia Dua Tahun yang Unik

Anak usia dua tahun sering kali dikenal sebagai masa yang penuh tantangan. Banyak orangtua merasa khawatir ketika melihat anak mereka sering jatuh, terbentur meja, lutut memar, atau bahkan muncul goresan tanpa tahu penyebabnya. Meski terlihat mengkhawatirkan, kondisi ini sebenarnya merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak yang wajar dan alami.

Dokter spesialis anak, dr. Miza Afrizal, Sp.A., menjelaskan bahwa fase usia dua tahun adalah masa yang unik dan menantang. Sayangnya, fase ini sering disalahpahami dan membuat anak mendapat label “Terrible Two”. Menurut dr. Miza, istilah tersebut tidak sepenuhnya akurat karena anak di usia ini sedang memasuki tahap eksplorasi penting dalam perkembangan otaknya.

Rasa Ingin Tahu yang Tinggi Tapi Masih Belum Paham Larangan

Menurut dr. Miza, anak usia dua tahun memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Otak mereka berkembang pesat, motorik kasarnya mulai matang, dan kemampuan untuk menjelajah meningkat drastis. Namun, di sisi lain, mereka belum bisa memahami instruksi atau penjelasan verbal dengan baik. Akibatnya, larangan yang diberikan orangtua sering dipahami secara terbalik.

Contohnya, jika orang tua menyuruh anak dua tahun “jangan lompat-lompat”, hal itu justru akan dianggap sebagai dorongan untuk melakukan hal tersebut. Hal yang sama terjadi ketika anak dilarang bermain di tangga atau memegang benda tertentu. Bagi anak, larangan itu tidak langsung diterjemahkan sebagai bahaya, tetapi justru memunculkan rasa penasaran.

“Memang kenapa kalau aku melakukan itu?” itulah pertanyaan yang sering muncul di benak anak. Karena itu, banyak orangtua merasa anak dua tahun tidak patuh atau dianggap nakal. Padahal, perilaku tersebut murni karena kemampuan bahasa dan logika mereka belum matang.

Baca Juga  Kapan Bayi Boleh Makan Berat? Ini Jawaban WHO dan Dokter Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terluka Sering Terjadi Karena Proses Eksplorasi

Karena dorongan eksplorasinya besar, anak usia dua tahun hampir pasti lebih sering jatuh, kehilangan keseimbangan, atau mengalami benturan kecil. Di usia ini, kemampuan motorik mereka berkembang pesat, sementara kemampuan memahami instruksi dan menjelaskan sebab akibat masih belum matang.

Menurut dr. Miza, cara anak usia dua tahun bergerak dan memahami dunia memang membuat mereka lebih rentan terluka. Rasa ingin tahunya sangat besar, tetapi kemampuan bahasanya belum mampu menangkap instruksi secara utuh. Akibatnya, anak belum bisa mengantisipasi risiko saat bereksplorasi.

“Dia akan sangat gampang jatuh, tapi memang itu dibutuhkan. Mereka bisa bertanya, tapi tidak terlalu bagus daya tangkapnya, makanya mereka sering berteman dengan luka,” jelas dr. Miza.

Luka Kecil Sebagai Bagian dari Tumbuh Kembang

Dengan demikian, dr. Miza menegaskan bahwa orangtua tidak perlu langsung menganggap anak bandel atau mengaitkan perilaku mereka dengan istilah “Terrible Two”. Yang terjadi sebenarnya adalah fase perkembangan otak yang wajar dan penting.

“Anak usia dua tahun memang akan sangat berteman dengan luka. Mereka butuh eksplorasi sebanyak-banyaknya,” ujarnya.

Dengan memahami bahwa sering jatuh dan terluka adalah bagian dari perkembangan anak usia dua tahun, orangtua tidak perlu buru-buru melabeli perilaku anak sebagai kenakalan, melainkan melihatnya sebagai proses belajar yang wajar dalam tumbuh kembang mereka.

Tips untuk Orang Tua Menghadapi Anak Usia Dua Tahun

  1. Berikan batasan yang jelas dan konsisten

    Meskipun anak belum memahami instruksi secara utuh, memberikan batasan yang jelas dapat membantu mereka memahami batas-batas aman.

  2. Ajak anak untuk belajar melalui eksplorasi

    Beri kesempatan anak untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya dalam ruang yang aman.

  3. Jangan terburu-buru melabeli perilaku anak

    Jangan menganggap anak nakal hanya karena sering jatuh atau terluka. Itu adalah bagian dari proses belajar mereka.

  4. Tunjukkan dukungan dan pengertian

    Anak usia dua tahun membutuhkan dukungan emosional dari orang tua. Tunjukkan bahwa kamu peduli dan siap membimbing mereka.

  5. Jaga kebersihan dan kesehatan anak

    Pastikan luka kecil yang terjadi selalu dibersihkan dan dirawat agar tidak terinfeksi.

Baca Juga  Wabah Listeria yang terkait dengan makanan pasta siap saji mengakibatkan 4 kematian

Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dapat membantu anak usia dua tahun menghadapi fase ini dengan lebih tenang dan percaya diri.

unnamed Ini alasan anak usia 2 tahun sering cedera, menurut dokter