Cara menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS: Panduan praktis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS
Menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai cara perusahaan asuransi menentukan biaya perlindungan bagi setiap peserta. Besaran premi tidak ditetapkan secara sembarangan karena perusahaan menggunakan prinsip aktuaria untuk menilai risiko kesehatan individu. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan perlindungan yang sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi oleh setiap peserta.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang digunakan dalam penentuan premi asuransi kesehatan:
Usia Peserta
Usia merupakan salah satu faktor paling penting dalam menentukan premi. Semakin tua usia seseorang, semakin besar risiko penyakit dan biaya klaim yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perusahaan seringkali menaikkan premi secara bertahap dalam rentang usia tertentu. Selisih usia lima tahun saja bisa berdampak signifikan pada besarnya premi.Kondisi Kesehatan dan Riwayat Penyakit
Perusahaan akan mengevaluasi apakah calon peserta memiliki riwayat penyakit tertentu. Semakin banyak kondisi medis yang pernah dialami, semakin tinggi risiko klaim di masa depan. Kondisi kesehatan awal digunakan untuk menentukan apakah peserta dikenakan tambahan premi atau ada pengecualian manfaat tertentu.Kebiasaan Hidup dan Jenis Pekerjaan
Kebiasaan merokok, kurang olahraga, atau pekerjaan berisiko tinggi dapat meningkatkan premi. Hal ini karena perusahaan harus menyiapkan cadangan dana lebih besar untuk risiko kesehatan yang mungkin terjadi.Jumlah dan Jenis Manfaat
Manfaat seperti rawat inap, rawat jalan, kamar perawatan, biaya pembedahan, dan tambahan manfaat lain sangat memengaruhi premi. Semakin luas manfaat, semakin tinggi nilai premi yang ditetapkan. Premi juga sering dibedakan berdasarkan batas tahunan pertanggungan dan jenis kamar yang dipilih.Pendapatan Peserta
Premi ideal sebaiknya tidak melebihi persentase tertentu dari pendapatan bulanan agar tidak membebani keuangan jangka panjang. Banyak perusahaan juga menawarkan pilihan paket yang menyesuaikan kemampuan finansial peserta.
Cara Menghitung Premi Berdasarkan Usia
Perusahaan menggunakan tabel aktuaria untuk menentukan premi sesuai usia peserta. Misalnya, peserta berusia 25 tahun akan membayar premi lebih rendah dibanding peserta berusia 40 tahun karena tingkat risiko kesehatan pada usia 25 tahun lebih rendah. Keselisihan premi tersebut merupakan penyesuaian risiko jangka panjang yang telah dihitung berdasarkan data klaim.
Cara Menghitung Premi Berdasarkan Manfaat
Jenis manfaat menentukan komponen biaya. Berikut gambaran umum cara perusahaan menyesuaikan premi terhadap manfaat:
- Manfaat rawat inap standar: premi lebih rendah
- Manfaat rawat inap plus rawat jalan: premi meningkat
- Manfaat dengan limit tahunan besar: premi meningkat tajam
- Manfaat tambahan seperti persalinan atau penyakit kritis: premi naik sesuai tingkat risiko
Perusahaan asuransi menghitung premi berdasarkan nilai pertanggungan yang dipilih peserta sehingga semakin tinggi batas perlindungan maka semakin besar biaya premi tahunannya.
Cara Menghitung Premi Berdasarkan Pendapatan
Beberapa perusahaan menetapkan kisaran premi berdasarkan kemampuan finansial. Premi ideal berada di kisaran 5 hingga 10 persen dari pendapatan bulanan. Pendekatan ini digunakan agar peserta dapat mempertahankan pembayaran premi secara jangka panjang.
Contoh Perhitungan Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS
Agar penjelasan lebih mudah dipahami, berikut contoh ilustrasi premi. Perlu diingat bahwa contoh ini bukan angka resmi produk tertentu, tetapi mengikuti prinsip perhitungan yang umum diterapkan industri asuransi.
Profil Peserta
- Usia: 30 tahun
- Tidak merokok
- Tidak memiliki riwayat penyakit berat
- Memilih manfaat rawat inap dengan batas pertanggungan Rp 300 juta per tahun
- Memilih kamar rawat inap kelas standar
Tahap Perhitungan Premi
Premi Dasar Berdasarkan Usia
Premi dasar untuk kelompok usia 30 tahun adalah Rp200.000 per bulan.Penyesuaian Berdasarkan Kondisi Kesehatan
Peserta tidak memiliki riwayat penyakit sehingga tidak dikenakan tambahan premi. Premi tetap: Rp200.000.Penyesuaian Berdasarkan Manfaat Dipilih
Manfaat rawat inap dengan batas pertanggungan tinggi dapat meningkatkan premi sebesar 60 persen.
Perhitungan:
Rp 200.000 × 60 persen = Rp 120.000 tambahan premi
Premi sementara:
Rp 200.000 + Rp 120.000 = Rp 320.000Penyesuaian Berdasarkan Kamar Perawatan
Jenis kamar standar biasanya menambah premi sekitar 15 persen.
Perhitungan:
Rp 320.000 × 15 persen = Rp 48.000
Premi sementara:
Rp 320.000 + Rp 48.000 = Rp 368.000Penyesuaian Risiko Tambahan
Jika peserta memiliki pekerjaan berisiko rendah, maka tidak ada tambahan premi. Jika risiko tinggi, perusahaan dapat menambah premi sekitar 10 hingga 20 persen. Pada contoh ini, risiko rendah sehingga nilai premi tidak berubah.
Premi akhir: Rp 368.000 per bulan
Dengan profil peserta tersebut, premi asuransi kesehatan non BPJS menjadi sekitar Rp 368.000 per bulan. Nilai dapat berbeda pada setiap perusahaan karena perhitungan detail mengikuti kebijakan masing-masing perusahaan.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk mendaftar asuransi kesehatan, perhatikan baik-baik premi asuransi yang Anda pilih. Anda juga bisa meminta penjelasan dan ilustrasi perhitungan premi pada petugas asuransi.
- Legislature to focus on rural health dollars, policy in special session - December 28, 2025
- Nyxoah Memperluas Bisnis di Timur Tengah untuk Menyediakan Akses yang Lebih Luas terhadap Genio - December 28, 2025
- Cara menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS: Panduan praktis - December 28, 2025




Leave a Reply