Kisah Riski, Siswa MAN Pemenang Penghargaan NASA, Temukan Bug Lv P3

Prestasi Mengagumkan Siswa Indonesia di NASA

Seorang siswa asal Lampung, Riski Muhammad Ivan, kembali mencuri perhatian setelah berhasil menemukan celah atau bug di sistem keamanan digital milik Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) Amerika Serikat. Riski, yang saat itu masih duduk di kelas XII F1.6 MAN 1 Bandar Lampung, berhasil mengidentifikasi kerentanan pada salah satu situs resmi NASA.

Temuan ini dilaporkan oleh Riski pada 1 November 2025 dan dikategorikan sebagai Level P3, yang menunjukkan bahwa celah tersebut memiliki tingkat signifikansi cukup tinggi. Hal ini berarti, jika tidak segera diperbaiki, celah tersebut bisa menimbulkan risiko yang serius. NASA kemudian memperbaiki celah tersebut pada 19 November 2025.

Atas kontribusi pentingnya, Riski mendapatkan penghargaan berupa sertifikat resmi melalui program Vulnerability Disclosure Program (VDP) Bugcrowd. Program ini menjadi wadah bagi para ahli keamanan siber dari seluruh dunia untuk melaporkan kerentanan secara etis dan bertanggung jawab.

Penemuan Lebih Lanjut di Instansi Dalam Negeri

Selain penghargaan dari NASA, Riski juga telah mengidentifikasi sekitar 15 celah keamanan di berbagai instansi dalam negeri. Ia bahkan berhasil mengumpulkan berbagai sertifikat dari temuan-temuan tersebut. Meskipun masih seorang remaja, Riski telah membuktikan kemampuannya dalam bidang keamanan siber.

Ia juga mendirikan Komunitas Cyber Security Lampung, sebuah wadah belajar bagi generasi muda yang tertarik menggeluti etika hacking. Melalui komunitas ini, anggota saling berbagi pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang keamanan siber.

Minat pada Keamanan Siber

Riski mengungkapkan bahwa minatnya pada keamanan siber bermula dari rasa ingin tahu dan keinginan untuk memahami bagaimana sistem digital bekerja. “Saya memang tertarik pada keamanan siber. Melalui komunitas ini, kami saling berbagi pengetahuan dan belajar bersama,” ujarnya.

Baca Juga  Margaret Atwood fears her dystopian novel can 'now happen anywhere'

Ia juga menyoroti stigma negatif terhadap hacker yang sering disamakan dengan pelaku kejahatan digital. Padahal, aktivitas pelaporan celah secara etis justru memberikan manfaat besar bagi keamanan teknologi. Riski berharap masyarakat lebih memahami bahwa hacker bukan hanya sekadar pelaku kejahatan, tetapi juga bisa menjadi pelindung sistem digital.

Apresiasi dari Sekolah

Kepala MAN 1 Bandar Lampung, Lukman Hakim, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi Riski. “Riski menunjukkan bahwa kemampuan teknologi yang diarahkan dengan benar dapat memberikan kontribusi besar. Kami bangga atas pengakuan internasional yang ia raih,” ujarnya.

Lukman berharap pencapaian Riski menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus mengembangkan kompetensi di bidang informasi teknologi. Di era digital yang semakin berkembang, ketahanan keamanan siber menjadi semakin penting. Dengan adanya generasi muda seperti Riski, harapan akan keamanan siber yang lebih baik semakin terwujud.

Peran Komunitas dalam Pengembangan Teknologi

Komunitas Cyber Security Lampung yang didirikan oleh Riski menjadi contoh nyata bahwa generasi muda bisa berkontribusi dalam menjaga keamanan digital. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi, anggota komunitas dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi ancaman siber.

Selain itu, komunitas ini juga menjadi tempat bagi siswa-siswa yang ingin memperdalam ilmu keamanan siber. Dengan adanya komunitas seperti ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya keamanan siber dalam kehidupan sehari-hari.

unnamed Kisah Riski, Siswa MAN Pemenang Penghargaan NASA, Temukan Bug Lv P3