ITS dukung pengembangan budaya, digitalisasi, dan kreativitas desa wisata

Program Pemberdayaan Desa Wisata Gunungsari oleh ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan di Desa Wisata Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Kegiatan yang dipimpin oleh Khairun Nisa SIP MA ini fokus pada penguatan potensi wisata, budaya, serta ekonomi kreatif masyarakat desa.

Program Abmas ini mencakup tiga kegiatan utama yang dilakukan. Pertama, penyusunan Buku Gastronomi Desa Wisata Gunungsari. Kedua, penguatan digitalisasi melalui dukungan hosting dan domain website Pokdarwis. Ketiga, pelatihan diversifikasi produk kriya berbahan limbah lokal.

Penyusunan Buku Gastronomi Desa Wisata Gunungsari

Kegiatan pertama berupa penyusunan Buku Gastronomi Desa Wisata Gunungsari yang diselaraskan dengan riset budaya setempat. Buku ini memuat sejarah kuliner Rajamangsa Mantyasih, narasi gastronomi, nilai budaya, dan potensi atraksi wisata yang dikemas secara visual serta edukatif. Produk literasi ini diharapkan menjadi media branding desa, memudahkan wisatawan memahami kekayaan budaya, serta menjadi sarana pelestarian kuliner tradisional agar tetap relevan sepanjang zaman.

AA1RRenx ITS dukung pengembangan budaya, digitalisasi, dan kreativitas desa wisata

Penguatan Digitalisasi melalui Website Pokdarwis

Kegiatan kedua dilakukan melalui dukungan hosting dan domain untuk website resmi Pokdarwis. Tim Abmas ITS memastikan situs tersebut dapat dikelola sebagai pusat informasi wisata, publikasi aktivitas, dan wadah promosi produk kreatif desa. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan pemasaran digital Desa Gunungsari.

AA1RRrbu ITS dukung pengembangan budaya, digitalisasi, dan kreativitas desa wisata

Pelatihan Diversifikasi Produk Kriya

Program ketiga berupa Pelatihan Diversifikasi Produk Kriya yang digelar pada 15 November 2025 lalu di Pendopo Jembar Pasar Pundensari. Pelatihan ini mengajak pengrajin dan masyarakat Desa Gunungsari untuk menciptakan inovasi produk kriya berbahan limbah dan barang bekas, sekaligus memperkenalkan Buku Gastronomi sebagai hasil riset tim ITS. Belasan peserta dari Pokdarwis Setopuro dan pengrajin lokal hadir mengikuti pelatihan yang diisi oleh para praktisi berpengalaman di bidang kriya dan budaya.

Baca Juga  Menghancurkan Stereotip: Sertifikasi Internasional hingga Prestasi Mengesankan Mahasiswa PJJ

Ketua Pokdarwis Kabupaten Madiun Adif Ardiansyah, sekaligus praktisi pembuatan suvenir manuskrip Jawa, memberikan pelatihan teknis pengolahan daun lontar dan praktik pembuatan suvenir. Ia menekankan pentingnya menghadirkan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai historis dan edukatif.

Tim Abmas Berbasis Produk ITS bersama pengelola Pokdarwis, warga lokal, dan narasumber pada Pelatihan Diversifikasi Produk Kriya Wisata Desa Gunungsari, Kabupaten Madiun.

Sementara itu, dosen Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Negeri Yogyakarta Dr Ghis Nggar Dwiadmojo MPd memberikan materi mengenai literasi budaya pada suvenir berbahan lontar serta memandu diskusi reflektif bersama peserta. “Desa Gunungsari sangat aktif dalam pemanfaatan daun lontar dengan mengombinasikan manuskrip Jawa sebagai bagian atraksi wisata,” ujarnya.

Launching Buku Gastronomi dan Harapan Masa Depan

Selain pelatihan, kegiatan juga ditandai dengan launching Buku Gastronomi yang merangkum kekayaan kuliner tradisional desa. “Buku ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembangan wisata gastronomi di wilayah tersebut,” ungkap Khairun Nisa penuh harap.

Ia menyampaikan bahwa serangkaian kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa wisata melalui transfer pengetahuan dan pendampingan berbasis keilmuan. “Harapannya, masyarakat dapat mengembangkan produk yang semakin kreatif, kompetitif, dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan perekonomian desa,” ujarnya.

AA1RRenz ITS dukung pengembangan budaya, digitalisasi, dan kreativitas desa wisata

Partisipasi Peserta dan Dampak pada SDGs

Peserta menyambut baik materi yang diberikan dan berharap kegiatan serupa dapat terus digelar untuk memperluas kreativitas serta keterampilan masyarakat. Kegiatan abmas ITS ini turut mendukung tercapainya sejumlah poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Antara lain poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Baca Juga  Jawaban: Kaitkan Masalah Ali dengan Konsep Peran Guru Sebelumnya
unnamed ITS dukung pengembangan budaya, digitalisasi, dan kreativitas desa wisata