Upaya Kemenkes Jaga Kesehatan Korban Banjir Sumatera, Obat dan Alat Medis Siap Disalurkan

Upaya Kementerian Kesehatan dalam Menjaga Kesehatan Korban Banjir Sumatera

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya memastikan ketersediaan layanan kesehatan dan perlindungan kesehatan bagi korban banjir di wilayah Sumatera. Langkah-langkah ini dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang mungkin menyerang para pengungsi, terutama setelah bencana alam terjadi.

Pemenuhan Kebutuhan Obat dan Alat Kesehatan

Salah satu fokus utama dari Kemenkes adalah menjaga stabilitas suplai obat-obatan dasar, alat kesehatan, serta dukungan nutrisi bagi kelompok rentan. Dalam situasi seperti ini, akses ke fasilitas kesehatan sering kali terganggu akibat kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, pihak Kemenkes melakukan koordinasi intensif antara pemerintah pusat dan tim daerah.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, dr. Rizka Andalucia, menyampaikan bahwa distribusi logistik kesehatan dipusatkan melalui Medan agar pengiriman bisa lebih cepat dan efisien. Hal ini dilakukan mengingat beberapa wilayah terdampak mengalami kerusakan gudang farmasi sehingga stok obat dan vaksin tidak dapat digunakan.

Beberapa penyakit umum yang sering muncul di lokasi pengungsian seperti batuk, pilek, demam, diare, serta infeksi kulit juga menjadi perhatian khusus. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kemenkes memastikan ketersediaan obat-obatan dasar dan alat kesehatan di lokasi bencana.

Layanan Pasien Kronis Tetap Berjalan

Selain itu, Kemenkes juga memastikan keberlanjutan layanan bagi pasien penyakit kronis, termasuk pasien hemodialisis. Mereka dialihkan dari fasilitas kesehatan terdampak ke rumah sakit terdekat. Suplai obat, tabung oksigen, dan logistik penunjang lainnya juga dijamin aman.

Anti Tetanus Serum (ATS) telah dikirimkan untuk mencegah infeksi luka akibat paku, seng, atau reruntuhan material bangunan. Pemantauan intensif akan dilakukan selama satu minggu ke depan untuk memastikan kebutuhan kesehatan para pengungsi tetap terpenuhi.

Baca Juga  7 Dampak Negatif Suplemen Pre-Workout yang Wajib Diwaspadai

Perlindungan Nutrisi Kelompok Rentan

Di sisi lain, perlindungan nutrisi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga menjadi prioritas. Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga, dr. Lovely Daisy, menegaskan bahwa distribusi susu formula tidak boleh dilakukan sembarangan karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan mengingat keterbatasan air bersih dan sanitasi di lokasi bencana.

Di Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi telah mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh kabupaten/kota untuk melarang penyaluran susu formula tanpa prosedur ketat. Jika diperlukan dalam kondisi kegawatdaruratan, penyaluran harus melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar dapat dinilai kelayakannya dan dipantau penggunaannya.

Untuk menjaga kecukupan gizi kelompok rentan, tenaga gizi dari Puskesmas dikerahkan untuk melakukan supervisi dapur umum. Kemenkes juga telah mengirimkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sejak 28 November melalui jalur udara dan darat untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi.

Kesimpulan

Dengan penguatan suplai logistik kesehatan, penjagaan ketat terhadap distribusi bantuan, serta perlindungan nutrisi bagi kelompok rentan, Kemenkes memastikan layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana tetap berjalan aman, efektif, dan sesuai standar.


unnamed Upaya Kemenkes Jaga Kesehatan Korban Banjir Sumatera, Obat dan Alat Medis Siap Disalurkan