ITS beri keringanan UKT hingga Semester 8 untuk Mahasiswa Terdampak Bencana di Sumatera

Bantuan Keringanan Biaya Kuliah untuk Mahasiswa Terdampak Bencana di Sumatera

SURABAYA, Bisakimia

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan bantuan keringanan biaya kuliah bagi mahasiswa yang berasal dari tiga provinsi terdampak banjir dan longsor di Sumatera. Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor pada November lalu menyisakan duka yang mendalam. Terutama bagi mahasiswa perantauan yang ikut terdampak.

Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Nur Syahroni mengungkapkan, pihaknya akan memberikan keringanan dan pembebasan UKT bagi para mahasiswa yang terdampak. “Bencana di Sumatera menjadi keprihatinan Rektor ITS. Kebijakan beliau akan memberikan keringanan bahkan pembebasan UKT bagi mahasiswa ITS dari ketiga provinsi di Sumatera yang keluarganya terdampak bencana,” ungkap Syahroni saat dihubungi Bisakimia, Minggu (7/12/2025).

Ia menuturkan, pendataan mahasiswa-mahasiswa yang terdampak bencana juga telah dilakukan. “Kami sudah melakukan pendataan mahasiswa-mahasiswa tersebut, kami tangani secara internal lintas direktorat dan fakultas,” tuturnya.

Ia menjelaskan, keringanan biaya kuliah akan diberikan sesuai dengan kondisi mahasiswa masing-masing. Bagi keluarga mahasiswa terdampak yang orang tuanya meninggal dunia, maka akan diberikan pembebasan UKT sampai lulus atau semester 8. “Jadi bergantung kondisinya masing-masing, kalau misal keluarga mahasiswa terdampak ada yang kedua orang tuanya meninggal, maka kita akan kasih pembebasan UKT sampai lulus atau semester 8,” jelasnya.

Aksi Solidaritas Melalui Donasi Amal

Sementara itu, donasi amal dibentuk sebagai aksi solidaritas untuk menggalang dana tambahan yang akan disalurkan kepada korban melalui ITS Dana Kemanusiaan. “ITS juga sedang membuka posko mahasiswa, dosen, atau tendik terdampak,” ujarnya.

Bantuan juga dapat diserahkan ke posko Satgas ITS Tanggap Bencana di Kantor Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, Gedung Research Center, lantai lobby. Penggalangan dana bantuan akan dibuka sampai 19 Desember 2025.

Baca Juga  SMPIT Wasilah Inteligensia: Sekolah Islam Terpadu Berakreditasi A yang Fokus pada Karakter dan Prestasi

Proses Pendataan dan Penanganan Internal

Pendataan mahasiswa terdampak bencana telah dilakukan oleh ITS secara internal. Proses ini melibatkan berbagai direktorat dan fakultas agar semua data bisa terpenuhi dan diproses dengan cepat. Dengan adanya pendataan ini, ITS berharap bisa memberikan bantuan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang terkena dampak bencana.

Beberapa skema bantuan telah disiapkan, seperti pembebasan UKT hingga semester tertentu, bantuan finansial tambahan, serta bantuan psikologis. Hal ini dilakukan karena bencana alam tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga memengaruhi mental dan ekonomi keluarga mahasiswa.

Peran Mahasiswa dalam Aksi Kemanusiaan

Selain bantuan finansial, ITS juga mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa dalam aksi kemanusiaan. Posko yang dibuka mencakup mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terdampak bencana. Dengan begitu, seluruh komponen kampus bisa saling membantu dan mempercepat proses pemulihan.

Mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana, baik melalui donasi langsung maupun kegiatan sosial lainnya. Ini merupakan bentuk kepedulian yang sangat penting dalam situasi seperti ini.

Tindakan Lanjutan dan Keberlanjutan

ITS berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan. Selain itu, pihak kampus juga akan melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil agar bisa dijadikan referensi dalam menghadapi bencana di masa depan.

Dengan berbagai inisiatif yang telah dijalankan, ITS menunjukkan bahwa institusi pendidikan memiliki peran penting dalam upaya kemanusiaan dan pencegahan bencana. Kepedulian ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain di Indonesia.

unnamed ITS beri keringanan UKT hingga Semester 8 untuk Mahasiswa Terdampak Bencana di Sumatera