Rendah lemak, kaya serat, ubi jalar ideal untuk turunkan berat badan
Manfaat Ubi Jalar untuk Diet dan Kesehatan
Ubi jalar bukan hanya makanan yang lezat, tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Banyak orang memilih ubi jalar sebagai alternatif makanan sehat karena kandungan seratnya yang tinggi, rasa manis alami, serta rendah lemak dan karbohidrat kompleks yang dicerna perlahan.
Menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Fortis, Bharathi Kumar, baik ubi jalar rebus maupun panggang memiliki manfaat yang berbeda. Meski demikian, keduanya bisa menjadi pilihan yang baik dalam pola makan sehat.
Ubi Jalar Rebus: Pilihan Terbaik untuk Kontrol Berat Badan
Ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan ubi jalar panggang. Hal ini berarti pelepasan gula ke dalam darah terjadi lebih lambat, sehingga membantu menjaga stabilitas energi dan mengurangi rasa lapar. Teksturnya yang lembut dan mudah dicerna membuatnya cocok untuk mereka yang sedang membatasi konsumsi kalori.
Selain itu, proses perebusan menambah kadar air pada ubi jalar, sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga. Untuk pengendalian berat badan yang konsisten, ubi jalar rebus menjadi pilihan ideal.
Ubi Jalar Panggang: Rasa Lebih Manis dan Kenyang Lebih Lama
Ubi jalar panggang memiliki rasa yang lebih manis dan memberikan sensasi kenyang yang lebih lama. Namun, karena kandungan airnya berkurang selama proses pemanggangan, kandungan kalorinya menjadi lebih padat. Metode ini juga meningkatkan kadar protein, karbohidrat, dan energi total, sehingga menjadi sumber nutrisi yang kaya.
Meskipun demikian, Kumar menyarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan atau dengan tambahan minyak berlebihan. Ubi jalar panggang bisa dinikmati sesekali sebagai camilan, asalkan tidak mengurangi manfaat kesehatannya.
Perbedaan Teknik Memasak dan Dampak Nutrisi
Setiap metode memasak memiliki dampak yang berbeda terhadap nilai gizi ubi jalar. Misalnya:
- Pemanggangan: Menghasilkan kadar protein, karbohidrat, dan energi total tertinggi.
- Perebusan: Menambah kadar air, tetapi tidak mengurangi kandungan nutrisi.
- Penggorengan: Meningkatkan kandungan mineral akibat paparan panas tinggi.
- Mengukus: Bisa menghasilkan kadar lemak tertinggi, tergantung teknik dan wadah masaknya.
Perbedaan suhu dan durasi memasak memengaruhi nilai gizi akhir dari ubi jalar. Oleh karena itu, pemilihan cara memasak sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Rekomendasi Konsumsi Harian
Kumar merekomendasikan porsi 100–150 gram atau setara satu ubi ukuran sedang untuk konsumsi harian. Jumlah ini memberikan energi stabil, serat yang baik, serta nutrisi penting seperti kalium dan vitamin C tanpa menyebabkan peningkatan karbohidrat berlebihan.
Ia juga menekankan pentingnya menghindari tambahan mentega, gula, atau cara pengolahan yang tidak sehat, karena dapat mengurangi manfaat kesehatan dari ubi jalar.
Waktu Terbaik untuk Mengonsumsi Ubi Jalar
Waktu terbaik untuk mengonsumsi ubi jalar adalah di pagi atau siang hari. Mengonsumsinya saat sarapan, makan siang, atau sebagai camilan dapat membantu menjaga suplai energi bertahap dan mencegah rasa lapar berlebih pada malam hari. Ubi jalar juga menjadi sumber energi yang baik sebelum berolahraga.
Batasan Konsumsi untuk Beberapa Kelompok Orang
Meski bermanfaat, ubi jalar tidak cocok untuk semua orang. Kumar menekankan bahwa penderita diabetes yang tidak terkontrol, individu dengan gangguan ginjal, masalah pencernaan, atau yang mudah mengalami perut kembung sebaiknya membatasi konsumsinya.
Dengan teknik memasak yang tepat dan porsi yang terukur, ubi jalar dapat menjadi teman diet yang efektif, sehat, dan tetap lezat.
- Florida bear hunt begins Saturday, despite pushback - December 19, 2025
- Keunggulan Teknologi Padi Salibu: Hemat Biaya, Cepat Panen, Hasil Meningkat - December 19, 2025
- Optimisme Pendidikan 2025–2030: Digitalisasi dan Kesetaraan Kunci - December 19, 2025




Leave a Reply