Rachmatul Karimah Berbagi Ilmu Melalui Buku
Manfaat Membaca dan Menulis Buku dari Hasil Penelitian
Membaca dan menulis penelitian kemudian mengubahnya menjadi sebuah buku memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan secara mendalam. Proses ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman penulis terhadap topik yang diteliti, tetapi juga melatih kemampuan analisis data, merumuskan temuan, dan menyajikannya secara sistematis.
Menurut Rachmatul Karimah, seorang dosen dan Biro AUAK di IAI Darul Ulum Kandangan, proses ini memperkaya pemahaman penulis terhadap topik yang diteliti. Setiap langkah dalam penulisan buku membutuhkan ketelitian dan konsistensi dalam menganalisis data serta menyampaikan informasi dengan jelas.
“Melalui penulisan buku, peneliti juga memperoleh peningkatan kredibilitas akademik, sebab karya tersebut menjadi bukti konkret kompetensi dan kontribusi ilmiah yang dapat diakui oleh berbagai pihak,” ujarnya.
Selain itu, menyusun hasil penelitian ke dalam bentuk buku memungkinkan pengetahuan tersebar lebih luas dan lebih mudah dipahami oleh pembaca di luar lingkungan akademik, seperti guru, mahasiswa, atau masyarakat umum.
“Aktivitas ini juga melatih kemampuan menulis secara ilmiah dan komunikatif, sehingga penulis mampu menjelaskan konsep yang kompleks dengan bahasa yang lebih jelas dan menarik,” tambahnya.
Pentingnya Membeli Buku untuk Mendukung Penelitian
Rachmatul Karimah memiliki hobi membaca, menulis, aerobik, dan menari. Ia memiliki moto bahwa masa mudamu tidak akan terulang lagi, jadi nikmati dan perjuangkan hingga kamu tak kehabisan cerita di masa tuamu nanti.
Ia biasanya membaca buku atau jurnal sebelum melakukan penelitian. Karena ia perlu banyak referensi untuk menulis tulisan atau penelitian tersebut. Ia membeli buku saat benar-benar membutuhkan bacaan baru untuk memperluas wawasan, mencari inspirasi, atau memperdalam pengetahuan untuk keperluan akademik dan penelitian.
Buku juga dibeli ketika menemukan topik menarik yang relevan dengan minatnya atau ketika ada edisi terbaru yang menawarkan pemahaman lebih mutakhir. Momennya seperti pameran buku atau periode diskon sering menjadi waktu yang tepat untuk menambah koleksi karena memungkinkan mendapatkan buku berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
Keputusan membeli buku muncul ketika ia merasa penting dan perlu untuk membeli buku fisik dan meluangkan waktu untuk membaca dan menikmati setiap halaman, sehingga buku yang dibeli benar-benar bermanfaat dan tidak hanya menjadi hiasan di rak.
“Karena saya seorang dosen, saya perlu membaca banyak buku agar wawasan dan pengetahuan saya bertambah, karena saya juga menjadi calon mahasiswa doktor. Saya juga perlu menyiapkan bahan untuk diskusi dan penelitian selanjutnya,” katanya.
Perbedaan Buku Offline dan Online
Belanja buku secara online atau offline sebenarnya bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan pribadi. Buku offline memberi pengalaman membaca yang lebih nyata dengan memegang halaman dan menikmati fokus tanpa gangguan layar. Banyak orang merasa lebih mudah memahami isi bacaan ketika membacanya secara fisik.
Sementara itu, buku online menawarkan kepraktisan karena bisa diakses kapan saja melalui gawai, lebih ringan dibawa ke mana pun, dan sering kali harganya lebih terjangkau.
Koleksi Buku yang Menarik
Koleksi buku yang dimilikinya antara lain Kepemimpinan Kolaboratif Rakat Mufakat dalam Mengatasi Keterbatasan Akses Pendidikan, karyanya sendiri, Flying to the sky karya Halimatus Sa’diyah, dan juga buku yang ditulis oleh dirinya sendiri.
“Karya yang berkesan menurut saya adalah buku karya saya yang berjudul Kepemimpinan Kolaboratif Rakat Mufakat dalam Mengatasi Keterbatasan Akses Pendidikan yang terbit di pertengahan 2025 ini,” jelasnya.
Buku ini merupakan karya ilmiah pertamanya yang telah Publish Jurnal Internasional dan buku ini yang mengantarkannya mendapatkan Penghargaan Mahasiswa Berprestasi dan telah diserahkan secara simbolis kepada Bupati Hulu Sungai Selatan.
Buku ini ditulis oleh Rachmatul Karimah SPd Gr MPd bersama Dr Didi Susanto, MPd MIKom dan Dr Muhammad Yuliansyah MPd.
Makna Buku dalam Konteks Pendidikan
Buku ini berkesan karena mengangkat pendekatan kepemimpinan dalam pendidikan yang berakar dari kerjasama dan kolaboratif serta kearifan lokal yang tergambar dari masyarakat suku Banjar dan Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang familiar dengan sebutan “Rakat Mufakat”.
- 6 Makanan yang Bisa Menyebabkan Ketombe - December 16, 2025
- Why your microwave might be ruining your food, according to science - December 16, 2025
- Rachmatul Karimah Berbagi Ilmu Melalui Buku - December 16, 2025




Leave a Reply