Kolesterol Jahat dan Gula Darah Tinggi: Pembunuh Bisu, Ini Penjelasan Dokter



Bisakimia

Penyakit jantung tidak hanya menyerang orang yang sudah tua. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Paru, dr. Ario Wirawan, dr. Dwi Jayanti Sugeng Sulistyo Dewi, Sp.JP, FIHA, menyampaikan bahwa kerusakan pembuluh darah bisa terjadi sejak masa muda dan dipicu oleh faktor risiko yang sering kali tidak disadari, seperti kolesterol LDL tinggi dan gula darah yang tidak terkontrol.

Menurut penjelasannya, kolesterol jahat dan gula darah tinggi bekerja secara diam-diam hingga akhirnya memicu serangan jantung atau stroke. “Serangan jantung sering kali terjadi mendadak, tapi sebenarnya prosesnya adalah hasil dari tabungan lama. Pembuluh darah sudah rusak bertahun-tahun karena kolesterol dan gula darah yang tidak terkontrol,” ujar dr. Dwi dalam wawancara dengan Radio Kesehatan Kemenkes, Sabtu (6/12/2025).

Kerusakan pembuluh darah terjadi pelan-pelan tanpa gejala

dr. Dwi menjelaskan bahwa kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan gula darah tinggi dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, yaitu endotel. Kerusakan ini membuka jalan bagi terbentuknya plak atau penyempitan di arteri. Masalahnya, proses tersebut tidak menimbulkan rasa sakit. Penderita cenderung merasa tubuhnya baik-baik saja hingga suatu saat plak menutup pembuluh darah secara tiba-tiba dan memicu serangan jantung. “Banyak pasien yang merasa tidak punya keluhan apa-apa, tapi ketika datang sudah kena serangan jantung. Padahal secara metabolik, pembuluh darahnya sudah rusak sejak lama,” jelasnya.

Plak yang terbentuk pun tidak hanya terjadi di pembuluh darah jantung, tetapi juga di seluruh tubuh, termasuk otak. Karena itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko stroke.

Kasus serangan jantung usia muda meningkat

Salah satu hal yang disorot dr. Dwi adalah semakin seringnya kasus serangan jantung pada usia produktif. Ia menyebut pernah menangani pasien berusia 23 tahun yang mengalami serangan jantung dan harus dipasang ring. Menurutnya, tanpa pemantauan kesehatan rutin, banyak orang muda tidak sadar bahwa kadar LDL atau gula darahnya sudah melebihi batas normal. Kebiasaan hidup tidak sehat seperti makan tinggi lemak jenuh, konsumsi gula berlebih, begadang, stres berkepanjangan, dan merokok mempercepat kerusakan pembuluh darah tersebut.

Baca Juga  Apakah Jus Cranberry Mengubah Warna Urine? Fakta, Manfaat, dan Cara Konsumsi

Berapa batas normal kolesterol dan gula darah?

dr. Dwi menyampaikan batas normal sebagai berikut:

Untuk lemak darah:

LDL (kolesterol jahat): < 100 mg/dL

HDL (kolesterol baik): > 60 mg/dL

Trigliserida: < 150 mg/dL

Untuk gula darah:

Gula darah puasa: < 100 mg/dL

Gula darah sewaktu: sekitar < 140 mg/dL

Angka ini berlaku bagi orang sehat. Mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, hipertensi, pola makan tidak sehat, atau riwayat keluarga penyakit jantung dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih sering.

Membiasakan gaya hidup sehat sejak dini

Karena proses kerusakan pembuluh darah berjalan perlahan dan tanpa gejala, dr. Dwi menekankan pentingnya pencegahan sejak usia muda. Langkah yang disarankan meliputi:

Mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan gorengan

Membatasi gula dan karbohidrat sederhana

Olahraga setidaknya 150 menit per minggu

Berhenti merokok

Tidur cukup dan mengelola stres

Melakukan cek kesehatan rutin

“Kalau kita bisa mendeteksi lebih awal, kita bisa mencegah pembuluh darah rusak lebih jauh. Jangan menunggu ada gejala baru mau periksa,” ujar dr. Dwi.

Kolesterol LDL tinggi dan gula darah tidak terkontrol memang layak disebut “silent killer” karena merusak pembuluh darah tanpa gejala. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu serangan jantung bahkan pada usia muda. Dengan pemeriksaan rutin dan perubahan gaya hidup, risiko penyakit jantung dapat ditekan jauh lebih rendah. Menurut dr. Dwi, langkah paling penting adalah tidak menunda, karena tubuh tidak selalu memberi tanda peringatan sebelum masalah serius muncul.

unnamed Kolesterol Jahat dan Gula Darah Tinggi: Pembunuh Bisu, Ini Penjelasan Dokter