Dengan gotong royong, angka stunting Sleman turun setiap tahun

Penurunan Angka Stunting di Sleman Tahun 2025

Berdasarkan data pemantauan gizi melalui ePPGBM, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman pada tahun 2025 mencapai 4,29 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2024. Pemerintah Kabupaten Sleman terus berkomitmen untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendorong upaya penurunan angka stunting setiap tahunnya. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai sektor dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam program pencegahan stunting.

“Angka ini akan terus kita targetkan setiap tahunnya terus menurun. Karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara kolaboratif, gotong royong dan terencana,” ujar Danang saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) stunting bertema Ketahanan Keluarga Dalam Pencegahan Stunting, Kamis (4/12/2025).

Penanganan stunting di Sleman tidak hanya berfokus pada sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan berbagai lini kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua aspek yang memengaruhi pertumbuhan anak dapat dikelola secara optimal.

Penghargaan kepada Kelompok Peran Keluarga

Dalam acara tersebut, Pemkab Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) memberikan penghargaan kepada sejumlah kelompok sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam pencegahan stunting.

Beberapa kelompok yang mendapatkan penghargaan antara lain:

  • Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Mangga Krebet
  • Bimomartani Ngemplak
  • BKB Werkudara Glagaharjo Cangkringan
  • BKB Tunas Bangsa Maguwoharjo Depok

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada:

  • Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Harapan Bangsa Bimomartani Ngemplak
  • BKR Melon Gayamharjo Prambanan
  • BKR Restu Maguwoharjo Depok

Terakhir, penghargaan diberikan kepada:

  • Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Apel Gayamharjo Prambanan
  • BKL Sedah Bimomartani Ngemplak
  • BKL Senja Bahagia Minomartani Ngaglik
Baca Juga  Pertamina JBB Ajak Santri Siaga Bencana Melalui Sekolah Aman

Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting

Kepala DP3AP2KB Sleman, Novita Krisnaeni, menjelaskan bahwa kelompok BKB, BKR, dan BKL merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) untuk memperkuat fungsi keluarga melalui pendekatan Tri Bina Keluarga.

“Melalui penguatan Tri Bina kami harapkan setiap keluarga mampu menjalankan delapan fungsi keluarga secara optimal,” tambah Novita.

Dengan adanya program ini, diharapkan setiap keluarga mampu menjadi pelaku utama dalam pencegahan stunting, sehingga mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak yang optimal.


unnamed Dengan gotong royong, angka stunting Sleman turun setiap tahun