Literasi Zakat untuk Mahasiswa UNM Makassar

Zakat Goes to Campus di UNM Makassar

Forum Zakat menggelar kegiatan Zakat Goes to Campus (ZGTC) di Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi zakat di kalangan mahasiswa, khususnya yang belum memiliki program studi ekonomi syariah. Acara berlangsung di Ballroom Menara Pinisi, Kampus UNM, Jalan AP Pettarani.

Ketua Forum Zakat Sulsel, Amir, menyampaikan bahwa zakat adalah bagian dari ekonomi sosial syariah. Ia menilai Gen Z memiliki potensi besar dalam memperkuat ekosistem zakat karena karakter kreatif dan peduli sosial. “Banyak generasi muda belum memahami bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi solusi konkret membangun sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sulsel dinilai strategis dalam menguatkan peran zakat menuju ekonomi inklusif. Dengan tingkat religiusitas tinggi, pertumbuhan ekonomi progresif, serta jumlah mahasiswa besar, Sulsel menjadi lahan subur gerakan zakat. Meskipun mahasiswa belum wajib zakat karena penghasilan masih dari orang tua, gerakan infak sudah bisa dilakukan.

UNM memiliki lebih dari 40 ribu mahasiswa. Jika setiap mahasiswa berinfak Rp1.000 per hari, bisa terkumpul Rp40 juta. “Kalau dulu celengan, sekarang dompet digital penuh saldo. Bisa barcode lewat aplikasi untuk berinfak,” jelasnya. Hasil infak akan kembali ke mahasiswa, sebab hampir seluruh organisasi zakat menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.

Program Zakat Goes to Campus

ZGTC 2025 berlangsung dua hari. Hari pertama ada talkshow zakat dan penandatanganan MoU antara FEB UNM dengan Forum Zakat. Talkshow menghadirkan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H Ali Yafid, Dr Azwar Anwar (Ketua Prodi Akuntansi FEB UNM), Fachruddin Palapa (Dewan Senior LPM Profesi UNM), dan Ibnu Tsani (Ketua Bidang Pengembangan Ekosistem Forum Zakat).

Baca Juga  Buka SPEKIX 2025, Tri Tito: Ruang Kebanggaan Anak Istimewa

Hari kedua digelar side event diskusi tentang membangun kembali Gaza, serta expo booth lembaga amil zakat dan mitra kolaborasi. Acara ini juga memberikan literasi dan edukasi kepada mahasiswa, khususnya Fakultas Ekonomi UNM, tentang instrumen ekonomi syariah.

Kepala Bagian Kesra Kota Makassar, Moh Syarif, menilai gerakan zakat berbasis kampus langkah strategis memperkuat ekosistem zakat. “Zakat berarti bertumbuh, konsep itu harus diwujudkan dari kampus. Dengan jumlah mahasiswa lebih dari 40 ribu, ini potensi besar,” ujarnya.

Masa Depan Zakat di Kalangan Mahasiswa

Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat, tetapi juga mendorong infak digital mahasiswa. Dengan perkembangan teknologi, mahasiswa dapat berinfak melalui aplikasi digital, sehingga memudahkan partisipasi dalam gerakan zakat.

Amir menekankan bahwa Generasi Z dapat menjadi penggerak perubahan sosial dan ekonomi. Dengan karakter kreatif, adaptif terhadap teknologi, dan peduli isu sosial, Gen Z dapat memperkuat ekosistem zakat. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal dari sebuah gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun banyak tantangan, seperti rendahnya literasi zakat di kalangan mahasiswa, kegiatan ini membuka peluang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, zakat dapat menjadi alat penting dalam membangun sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan.




unnamed Literasi Zakat untuk Mahasiswa UNM Makassar