Perkenalkan Budaya RI di Jepang, PKM Internasional Fakultas Pasca Sarjana Universitas Pakuan di Kitakyushu

Peningkatan Kehadiran Warga Indonesia di Jepang

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah warga Indonesia yang datang ke Jepang semakin meningkat. Mereka datang dengan berbagai tujuan, mulai dari melanjutkan pendidikan, bekerja, hingga sekadar berlibur menikmati keindahan dan ketertiban negeri sakura tersebut.

Fenomena ini dapat terlihat jelas di berbagai kota besar seperti Tokyo, Osaka, Nagoya, dan Fukuoka, di mana kehadiran orang Indonesia semakin mudah dijumpai di tempat-tempat umum, restoran, maupun pusat perbelanjaan.

Bagi para pelajar, Jepang menjadi tujuan menarik karena kualitas pendidikan yang tinggi dan dukungan beasiswa dari pemerintah Jepang maupun lembaga lain. Banyak universitas ternama di Jepang kini menawarkan program dalam bahasa Inggris, yang semakin memudahkan mahasiswa asing, termasuk dari Indonesia.

Sementara itu, bagi para pekerja, Jepang membuka banyak peluang kerja melalui program pemagangan atau kerja teknis (Tokutei Ginou), terutama di sektor manufaktur, pertanian, dan perawatan lansia.

Di sisi lain, wisata ke Jepang juga terus meningkat. Keindahan musim semi dengan bunga sakura, suasana musim dingin yang bersalju, serta budaya tradisional yang masih terjaga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan Indonesia. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan kesempatan liburan untuk bertemu keluarga atau saudara yang sudah menetap di Jepang.

Kehadiran komunitas Indonesia di berbagai kota turut memperkuat rasa kebersamaan dan saling membantu di negeri rantau. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Jepang semakin erat, tidak hanya dalam bidang ekonomi dan pendidikan, tetapi juga dalam persahabatan antarwarga.

Memperkenalkan Budaya Indonesia kepada Masyarakat Jepang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, dan tradisi. Namun, masih banyak warga Jepang yang belum mengetahui seperti apa Indonesia sebenarnya—baik dari segi kehidupan masyarakatnya maupun budaya yang dimilikinya. Banyak yang hanya mengenal Indonesia dari pariwisata populer seperti Bali, tanpa memahami lebih dalam nilai-nilai dan kekayaan budaya yang ada di seluruh nusantara.

Baca Juga  Mahasiswa UGM Ciptakan Dapur Pintar Berbasis AI untuk MBG

Melalui kegiatan PKM ini, kami berupaya memperkenalkan Indonesia kepada warga Jepang yang tinggal di Kitakyushu. Kegiatan ini menjadi sarana pertukaran budaya yang positif, di mana masyarakat Jepang dapat melihat langsung keindahan tarian tradisional, mencicipi kuliner khas, serta mengenal lebih jauh bahasa dan musik Indonesia.

Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan persahabatan antara kedua negara, menumbuhkan rasa saling pengertian, dan memperluas wawasan tentang kebudayaan yang beragam. Dengan mengetahui budaya Indonesia, warga Jepang diharapkan dapat memperkaya pengalaman hidup mereka serta menumbuhkan rasa hormat terhadap perbedaan budaya. Melalui PKM ini, semoga Indonesia semakin dikenal dan dihargai di hati masyarakat Kitakyushu.

Kerja Sama dalam Kegiatan PKM International

Untuk mewujudkan hal tersebut, Universitas Pakuan, Facultas Pasca Sarjana mengadakan PKM International, yang bekerja sama dengan The University of Kitakyushu, Pusat pembelajaran Futajima, Universitas Bosowa, yang diwakili oleh D.Eng. Nani Anggraeni, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, di wakili oleh Ira Rumiris Hutagalung. M.Sc dan Universitas Muhamadyah Pare-pare di wakili oleh D.Eng Ramdiana Muis.

Sebagai perwakilan dari Universitas Pakuan, diwakili oleh Indriyani Rachman, Ph.D dan dua mahasiswa bimbingannya, Mahasiswa Pasca semester 3 yaitu Cincin Shintawati dan Nur Kamila Saldiana, Dari Prodi Pendidikan IPA, membantu merancang kamishibai tentang lingkungan Indonesia. untuk diperlihatkan kepada warga Jepang dalam kegiatan PKM tersebut.

Penyampaian Budaya Indonesia melalui Flyer

Pada acara ini, diperkenalkan berbagai aspek kebudayaan Indonesia melalui empat flyer yang disusun secara terpadu. Setiap flyer menampilkan tema berbeda namun saling berkaitan, memberikan gambaran menyeluruh tentang kekayaan alam, budaya, dan kehidupan masyarakat Indonesia.

Flyer pertama memperkenalkan alat musik tradisional angklung, salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Jawa Barat. Pengunjung dapat melihat langsung bentuk angklung, cara memainkannya, serta mendengarkan alunan melodinya yang khas.

Flyer kedua menyoroti keindahan batik, dari motif klasik hingga modern, lengkap dengan penjelasan tentang filosofi yang terkandung di setiap coraknya serta proses pembuatannya yang penuh ketelatenan.

Flyer ketiga memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, mulai dari pakaian tradisional berbagai daerah, panorama gunung yang megah seperti Gunung Bromo dan Rinjani, hingga ragam makanan khas seperti rendang, sate, dan nasi goreng. Di samping itu, diperlihatkan pula keindahan seni tari tradisional yang menggambarkan semangat, rasa syukur, dan kehidupan rakyat Indonesia.

Baca Juga  Mengapa Pendekatan Keruangan Jadi Ciri Utama Geografi? Ini Jawabannya

Flyer keempat membahas isu lingkungan yang dihadapi Indonesia, seperti deforestasi, polusi plastik, dan pentingnya menjaga kelestarian alam tropis. Melalui informasi ini, pengunjung diajak lebih peduli terhadap keberlanjutan bumi.

Tanggapan Pengunjung terhadap Kegiatan PKM

Setelah membaca seluruh flyer, pengunjung mengisi angket sebagai bentuk partisipasi. Sebagian besar merasa senang dan terinspirasi karena mendapatkan pengetahuan baru tentang Indonesia — negeri yang kaya akan budaya, alam, dan semangat gotong royong.

Hasil Angket: Pengetahuan dan Minat Responden

Hasil angket menunjukkan bahwa mayoritas responden telah memiliki dasar pengetahuan mengenai Indonesia, meskipun masih ditemukan sejumlah kekeliruan. Dari total 20 responden, sebanyak 15 orang mengetahui letak geografis Indonesia, sementara lima lainnya memberikan jawaban yang kurang tepat atau mengaku tidak mengetahui.

Pada pertanyaan mengenai warna bendera nasional, sebanyak 11 responden menjawab dengan benar yaitu merah putih, sedangkan sisanya memberikan jawaban keliru atau tidak menjawab sama sekali. Kondisi ini menggambarkan perlunya upaya lebih luas dalam memperkenalkan simbol-simbol nasional Indonesia.

Pemahaman terkait keberagaman budaya Indonesia juga terpantau masih terbatas. Terdapat 11 responden yang tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, sedangkan hanya lima responden yang mengetahuinya. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan informasi dan edukasi mengenai kekayaan budaya nusantara kepada masyarakat responden.

Dalam aspek kesenian, sebagian besar responden belum dapat mengenali asal tarian yang ditampilkan dalam gambar survei. Hanya satu responden yang mampu mengidentifikasi bahwa tarian tersebut berasal dari Bali.

Pertanyaan mengenai gunung tertinggi di Indonesia pun memperlihatkan hal serupa, dengan 13 responden mengaku tidak mengetahui jawabannya. Data ini mengindikasikan masih terbatasnya pengetahuan geografis mengenai Indonesia di kalangan responden.

Kendati demikian, hasil angket memperlihatkan antusiasme positif terhadap pengalaman budaya Indonesia. Setelah mencoba mengenakan pakaian adat, banyak responden menyatakan kesan positif dengan ungkapan seperti “cantik”, “indah”, dan “pemandangan bagus”.

Baca Juga  Kamp Inklusif Bersama Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kemdiktisaintek Perkuat Budaya Riset

Pengalaman memainkan angklung juga dinilai menyenangkan, di mana mayoritas menilai suaranya merdu meski sebagian belum pernah mendengarnya sebelumnya.

Hal yang menggembirakan, hampir seluruh responden mengutarakan minat untuk mengunjungi Indonesia. Dari 20 peserta, 18 di antaranya menyatakan keinginan untuk datang langsung suatu saat nanti.

Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun pengetahuan tentang Indonesia belum mendalam, ketertarikan terhadap negara serta budayanya cukup kuat dan menjanjikan.

unnamed Perkenalkan Budaya RI di Jepang, PKM Internasional Fakultas Pasca Sarjana Universitas Pakuan di Kitakyushu