Dulu Jarang ke Perpustakaan, Kini Siswa SMPN 1 Sobang Berebut Buku Baru
PANDEGLANG, Bisakimia
— Perpustakaan SMPN 1 Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang biasanya tenang, pada hari Kamis (20/11/2025) pagi terasa sangat ramai.
Kedatangan Kepala Sekolah, Farid Safaat, yang membawa dua kardus berisi buku langsung menarik perhatian siswa.
Anak-anak yang sebelumnya duduk diam tiba-tiba berdiri dan mengerumuni kardus tersebut, bahkan sebelum buku-buku itu sempat disusun di rak.
Farid menjelaskan bahwa selama ini koleksi perpustakaan hanya terbatas pada buku pelajaran. Rak-raknya lebih menjadi tempat penyimpanan buku yang sudah berdebu, bukan ruang untuk membaca.
Murid-murid datang ke perpustakaan, mengambil buku yang dibutuhkan untuk tugas, lalu pergi tanpa ada yang duduk membaca.
“Selama ini ke perpustakaan cuma lewat, bukan untuk membaca,” ujar Farid kepada Bisakimiadi SMPN 1 Sobang, Kamis.
Perubahan suasana itu terjadi setelah kedatangan buku-buku baru dari program Jagat Literasi, Ekspedisi Dari Kata ke Nyata, yang merupakan rangkaian peringatan 30 tahun Bisakimia.
Buku-buku tersebut berasal dari donasi pembaca, setelah Bisakimia mengadakan kegiatan Jagat Literasi dan mengajar di sekolah ini.
“Biasanya kalau ke perpustakaan, anak-anak hanya ambil buku pelajaran lalu keluar lagi, sekarang mereka betah karena baru sadar ada buku yang menarik untuk dibaca,” tambah Farid.
Muhamad Alex, siswa kelas 8B, pagi itu sudah dua kali berganti buku bacaan yang diambil dari dalam kardus.
Dia mengaku senang karena banyak pilihan buku baru yang datang.
“Alhamdulillah senang. Banyak pilihan buku sekarang, bisa ganti buku, gambar-gambarnya juga menarik,” kata Alex.
Di sudut lain, Bastian menatap serius halaman pertama sebuah novel.
Dia duduk memisahkan diri dari teman-temannya, katanya mau fokus membaca.
Bastian mengaku ini adalah kali pertama dia membaca buku umum dan komik dalam bentuk fisik, biasanya hanya membaca buku pelajaran saja.
“Baru pertama kali baca novel dan komik, ternyata seru. Selama ini bacanya buku pelajaran saja karena enggak ada buku di rumah,” ujarnya.
Sementara itu, murid lain, Ayu, dengan jujur mengatakan tidak tertarik untuk membaca buku.
Menurutnya, scroll video di media sosial jauh lebih menarik perhatiannya.
Namun, dia berjanji akan rajin berkunjung ke perpustakaan untuk membaca karena banyak buku baru.
“Sekarang lihat gambar-gambarnya bagus, jadi pengin baca dulu,” kata Ayu.
Kayla mengaku sering membaca cerita bersambung lewat aplikasi daring.
Saat melihat koleksi novel dari dalam kardus, dia tersenyum karena ada buku kesukaannya.
“Senang, sekarang koleksi buku novel ada di perpustakaan,” ucapnya.
Farid berharap suasana seperti ini tidak hanya terjadi hari ini saja.
Dia berjanji akan mendorong anak-anak didiknya untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan.
Farid berharap, jumlah buku bisa bertambah secara berkala, tidak hanya dari Bisakimia, tetapi juga dari donatur lain.
“Dampaknya sekarang mereka punya alasan datang ke perpustakaan karena banyak buku kesukaan mereka,” tutur Farid.
- Dulu Jarang ke Perpustakaan, Kini Siswa SMPN 1 Sobang Berebut Buku Baru - December 3, 2025
- 400 Mahasiswa ITB Dapat Beasiswa Jenius dari Pemprov Jabar - December 3, 2025
- Nanobiotix menguat setelah data uji coba tahap awal untuk obat kanker yang dipasarkan bersama J&J - December 3, 2025




Leave a Reply