Raihan, Siswa SMP yang Ubah Kulit Bawang Jadi Tinta
Inovasi Tinta Spidol Ramah Lingkungan dari Kulit Bawang Putih
Siswa SMPN 57 Surabaya, Jouzu Syamsudin, berhasil menciptakan inovasi tinta spidol ramah lingkungan yang berasal dari kulit bawang putih. Produk tersebut diberi nama Kubangput Ink. Inovasinya ini mendapatkan penghargaan sebagai juara kedua dalam ajang Pangeran Lingkungan Hidup 2024.
Kubangput Ink dipamerkan dalam ajang Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Munas Apeksi VII) pada 6-10 Mei 2024 di Kota Surabaya. Raihan, siswa yang terlibat dalam program Pangeran Puteri Lingkungan Hidup dan Tunas Hijau, bersama guru pendampingnya dari SMPN 57 Surabaya, memperkenalkan produk inovasinya kepada publik.
Raihan mengungkapkan kegembiraannya karena bisa berpartisipasi dalam pameran tersebut. Ia sangat senang bisa berbagi informasi tentang produk inovasi mereka, menambah pengalaman, dan melihat bagaimana karya-karya mereka diterima dengan baik.
Ada yang beli, Raihan makin semangat lakukan inovasi lain
Selama pameran, ternyata karya inovasi Raihan sempat dibeli oleh pengunjung yang datang ke pameran. Hal ini membuatnya semakin bersemangat melakukan inovasi lainnya. “Terlebih lagi, produk saya dibeli oleh pengunjung. Ini adalah motivasi besar untuk terus berinovasi dan melakukan yang terbaik untuk lingkungan,” ujarnya.
Menurut Raihan, acara pameran yang menampilkan produknya itu lebih dari sekadar pameran produk, melainkan menjadi wadah bagi para siswa dan pelajar untuk menampilkan ide-ide kreatif. Pameran juga bisa membantu anak muda dalam menjaga kelestarian alam dan mewujudkan dunia yang lebih hijau.
“Anak-anak muda punya peran penting dalam melestarikan lingkungan. Kita bisa mulai dari hal kecil, seperti memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita untuk menciptakan produk-produk yang berguna dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Raihan berharap agar kegiatan pameran seperti yang ia ikuti dapat menjadi inspirasi lebih banyak anak muda untuk tidak hanya peduli dengan lingkungan, tetapi juga menciptakan inovasi yang bermanfaat. “Saya berharap, pameran ini bisa menjadi contoh nyata bahwa kita bisa berkontribusi dengan cara yang kreatif dan berdampak,” pungkas Raihan.
Keunikan Kubangput Ink
- Bahan Baku Ramah Lingkungan: Kubangput Ink dibuat dari kulit bawang putih yang biasanya dianggap sebagai limbah. Dengan memanfaatkan bahan ini, Raihan menunjukkan bahwa limbah bisa diubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
- Proses Produksi Sederhana: Proses pembuatan tinta ini tidak memerlukan bahan kimia berbahaya. Penggunaan bahan alami memastikan bahwa tinta aman digunakan dan tidak merusak lingkungan.
- Hasil yang Berkualitas: Meskipun terbuat dari bahan alami, tinta ini memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk penulisan di papan tulis.
Manfaat Inovasi Kubangput Ink
- Mengurangi Limbah: Dengan memanfaatkan kulit bawang putih, jumlah limbah yang dibuang dapat dikurangi.
- Mendorong Kesadaran Lingkungan: Inovasi ini memberikan contoh bagaimana siswa dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui kreativitas.
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Melalui pameran, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya inovasi ramah lingkungan dan cara-cara sederhana untuk menjaga alam.
Harapan untuk Masa Depan
Raihan berharap inovasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya anak muda, untuk terus berinovasi dan menjaga lingkungan. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam, bahkan dari hal-hal kecil seperti memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Dengan adanya pameran seperti ini, diharapkan lebih banyak lagi generasi muda yang terinspirasi untuk menciptakan solusi-solusi kreatif yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
- Raihan, Siswa SMP yang Ubah Kulit Bawang Jadi Tinta - November 27, 2025
- Kementerian Kesehatan PBB memindahkan Neurologi ke lokasi baru - November 27, 2025
- Sekolah Kendari Masuk Program GSMS 2025, Siswa Kembangkan Bakat Tari dan Fotografi - November 27, 2025




Leave a Reply