Sejarah Hari Anak Sedunia dan Perbedaannya dengan Hari Anak Nasional
Sejarah Hari Anak Sedunia
Hari Anak Sedunia dirayakan setiap 20 November dan merupakan agenda global yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNICEF. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan dua peristiwa penting dalam sejarah perlindungan anak internasional, yaitu:
- 20 November 1959: Majelis Umum PBB mengadopsi Declaration of the Rights of the Child (Deklarasi Hak Anak).
- 20 November 1989: Majelis Umum PBB kembali mengadopsi Convention on the Rights of the Child (Konvensi Hak Anak), dokumen internasional paling komprehensif yang mengatur hak-hak anak dan mewajibkan negara-negara penandatangan untuk melindunginya.
Dalam Convention on the Rights of the Child, anak didefinisikan sebagai setiap individu berusia di bawah 18 tahun. Konvensi ini menegaskan empat prinsip dasar:
- Non-diskriminasi
- Kepentingan terbaik bagi anak
- Hak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang
- Penghormatan terhadap pandangan anak.
Dengan latar belakang sejarah ini, Hari Anak Sedunia menjadi momentum dunia untuk mengevaluasi kondisi anak dan memastikan pemenuhan hak mereka dilakukan secara nyata. Setiap tahun, UNICEF menetapkan tema global, seperti tema 2025 “My Day, My Rights” yang menekankan bahwa anak adalah pemilik suara dan hak.
Tujuan Hari Anak Sedunia
Meskipun sering dianggap hanya ajang perayaan, Hari Anak Sedunia memiliki tujuan yang lebih luas. Beberapa tujuan utamanya meliputi:
- Mendorong kesadaran global tentang isu yang mempengaruhi kesejahteraan anak, seperti pendidikan, kesehatan mental, kemiskinan, dan perlindungan dari kekerasan.
- Menguatkan komitmen negara dalam menjalankan konvensi hak anak.
- Memberi ruang bagi anak untuk berpartisipasi menyuarakan pendapat mereka tentang isu penting.
- Mengajak masyarakat dunia menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi setiap anak.
Dengan kata lain, Hari Anak Sedunia adalah kampanye global yang menekankan pentingnya kekuatan suara anak dalam menentukan masa depan mereka.
Sejarah Hari Anak Nasional di Indonesia
Berbeda dengan Hari Anak Sedunia, Indonesia memiliki peringatan tersendiri, yaitu Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1984 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilihan tanggal 23 Juli merujuk pada:
- Momentum lahirnya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada tahun tersebut.
- Komitmen Indonesia untuk meningkatkan kualitas anak sebagai generasi penerus bangsa.
Sejak saat itu, Hari Anak Nasional diperingati setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda, umumnya berfokus pada perlindungan anak Indonesia dari kekerasan, eksploitasi, pernikahan dini, perundungan, hingga penguatan pendidikan karakter.
Tujuan Hari Anak Nasional
Hari Anak Nasional bertujuan untuk:
- Mengajak keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat meningkatkan perhatian terhadap tumbuh kembang anak Indonesia.
- Menguatkan peran orangtua sebagai pendidik utama.
- Mendorong perlindungan anak dari kekerasan fisik, emosional, maupun digital.
- Mengapresiasi kreativitas dan potensi anak Indonesia.
Jika Hari Anak Sedunia menyoroti agenda global, Hari Anak Nasional fokus pada isu lokal, kebijakan negara, dan kondisi spesifik anak Indonesia.
Apa Bedanya Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Nasional?
Meskipun keduanya sama-sama mengutamakan kesejahteraan anak, terdapat beberapa perbedaan mendasar:
- Latar belakang
- Hari Anak Sedunia: Dibentuk oleh PBB/UNICEF, berlandaskan deklarasi dan konvensi hak anak.
-
Hari Anak Nasional: Ditentukan pemerintah Indonesia, berlandaskan kebijakan nasional.
-
Fokus peringatan
- Hari Anak Sedunia: Mengangkat isu global seperti perubahan iklim, akses pendidikan dunia, konflik, kesehatan mental global.
-
Hari Anak Nasional: Mengangkat isu domestik seperti kekerasan anak Indonesia, stunting, kesenjangan pendidikan, pernikahan dini.
-
Tanggal peringatan
- Hari Anak Sedunia: 20 November.
- Hari Anak Nasional: 23 Juli.
Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Nasional sama-sama mengingatkan bahwa anak adalah subjek yang harus dihormati, didengar, dan dilindungi. Meski memiliki sejarah dan fokus berbeda, keduanya mencerminkan komitmen yang sama: memastikan setiap anak dapat tumbuh sehat, aman, dan bebas mengembangkan potensi terbaiknya. Dua peringatan ini menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa dan dunia sangat ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan anak hari ini.
- Sejarah Hari Anak Sedunia dan Perbedaannya dengan Hari Anak Nasional - November 23, 2025
- EduFin Perkenalkan FinAl, Sistem AI Pemantau Keuangan Kampus Real-Time - November 23, 2025
- Syracuse Crunch Hosts Lung Cancer Awareness Event - November 23, 2025




Leave a Reply