Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 2 SD
Modul Ajar Seni Rupa untuk Membangun Literasi Visual dan Nalar Kritis Siswa
Modul ajar seni rupa khususnya untuk siswa kelas 2 SD dirancang untuk melatih kemampuan observasi visual serta pengembangan nalar kritis. Materi ini tidak hanya mengajarkan siswa cara mengamati detail visual seperti warna dan bentuk pada sebuah karya seni, tetapi juga membimbing mereka dalam menyampaikan tanggapan lisan yang santun dan terstruktur.
Dalam kurikulum yang diterapkan, seni rupa bukan hanya sekadar aktivitas membuat karya, tetapi juga menjadi sarana untuk melatih kemampuan merasakan dan mengomunikasikan pengalaman estetik. Dengan pendekatan Deep Learning, siswa diajarkan untuk melampaui tanggapan permukaan seperti “ini bagus” atau “ini jelek”. Mereka diajak melakukan observasi aktif dengan mengidentifikasi elemen-elemen visual spesifik seperti warna cerah, garis tegas, atau bentuk unik, lalu menghubungkannya dengan emosi yang mereka rasakan.
Pertanyaan pemantik seperti “Mengapa warna merah ini membuatmu merasa berani?” digunakan untuk merangsang kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, siswa diarahkan untuk memahami hubungan antara elemen visual dan perasaan yang muncul dari pengamatan mereka.
Kegiatan dalam modul ini dirancang sangat interaktif. Contohnya adalah simulasi kritik seni sederhana atau permainan peran menggunakan “Kacamata Apresiasi”. Aktivitas ini tidak hanya melatih keberanian siswa untuk berbicara, tetapi juga membantu mereka dalam menyusun argumen sederhana secara logis dan terstruktur.
Selain itu, modul ini juga menanamkan nilai-nilai sosial yang penting. Saat sesi diskusi berlangsung, siswa akan menemukan bahwa satu lukisan bisa memicu interpretasi yang berbeda-beda di antara teman sekelasnya. Di sinilah proses pembelajaran bermakna terjadi: siswa belajar menghargai perbedaan perspektif dan memahami bahwa setiap pendapat adalah valid selama disampaikan dengan sopan dan terbuka.
Bagi para guru, modul ini menawarkan struktur yang sistematis. Mulai dari pertanyaan pemantik, aktivitas inti yang berpusat pada siswa, hingga rubrik asesmen yang jelas. Penggunaan modul ini tidak hanya membantu guru dalam mengajar seni, tetapi juga berkontribusi dalam membangun karakter empati, toleransi, dan kemampuan berpikir kritis yang akan berguna bagi siswa seumur hidup.
Manfaat Modul Ajar Seni Rupa untuk Siswa
- Melatih literasi visual: Siswa dilatih untuk mengamati dan memahami elemen-elemen visual dalam karya seni.
- Meningkatkan nalar kritis: Siswa diajak untuk berpikir lebih dalam dan mengaitkan elemen visual dengan perasaan mereka.
- Membangun kemampuan komunikasi lisan: Siswa belajar menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun dan terstruktur.
- Menghargai perbedaan pendapat: Siswa belajar menerima berbagai interpretasi terhadap satu karya seni.
- Mengembangkan empati dan toleransi: Melalui diskusi kelompok, siswa belajar untuk menghargai perspektif orang lain.
Fitur Utama Modul Ajar
- Struktur yang sistematis:
- Pertanyaan pemantik yang merangsang pikiran siswa.
- Aktivitas inti yang berpusat pada siswa.
-
Rubrik asesmen yang jelas dan mudah dipahami.
-
Konten interaktif:
- Simulasi kritik seni sederhana.
- Permainan peran menggunakan “Kacamata Apresiasi”.
-
Diskusi kelompok yang memperkuat kemampuan komunikasi.
-
Pendekatan Deep Learning:
- Mengajarkan siswa untuk melampaui tanggapan permukaan.
- Membangun kemampuan analitis dan kritis.
Cara Mendapatkan Modul
Modul ajar seni rupa kelas 2 SD dapat diunduh sebagai bagian dari program Kurikulum Merdeka dan Deep Learning. Modul ini dirancang untuk membangun literasi visual dan nalar kritis siswa sejak usia dini.
- Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 2 SD - November 23, 2025
- Cerita mengerikan Terence Atmane di Shanghai: ‘Saya hampir tidak bisa bernapas’ - November 23, 2025
- Kemendikdasmen Dorong Guru Terapkan Pembelajaran Humanis dan Berkesadaran Abad 21 - November 23, 2025



Leave a Reply