SMA Praxis Yogyakarta Kejutkan Kompetisi AI Asia, Raih Juara Dua

Prestasi Mengagumkan Tim Praxis High School di Kompetisi AI Asia

Tim Praxis High School dari Yogyakarta berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi Artificial Intelligence (AI) se-Asia. Dengan prestasi ini, mereka menjadi satu-satunya sekolah asal Indonesia yang mendapatkan penghargaan dalam ajang teknologi tingkat Asia tersebut.

Di tengah meningkatnya minat Asia terhadap teknologi kecerdasan buatan, sekelompok pelajar SMA berbasis STEAM di Yogyakarta mampu menarik perhatian dunia. Tim Green Pioneers dari Praxis High School, yang terdiri dari Jacy, Ilmi, Ardan, dan Fattan, sukses meraih posisi kedua dalam Planet Protectors Sustainability Challenge yang diselenggarakan dalam rangkaian EDUtech Asia 2025 di Singapura.

Mereka hanya kalah satu peringkat dari NUS High School Singapura, salah satu sekolah terbaik di Asia Tenggara. Prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan alternatif seperti Praxis memiliki potensi besar dalam menghasilkan inovasi teknologi yang kompetitif.

Inovasi Teknologi untuk Lingkungan

Kepala Sekolah PRAXIS High School, Aishah Prastowo, D.Phil, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian murid-muridnya. Ia mengatakan, “Saya sangat bangga atas kerja keras murid-murid kami. Melalui ajang ini, mereka belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).”

Proyek yang dibawa oleh tim Green Pioneers adalah AI-Driven Shopping Awareness, sebuah sistem AI yang dirancang untuk membantu mengurangi limbah tekstil. Proyek ini memiliki tiga fitur utama:

  • Mengidentifikasi isi lemari pakaian pengguna
  • Membandingkannya dengan barang yang ingin dibeli
  • Memberikan rekomendasi apakah pembelian tersebut diperlukan atau tidak

Tujuan proyek ini sederhana namun relevan, yaitu membantu mengurangi limbah tekstil, salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Jacy, salah satu anggota tim, mengatakan, “Kadang masalah lingkungan muncul dari keputusan kecil yang kita anggap sepele.”

Baca Juga  Dorong Literasi Teknologi, UMJ Adakan Pelatihan Robot untuk Misi Khusus

Pendekatan ekologis dan solusi yang tepat membuat juri menilai proyek Praxis sebagai solusi yang realistis dan mudah diadaptasi. Terutama oleh generasi muda yang semakin akrab dengan belanja digital. Ilmi, ketua tim Green Pioneers, menambahkan, “Pengalaman ini membuka wawasan kami bahwa solusi lingkungan bisa dimulai dari hal yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.”

Model Pendidikan Alternatif yang Berhasil

Keberadaan Praxis High School dalam kompetisi ini menjadi catatan tersendiri. Di tengah dominasi sekolah-sekolah mapan dari berbagai negara Asia, Praxis — sebuah sekolah alternatif dengan kurikulum berbasis STEAM — justru tampil solid dan membawa inovasi yang relevan.

Meskipun banyak peserta berasal dari institusi dengan fasilitas riset besar, Praxis menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang memberi ruang eksperimen, riset kecil, dan proyek nyata dapat menghasilkan karya kompetitif.

Aishah, yang merupakan lulusan doktor dari Oxford dan kini mengembangkan model pendidikan alternatif di Indonesia, menjelaskan, “Ini menunjukkan bahwa model pendidikan alternatif seperti PRAXIS memiliki tempat penting dalam ekosistem pendidikan di Indonesia, termasuk dalam hal pengembangan STEM.”

Kemenangan sebagai Bukti Ekosistem Belajar yang Tepat

Di Praxis, kompetisi bukanlah tujuan utama. Proyek yang dihasilkan siswa umumnya merupakan bagian dari kegiatan belajar jangka panjang, yang kemudian disesuaikan untuk mengikuti tantangan tingkat regional maupun global.

Karena itu, kemenangan Green Pioneers tidak hanya menjadi capaian lomba, tetapi juga bukti bahwa ekosistem belajar yang tepat mampu mendorong kreativitas dan keberanian bereksperimen.

unnamed SMA Praxis Yogyakarta Kejutkan Kompetisi AI Asia, Raih Juara Dua