BRIN: Peluang Meteor Jatuh ke Permukiman Sangat Rendah, Tidak Bisa Diperkirakan

AA1NZe36 BRIN: Peluang Meteor Jatuh ke Permukiman Sangat Rendah, Tidak Bisa Diperkirakan

Meteor yang Jatuh ke Bumi: Seberapa Sering Terjadi?

Meteor, atau benda langit yang masuk ke atmosfer Bumi, sering kali menjadi perhatian publik. Namun, sebenarnya jumlah meteor yang jatuh ke permukaan bumi sangat jarang. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana penjelasannya? Apakah mungkin terjadi di daerah berpenghuni?

Menurut Professor Thomas Djamaluddin, Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mayoritas meteor jatuh di wilayah yang tidak berpenghuni. “Probabilitas jatuh di pemukiman kecil sekali, karena di Bumi wilayah berpenghuni jauh lebih kecil dibandingkan wilayah tidak berpenghuni seperti laut, hutan, atau gurun,” ujar Thomas dalam wawancara pada Selasa (7/10).

Tidak Ada Prediksi Pasti

Thomas menjelaskan bahwa tidak ada cara yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan meteor akan jatuh ke permukaan Bumi, terutama di daerah yang berpenghuni. “Tidak ada antisipasi yang bisa dilakukan,” katanya.

Meskipun demikian, meteor dengan ukuran besar cenderung menimbulkan efek yang lebih nyata, seperti dentuman atau getaran. Contohnya, meteor yang melintasi Cirebon memiliki diameter sekitar 3-5 meter, sehingga dentumannya cukup terasa oleh warga sekitar. “Tapi, semakin besar ukurannya, getaran makin besar,” tambah Thomas.

Efek dari Meteor yang Menghantam Laut

Dalam penjelasannya, Thomas juga menyebutkan bahwa suara dentuman keras bisa terdengar ketika meteor menghantam laut. Namun, ia menegaskan bahwa sampai saat ini, belum pernah tercatat adanya meteor yang jatuh langsung ke permukiman manusia.

Wilayah yang Tidak Berpenghuni Lebih Rentan

Karena luasnya wilayah tak berpenghuni di Bumi, kemungkinan besar meteor akan jatuh di tempat-tempat tersebut. Wilayah seperti lautan, hutan, atau gurun merupakan lokasi yang paling umum bagi meteor untuk mendarat. Hal ini membuat risiko jatuh di area perkotaan sangat rendah.

Baca Juga  Herbal Makassar yang Kini Menggema Dunia

Bagaimana Proses Meteor Masuk ke Bumi?

Sebelum mencapai permukaan Bumi, meteor melewati atmosfer Bumi. Saat melewati lapisan udara, gesekan dengan udara menyebabkan meteor memanas dan biasanya terbakar. Namun, meteor dengan ukuran besar mungkin masih bertahan hingga mencapai permukaan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meteor yang jatuh ke Bumi adalah fenomena alam yang jarang terjadi, terutama di daerah berpenghuni. Meski tidak bisa diprediksi, kita tetap bisa belajar dari setiap insiden meteor untuk meningkatkan pemahaman tentang objek langit yang masuk ke Bumi. Dengan begitu, kita bisa lebih siap menghadapi potensi ancaman dari luar angkasa, meski secara teknis hal itu sangat sulit untuk diantisipasi.

unnamed BRIN: Peluang Meteor Jatuh ke Permukiman Sangat Rendah, Tidak Bisa Diperkirakan

Leave a Reply