BRIN: Meteor Cirebon Berukuran 3-5 Meter Melintasi Langit

Beberapa waktu lalu, masyarakat Cirebon, Jawa Barat, digemparkan oleh kejadian meteor yang terlihat di langit malam hari. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Professor Thomas Djamaluddin, memberikan penjelasan mengenai dugaan ukuran meteor tersebut.
Menurut Thomas, meteor yang melintasi wilayah Cirebon memiliki perkiraan ukuran sekitar 3 hingga 5 meter. Hal ini didasarkan pada pengamatan dan perbandingan dengan kejadian serupa yang pernah terjadi di Bone, Sulawesi Selatan, pada tahun 2008.
Thomas menjelaskan bahwa saat itu, meteor yang jatuh di Bone menimbulkan dentuman yang lebih kuat dibandingkan dengan yang dirasakan warga Cirebon. Ia membandingkan gelombang kejut dari meteor Bone dengan meteor Cirebon.
“Metor Bone pada 2008 menyebabkan dentuman dan getaran kaca jendela rumah penduduk yang cukup kuat,” ujar Thomas.
Berdasarkan data infrasound, meteor yang melintasi Bone diketahui memiliki ukuran sekitar 10 meter. Dari perbandingan ini, Thomas menyimpulkan bahwa meteor Cirebon lebih kecil dibandingkan meteor Bone.
Selain itu, Thomas juga menyampaikan bahwa meteor yang jatuh di Cirebon terjadi di Laut Jawa. Meskipun dentuman yang terdengar cukup keras, namun tidak membahayakan warga sekitar.
Perlu diketahui, infrastruktur infrasound menjadi salah satu alat penting dalam mengukur dampak meteor. Teknologi ini dapat mendeteksi gelombang suara yang tidak terdengar oleh telinga manusia, sehingga memberikan data akurat tentang kekuatan dan ukuran meteor.
Dalam penelitian seperti ini, para ilmuwan sering kali menggunakan data historis untuk membandingkan kejadian serupa. Hal ini membantu dalam memperkirakan dampak potensial dari meteor yang melintasi wilayah tertentu.
Meski meteor Cirebon tidak menimbulkan kerusakan signifikan, kejadian ini tetap menjadi perhatian bagi para ahli. Mereka terus memantau fenomena alam semacam ini guna memahami lebih dalam tentang ancaman yang mungkin datang dari luar angkasa.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari lembaga penelitian atau instansi terkait. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat merespons dengan tepat jika terjadi kejadian serupa di masa depan.
Pengamatan dan analisis terhadap meteor adalah bagian dari upaya pencegahan bencana alam yang bisa saja terjadi dari luar angkasa. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci dalam memahami dan mengurangi risiko yang mungkin muncul.
- BRIN: Meteor Cirebon Berukuran 3-5 Meter Melintasi Langit - November 14, 2025
- Ivanka Trump’s Surprising Brown-Hair Look in Old Photo With Baby Sis - November 14, 2025
- NC Schools to Be Nation’s Best in 5 Years, Says Superintendent - November 14, 2025



Leave a Reply