Fakta Terbaru Gunung Padang: Batu Raksasa Berasal dari Tempat Lain

Penemuan Baru di Situs Gunung Padang

Tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang telah menemukan fakta baru terkait keberadaan batuan berkolom atau columnar joint di sejumlah titik yang berada tidak jauh dari area inti situs megalitikum tersebut. Temuan ini memberikan wawasan penting mengenai asal-usul dan struktur bangunan kuno yang terletak di Cianjur, Jawa Barat.

Ketua tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menjelaskan bahwa terdapat potensi sumber batuan columnar joint di dua lokasi, yakni Ciukir di selatan situs dan Pasir Pogor di bagian utara. Menurutnya, temuan di Ciukir memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan lokasi lainnya.

“Khusus temuan yang di Ciukir ternyata memiliki potensi yang lebih besar,” ujar Ali kepada media melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025) malam. Hasil survei menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran batuan di dua lokasi itu memiliki kemiripan dengan columnar joint yang ada di area inti Situs Gunung Padang.

Ali menambahkan bahwa kajian akan dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk memperoleh kepastian. “Karenanya, kajian akan dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk memperoleh kepastian,” kata Ali.

Menurutnya, temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Situs Gunung Padang merupakan hasil karya budaya manusia, bukan bentukan alami. Ali menjelaskan bahwa batuan vulkanik berbentuk persegi lima dengan panjang hingga 100 meter itu dibawa dari lokasi lain untuk dijadikan material bangunan situs.

“Dalam pembuatannya, batuan dari aktivitas gunung api purba ini dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Potongan-potongan itu kemudian disusun rapi. Dijadikan anak tangga, pilar-pilar, pembatas dinding, dan teraresing di setiap sisi,” terang Ali.

Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian susunan batuan itu kini telah runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa struktur situs tersebut membutuhkan perhatian khusus dalam hal pemugaran dan perlindungan.

“Karenanya, perlu dilakukan pemugaran yang juga merupakan bagian dari upaya pelindungan,” ujar arkeolog Universitas Indonesia tersebut.

Baca Juga  Sejarah Unsur-Unsur Kimia yang Pernah Diakui lalu Dihapus

Proses Pemugaran dan Pentingnya Perlindungan

Pemugaran Situs Gunung Padang tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki struktur yang rusak, tetapi juga untuk menjaga keaslian dan nilai sejarah yang terkandung dalam situs tersebut. Ali menyebutkan bahwa proses pemugaran harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak elemen-elemen penting yang masih tersisa.

Selain itu, pemugaran juga menjadi bagian dari upaya mencegah kerusakan lebih lanjut akibat faktor alam seperti erosi, gempa bumi, atau aktivitas manusia. Dengan melakukan pemugaran yang tepat, harapannya adalah situs ini dapat tetap menjadi objek penelitian dan edukasi bagi generasi mendatang.

Masa Depan Situs Gunung Padang

Temuan tentang columnar joint di sekitar Situs Gunung Padang membuka peluang baru dalam studi sejarah dan arkeologi. Para peneliti berharap bahwa dengan adanya analisis laboratorium yang lebih mendalam, mereka bisa memahami lebih jauh tentang teknik konstruksi dan penggunaan material oleh para pendahulu kita.

Selain itu, temuan ini juga menjadi dasar untuk memperkuat argumen bahwa Situs Gunung Padang adalah karya manusia yang sangat kompleks dan membutuhkan perencanaan serta koordinasi yang baik. Dengan demikian, Situs Gunung Padang tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan dan kemajuan peradaban masa lalu.

unnamed Fakta Terbaru Gunung Padang: Batu Raksasa Berasal dari Tempat Lain

Leave a Reply