TNI AD Siap Tangani Kontaminasi Radioaktif di Cikande
TNI AD Siap Bantu Penanganan Kontaminasi Radioaktif di Cikande
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menunjukkan kesiapan untuk memberikan bantuan dalam penanganan kasus paparan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang terjadi di Cikande, Banten. Salah satu satuan khusus yang dimiliki oleh TNI AD adalah Detasemen Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia (Denzinubika), yang memiliki kemampuan khusus dalam dekontaminasi.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa Denzinubika saat ini dalam kondisi siaga penuh dan siap dikerahkan kapan saja jika ada permintaan resmi dari instansi berwenang. Ia menjelaskan bahwa satuan tersebut memang dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan tugas dekontaminasi, termasuk terhadap paparan zat radioaktif seperti Cs-137.
“Benar, TNI Angkatan Darat melalui satuan Denzinubika memang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dekontaminasi, termasuk terhadap paparan zat radioaktif. Satuan ini selalu dalam kondisi siaga dan siap digerakkan apabila ada permintaan resmi dari instansi yang berwenang,” ujarnya kepada wartawan.
Namun, hingga saat ini, Denzinubika belum dilibatkan secara langsung dalam penanganan kontaminasi di Cikande. Hal ini disebabkan karena belum adanya permintaan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Menurut Wahyu, prosedur yang berlaku mengharuskan pengerahan pasukan TNI AD untuk operasi dekontaminasi diajukan secara formal agar dapat dilakukan secara terkoordinasi dengan lembaga terkait.
“Untuk kejadian di Cikande, sejauh ini Denzinubika sudah memantau perkembangan situasi di lapangan, namun belum dilibatkan secara langsung karena belum ada permintaan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada Kepala Staf Angkatan Darat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa penanganan awal di lokasi saat ini masih berada di bawah kendali KLH dengan dukungan dari tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sedang melakukan pemetaan area terdampak. Bahkan, tim BRIN sempat melakukan pengecekan terhadap alat deteksi radioaktif yang dimiliki Denzinubika sebagai bagian dari koordinasi teknis.
“Apabila nanti ada perintah dari pimpinan TNI AD, Denzinubika siap segera dikerahkan melalui Pusat Zeni Angkatan Darat untuk membantu penanganan di lokasi sesuai tugas pokok dan kemampuan yang dimiliki,” tambahnya.
Penanganan Kasus Paparan Cs-137 di Cikande
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa terdapat sembilan orang yang terdeteksi positif hasil whole-body counter (WBC) dalam pemeriksaan paparan radioaktif Cs-137 di Cikande, Banten. Mereka telah ditangani di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta dan semua dilaporkan tidak bergejala serta dalam kondisi baik.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyampaikan bahwa para korban diberikan obat prussian blue sebagai bagian dari pengobatan. Ia juga menjelaskan bahwa paparan Cs-137 dapat menimbulkan sejumlah efek.
Pada jangka pendek, paparan tinggi bisa menyebabkan sindrom radiasi akut berupa mual, muntah, diare, kelelahan, sakit kepala, hingga penurunan sel darah putih. Paparan juga dapat menimbulkan kerusakan kulit dan jaringan yang ditandai dengan kemerahan, lepuh, atau luka bakar radiasi.
- What is 6-7? The Viral Slang Banned in Classrooms - November 12, 2025
- Studi menunjukkan bagaimana RNA sirkular dipaketkan secara preferensial untuk transportasi antar sel - November 12, 2025
- TNI AD Siap Tangani Kontaminasi Radioaktif di Cikande - November 12, 2025



Leave a Reply