Ansor Banten Dukung Pembangunan Pesantren Melalui APBN
Dukungan Penuh PW GP Ansor Banten terhadap Pembangunan Pesantren melalui APBN
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Banten menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Pesantren Al-Khoziny dan pesantren lainnya melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini diungkapkan oleh Tb. Adam Ma’rifat, Ketua PW GP Ansor Banten, sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat basis pendidikan keagamaan.
Menurut Tb. Adam, pembangunan pesantren menggunakan APBN bukan hanya urusan teknis, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat peran santri dan pesantren dalam pembangunan bangsa. Ia menegaskan bahwa ini adalah bentuk pengakuan negara terhadap pesantren dan santri yang telah berjasa besar sejak masa perjuangan.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, alokasi anggaran fungsi pendidikan dalam APBN 2025 mencapai Rp708 triliun, atau sekitar 20% dari total belanja negara. Sebagian anggaran tersebut disalurkan melalui Kementerian Agama untuk mendukung pendidikan keagamaan, termasuk pesantren.
Secara nasional, Kementerian Agama mengalokasikan Rp2,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan penguatan lembaga pendidikan keagamaan, termasuk pesantren, melalui DAK Fisik Pendidikan Keagamaan serta Bantuan Pemerintah untuk Lembaga Pendidikan Keagamaan.
Tb. Adam menjelaskan bahwa pembangunan sarana pesantren melalui APBN adalah bentuk nyata sinergi antara negara dan dunia santri. Menurutnya, santri harus maju bersama negara, dan dukungan APBN merupakan bagian dari sejarah panjang keterlibatan santri dalam membangun peradaban bangsa.
Ia menegaskan bahwa peran pesantren dan kalangan santri sudah mengakar sejak masa penjajahan. Santri menjadi pelopor perlawanan terhadap kolonialisme melalui jaringan ulama dan pesantren, seperti perjuangan para kiai dan santri dalam Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang menjadi titik penting lahirnya Hari Santri Nasional.
Sejarah membuktikan bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga benteng perlawanan, pusat pergerakan, dan penopang utama identitas bangsa. Karena itu, menurutnya, sudah sepantasnya negara memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan pesantren.
“Catat siapa yang menolak, dan dari partai mana. Publik harus tahu siapa yang benar-benar berpihak kepada pesantren,” ujarnya.
Menurutnya, sikap menolak pembangunan pesantren sama dengan mengabaikan kontribusi historis kalangan santri terhadap negara. “Santri dan pesantren telah berdarah-darah untuk republik ini. Menolak dukungan negara kepada pesantren sama dengan memutus rantai sejarah perjuangan itu,” katanya.
Pembangunan pesantren ini, menurut Tb. Adam, tidak boleh dipolitisasi secara sempit. Ini soal masa depan pendidikan Islam dan kelanjutan peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia menutup dengan penegasan bahwa dukungan terhadap pesantren melalui APBN adalah bagian dari kelanjutan sejarah besar santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ansor berdiri tegak bersama pesantren. Dari dulu, santri dan negara berjalan seiring, dan semangat itu harus terus kita jaga.
- Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 SD: Bilangan Cacah hingga Pecahan - November 10, 2025
- New York Health Costs Rise by $114 - November 10, 2025
- Temui pengacara Atlanta yang memberikan nasihat hukum gratis di Beltline - November 10, 2025



Leave a Reply