12 Siswa SD Bekasi Keracunan MBG, Ini Penyebabnya
Hasil Uji Laboratorium MBG yang Menyebabkan Keracunan Siswa SDN Kota Baru III
Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat telah merilis hasil uji laboratorium terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan keracunan pada 12 siswa SDN Kota Baru III. Hasil uji tersebut menunjukkan adanya tiga jenis bakteri dalam menu MBG yang dikonsumsi oleh para siswa.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, menjelaskan bahwa dalam sampel MBG ditemukan bakteri E. coli, Bacillus, dan Staphylococcus. “Hasil uji pada sampel menunjukkan ada bakteri E. coli, Bacillus, dan Staphylococcus,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Meskipun ditemukan bakteri, pihaknya memastikan bahwa tidak ditemukan kandungan bahan kimia berbahaya dalam MBG tersebut. “Tapi tidak ditemukan bahan kimia seperti rhodamin (pewarna), formalin, dan boraks,” jelasnya.
Selain itu, Satia juga mengungkapkan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas penyediaan MBG untuk SDN Kota Baru III sementara waktu dihentikan aktivitasnya. “Setelah kejadian tersebut (keracunan MBG), maka untuk sementara SPPG dihentikan aktivitasnya,” tambahnya.
12 Siswa Terkena Dampak Keracunan MBG
Sebelumnya, Satia Sriwijayanti menyampaikan bahwa sebanyak 12 siswa SDN Kota Baru III, Kota Bekasi, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025). Dari jumlah tersebut, enam siswa harus mendapatkan perawatan di RS Ananda, Bekasi. Sementara enam siswa lainnya sudah dapat dipulangkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan puskesmas.
“Jadi memang tadi ada 12 yang terduga, yang enam sih kondisi aman ya di sekolah. Yang enam tadi dibawa ke rumah sakit,” jelas dia.

Seluruh Siswa Sudah Dipulangkan dari Rumah Sakit
Sementara itu, lima siswa yang keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah dipulangkan setelah menjalani perawatan di RS Ananda Bekasi sejak Jumat (3/10/2025) siang. “Alhamdulillah, semua tadi siang sudah bisa pulang,” jelas Satia.

Imbas dari kejadian ini, Pemkot Bekasi membentuk satgas khusus untuk mengawasi program MBG. Hal ini dilakukan guna memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, peningkatan pengawasan juga dilakukan di berbagai wilayah lain, seperti di Palembang dan Padang, meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus keracunan MBG di daerah tersebut.
Pemkot Bekasi juga memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG, baik dari segi kualitas makanan maupun proses distribusi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para siswa yang mengikuti program tersebut.
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Senin 13 Oktober 2025 - November 10, 2025
- Apa yang Perlu Diketahui Hari Ini: Jane Goodall Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun, Seorang Dokter Jantung Mengungkap Gejala Serangan Jantung yang Tidak Biasa, dan Lainnya - November 10, 2025
- Salmonella Outbreak from Super Greens Powder Sicks Virginia and New York Residents - November 10, 2025



Leave a Reply