Studi Baru Perkuat Dugaan Spons sebagai Hewan Pertama di Bumi

Penelitian Mencengangkan: Spons Laut Mungkin Hewan Pertama di Bumi

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa spons laut mungkin merupakan hewan pertama yang pernah hidup di bumi. Temuan ini didasarkan pada jejak molekul yang disebut “fosil kimia” dalam batuan berusia lebih dari 541 juta tahun, yang diyakini berasal dari spons laut atau bunga karang purba.

Penelitian ini melibatkan ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Caltech, dan sejumlah universitas di Amerika Serikat serta Eropa. Para peneliti menemukan bentuk khusus senyawa kimia bernama sterana dalam batuan tersebut. Sterana merupakan turunan dari sterol, seperti kolesterol, yang digunakan oleh hampir semua makhluk hidup kompleks untuk membangun dan menjaga membran sel.

Sterana yang ditemukan memiliki 30 dan 31 atom karbon—panjang yang sangat tidak umum dan kini hanya diproduksi oleh sedikit organisme, termasuk demosponge, yaitu jenis spons laut lunak penyaring makanan yang masih hidup hingga sekarang. Menurut penulis utama dari publikasi hasil studi itu, Lubna Shawar, kunci dari temuan ini adalah keberanian untuk mengajukan pertanyaan yang tepat.

“Sterana khusus ini sebenarnya sudah ada sejak awal,” katanya dikutip dari laporan Earth, 30 September 2025. Peneliti dari Departemen Ilmu Kebumian dan Atmosfer, MIT, ini menambahkan, “Dibutuhkan pertanyaan yang tepat untuk menemukannya dan benar-benar memahami makna serta asal-usulnya.”

Pada 2009, tim yang sama sempat menemukan sterana dengan 30 atom karbon di batuan di Oman, namun saat itu para ilmuwan masih berdebat apakah molekul tersebut benar berasal dari spons laut. Untuk memastikan, penelitian kali ini mengambil sampel batuan dari Oman, India bagian barat, dan Siberia.

Sampel batuan itu berasal dari Periode Ediacaran (635–541 juta tahun lalu), masa sebelum kehidupan di Bumi berkembang pesat pada Periode Kambrium. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa batuan mengandung sterana C30 dan C31.

Baca Juga  Rumania melaporkan wabah penyakit lidah biru pada sapi

Untuk melacak asal-usulnya, tim juga mempelajari spons laut modern dan membuat delapan jenis sterol C31 di laboratorium. Mereka mensimulasikan kondisi alami ketika organisme terkubur dalam sedimen selama ratusan juta tahun—melibatkan unsur panas, tekanan, dan reaksi kimia.

Hasilnya menunjukkan bahwa hanya dua jenis sterol yang menghasilkan bentuk sterana C31 yang sama dengan yang ditemukan di batuan, menandakan sumber biologis yang sangat spesifik dan sesuai dengan demosponge modern.

Sterol sendiri ditemukan di semua organisme eukariotik—termasuk tumbuhan, hewan, jamur, dan beberapa organisme bersel tunggal—dan jenisnya tergantung pada gen masing-masing. Pada manusia, sterol memiliki 27 atom karbon, sementara pada tumbuhan biasanya 29.

“Menemukan sterol dengan 30 atom karbon sangatlah langka,” tutur Shawar. “Kelangkaan inilah yang membuat kaitannya dengan spons laut menjadi penting,” katanya melanjutkan.

Geolog lain dalam tim studi, Roger Summons, mengatakan bahwa keberadaan sterol merupakan ciri penting organisme kompleks. Ia menambahkan bahwa kesimpulan ini diperkuat oleh tiga bukti utama: temuan apa yang ada di batu, apa yang ada di spons, dan apa yang bisa dibuat di laboratorium kimia. “Tiga garis bukti yang saling mendukung ini menunjukkan bahwa spons tersebut kemungkinan termasuk hewan paling awal di Bumi,” ujarnya.

Dengan temuan ini, para peneliti berencana mencari fosil kimia serupa di wilayah lain untuk menentukan waktu pasti kapan hewan pertama mulai muncul di lautan bumi. “Dalam penelitian ini kami menunjukkan bagaimana cara memverifikasi biomarker—memastikannya benar-benar berasal dari kehidupan, bukan dari kontaminasi atau proses kimia non-biologis.”

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada 29 September lalu ini diharapkan dapat membantu memahami asal-usul kehidupan di Bumi—dari buka karang purba hingga manusia modern.

unnamed Studi Baru Perkuat Dugaan Spons sebagai Hewan Pertama di Bumi

Leave a Reply