Ahli Minta Tim Investigasi Bentuk untuk Selidiki Jatuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo

Tim Investigasi Diperlukan untuk Menelusuri Penyebab Keruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

Seorang pakar teknik sipil dan struktur tahan gempa dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, yaitu Prof Fauzan, menyarankan agar dibentuk tim investigasi untuk menelusuri penyebab robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Menurutnya, selain fokus pada proses penyelamatan dan evakuasi korban, penting juga untuk membentuk tim khusus yang bertugas melakukan investigasi mendalam terhadap faktor utama penyebab keruntuhan.

“Kami rasa perlu dibentuk tim investigasi untuk memahami penyebab ambruknya bangunan tersebut,” ujar Prof Fauzan saat berada di Padang, Senin, 6 Oktober 2025. Ia menekankan bahwa kejadian ini terjadi dalam kondisi normal, tanpa adanya gempa atau gangguan alam lainnya. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi penyebab utamanya.

Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Bangunan Pendidikan

Prof Fauzan menjelaskan bahwa setiap fasilitas pendidikan yang akan dibangun harus merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurutnya, standar ini memiliki tingkat keutamaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan biasa, yakni sebesar 1,5 kali lipat.

“Jika Ponpes Al Khoziny dibangun sesuai standar SNI, maka beban pengalinya akan satu setengah kali lipat lebih kuat dibandingkan bangunan kantor biasa,” jelas dia. Tujuan dari standar ini adalah untuk memastikan bahwa bangunan mampu menampung banyak peserta didik dalam jangka panjang, serta dirancang agar kokoh dan aman karena digunakan secara intensif setiap hari.

Ia menambahkan bahwa ketentuan ini sudah diatur dalam SNI, sehingga menjadi dasar bagi konstruksi bangunan pendidikan yang layak dan dapat dipercaya.

Hasil Investigasi sebagai Evaluasi Dunia Konstruksi

Prof Fauzan berharap hasil asesmen dan investigasi nanti bisa menjadi bahan evaluasi nasional, sehingga kasus serupa tidak terulang lagi di masa depan. Ia juga menekankan bahwa tujuan akhir dari adanya tim investigasi adalah agar publik dapat mengetahui penyebab pasti dari keruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Selain itu, hasil investigasi ini juga diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi dunia konstruksi ke depannya.

Baca Juga  Hari Kiamat: Fenomena Sains atau Keyakinan Agama?

Peran Wakil Menteri PUPR dalam Memperkuat Standar Bangunan Tahan Gempa

Secara terpisah, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menegaskan pentingnya semua bangunan di Indonesia, termasuk gedung pendidikan, dibangun sesuai dengan SNI 1726:2019 tentang ketahanan gempa. Menurutnya, pada saat persetujuan bangunan gedung, seluruh struktur yang dibuat harus mengacu kepada standar ini.

“SNI 1726:2019 mengatur tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung,” jelas Diana Kusumastuti. Standar ini diterbitkan dan disosialisasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai panduan utama untuk menjamin keamanan konstruksi di wilayah rawan bencana.


unnamed Ahli Minta Tim Investigasi Bentuk untuk Selidiki Jatuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo

Leave a Reply