Setelah Membaca Trisentra, Mari Merenung

Refleksi tentang Sistem Trisentra dalam Pendidikan

Sistem Trisentra yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara menjadi salah satu konsep penting dalam pendidikan. Konsep ini menekankan pentingnya kerjasama antara tiga pusat utama dalam proses pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam konteks pendidikan saat ini, setiap sekolah diharapkan dapat menerapkan prinsip Trisentra dengan mempertimbangkan situasi dan kebutuhan spesifik dari lingkungan masing-masing.

Berikut adalah beberapa pertanyaan reflektif yang sering diajukan dalam modul filosofi pendidikan dan nilai pendidikan, khususnya dalam topik penguatan budi pekerti melalui Trisentra Pendidikan:

  1. Bagaimana pola hubungan antar pusat pendidikan dalam konteks sekolah Bapak/Ibu?
  2. Bagaimana memastikan bahwa Trisentra pendidikan di sekolah Bapak/Ibu memiliki visi dan misi yang sama?
  3. Apa yang dapat dilakukan agar tercipta kerjasama yang harmonis antara ketiga pusat pendidikan?

Jawaban 1

  1. Di sekolah saya, hubungan antara pusat pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat adalah kolaboratif. Terdapat komunikasi yang terbuka dan saling mendukung dalam proses belajar siswa. Misalnya, guru rutin berkoordinasi dengan orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan dukungan baik di sekolah maupun di rumah.
  2. Untuk memastikan bahwa Trisentra pendidikan memiliki visi dan misi yang sama, kami mengadakan pertemuan rutin dan workshop. Tujuannya adalah menyamakan pemahaman serta tujuan pendidikan di antara semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat sekitar.
  3. Agar tercipta kerjasama yang harmonis, kami mengadakan kegiatan bersama seperti pelatihan untuk orang tua dan program komunitas. Kegiatan ini melibatkan semua pihak agar merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan siswa.

Jawaban 2 (Alternatif)

  1. Pola hubungan antar pusat pendidikan di sekolah saya terwujud melalui kerjasama antar guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Berkolaborasi dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta adanya wadah komunikasi dan koordinasi antar guru, seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) atau KKG (Kelompok Kerja Guru).
  2. Cara memastikan Trisentra pendidikan di sekolah saya memiliki visi dan misi yang sama adalah dengan melakukan sosialisasi baik itu secara langsung melalui rapat wali murid atau dengan melalui media sosial. Selain itu, guru atau warga sekolah mengintegrasikan visi dan misi sekolah dengan semua kegiatan sekolah.
  3. Hal yang dapat dilakukan agar terciptanya kerja sama yang harmonis antara ketiga pusat pendidikan adalah dengan selalu menjalin hubungan baik dan berkomunikasi secara terbuka antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Selain itu, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan sekolah seperti kegiatan keagamaan, sosial, olahraga, dan lain sebagainya.
Baca Juga  Dua Dosen UMK Jadi Lektor Kepala

Jawaban 3 (Alternatif)

  1. Pola hubungan antar pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) seharusnya kolaboratif, dengan komunikasi sinergis antar semua pihak. Setiap pihak harus saling mendukung dan bekerja sama dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa.
  2. Memastikan visi dan misi yang sama dapat dilakukan dengan mengkoordinasi dan mencapai kesepahaman. Berkomunikasi secara terus-menerus, menerapkan konsep Trisentra Pendidikan, dan memastikan bahwa guru, orang tua, dan komite sekolah memiliki peran penting dalam memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang visi dan misi pendidikan.
  3. Komunikasi yang efektif antara semua pihak adalah kunci untuk menciptakan kerjasama yang harmonis. Selain itu, keterlibatan aktif dari semua pihak dalam kegiatan sekolah dan kegiatan di lingkungan masyarakat dapat membantu menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan anak.


unnamed Setelah Membaca Trisentra, Mari Merenung

Leave a Reply