Sumber Kontaminasi Radioaktif Cesium di Cikande: Pabrik Baja yang Mengkhawatirkan

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa sumber kontaminasi radioaktif cesium (Cs-137) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, berasal dari pabrik leburan baja. Pabrik tersebut menggunakan besi-besi bekas sebagai bahan baku, yang diduga mengandung cesium.
“Ada beberapa indikasi yang bisa kita deteksi. Di sekitar pabrik leburan baja itu, ada juga pabrik lain yang kebetulan menggunakan besi-besi bekas sebagai bahan bakunya. Itu yang kemungkinan mengandung cesium,” ujarnya setelah menghadiri pertemuan The 32nd Annual Meeting of the Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT32) di Bali, Senin (6/10).
Wahyu menjelaskan bahwa alat pendeteksi cesium yang digunakan adalah milik Bapeten. Para ahli kompeten yang terlibat dalam pengujian menyatakan bahwa cesium memang terkandung dalam bahan-bahan tersebut.
“Seharusnya, jika bahan ini berasal dari impor, maka tidak boleh diperbolehkan. Negara mana pun tidak boleh mengekspor bahan yang mengandung cesium karena itu termasuk nuklir. Indonesia tidak memiliki fusi nuklir,” ujarnya.
Cesium-137, menurut Wahyu, merupakan hasil dari fusi nuklir. Namun, Indonesia tidak memiliki PLTN atau pengembangan senjata nuklir. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa masalah ini harus ditangani oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Jadi, jika ada cesium, itu harus diinvestigasi secara mendalam oleh BRIN,” katanya saat memberikan sambutan.
Tim KLH/BPLH bersama tim lintas sektor terus melakukan deteksi tambahan di titik-titik lain yang berpotensi terkontaminasi. Tujuannya adalah memastikan tidak ada sumber radiasi yang terlewatkan.
Satgas telah mengidentifikasi sepuluh titik yang memancarkan radiasi Cs-137 dengan intensitas berbeda-beda. Dua titik telah berhasil didekontaminasi, dan material radioaktifnya telah dipindahkan ke gudang PT PMT yang terkonfirmasi sebagai sumber lokal pencemaran.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut sembilan orang yang ikut dalam pemeriksaan paparan radioaktif Cs-137 di Kecamatan Cikande dinyatakan positif berdasarkan hasil whole-body counter (WBC). Mereka dirawat di RSUP Fatmawati Jakarta dan kondisinya baik serta tidak menunjukkan gejala apapun.
Penyebab Kontaminasi
Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kontaminasi radioaktif Cs-137 di wilayah Cikande antara lain:
* Penggunaan bahan baku besi-besi bekas yang tidak melalui proses pemeriksaan yang ketat.
* Kurangnya pengawasan terhadap impor material berbahaya.
* Ketidakpahaman tentang risiko bahan radioaktif yang tersembunyi dalam bahan bekas.
Langkah yang Dilakukan
Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk menangani situasi ini, antara lain:
* Melibatkan BRIN untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap sumber cesium.
* Mengadakan deteksi tambahan di berbagai titik potensial.
* Memindahkan material radioaktif ke gudang yang aman.
* Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang terpapar.
Pentingnya Pengawasan
Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap impor barang dan bahan baku, terutama yang berasal dari luar negeri. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bahan radioaktif yang mungkin tersembunyi dalam produk-produk bekas.
- BRIN Pastikan Tidak Ada Dampak dari Meteor Jatuh di Langit Cirebon - November 5, 2025
- Ty Jerome Out Four Weeks with Calf Strain - November 5, 2025
- Memanfaatkan AI untuk membuat Amerika kembali sehat - November 5, 2025



Leave a Reply