6.000 Ruang Kelas SD Tasikmalaya Rusak, Butuh Rp922 Miliar untuk Perbaikan
Kondisi Ruang Kelas SD di Kabupaten Tasikmalaya Mengkhawatirkan
Ribuan pelajar sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya kini berada dalam keadaan yang memprihatinkan. Saat ini, lebih dari 6.000 ruang kelas SD di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu rusak parah, sedang, dan ringan. Dari total 1.062 SD negeri dan swasta, sebanyak 1.613 ruang kelas dikategorikan sebagai rusak parah, yang merupakan kondisi paling kritis dan rawan roboh. Sementara itu, lebih dari 3.000 ruang kelas dikategorikan sebagai rusak sedang, dan lebih dari 2.000 ruang kelas lainnya mengalami kerusakan ringan.
Kepala Seksi Sarana Prasarana Bidang SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Qika Prakawa, menyatakan bahwa untuk memperbaiki bangunan yang rusak tersebut dibutuhkan dana hingga lebih dari Rp 922 miliar. Ia menjelaskan, jika dihitung secara rinci, sekitar 4.613 ruang kelas yang rusak dengan tingkat kerusakan semakin berat, dikalikan dengan rata-rata kebutuhan anggaran sebesar Rp 200 juta per ruang. Total anggaran yang dibutuhkan telah mencapai lebih dari Rp 922 miliar.
Masalah Utama: Keterbatasan Anggaran
Sementara itu, Kepala Bidang SD pada Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, mengakui bahwa pendataan terhadap ruang-ruang kelas yang rusak masih terus berlangsung. Namun, masalah utamanya adalah keterbatasan anggaran. Ia menegaskan bahwa belum ada gambaran pasti mengenai peluang dana revitalisasi untuk tahun 2026. “Untuk tahun 2026 belum muncul peluangnya. Belum ada gambaran anggaran fix untuk tahun 2026 berapa kebutuhannya,” ujar Ahmad.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini hanya bisa berharap dan berupaya maksimal memanfaatkan setiap peluang anggaran dari pusat atau provinsi, sambil menunggu kejelasan dana alokasi umum (DAU) daerah. “Kami akan manfaatkan setiap peluang anggaran seoptimal mungkin. Namun, apakah dari DAK masih ada, polanya bagaimana, berapa peluang yang bisa diserap Kabupaten Tasikmalaya, itu yang belum pasti,” kata Ahmad.
Upaya Pemerintah Daerah
Sebelumnya, Pemkab Tasikmalaya sempat melakukan renovasi terhadap 53 SD dengan total anggaran sekitar Rp 45,7 miliar pada tahun ini. Meskipun demikian, upaya tersebut dinilai masih kurang untuk mengatasi keseluruhan masalah kerusakan ruang kelas yang terjadi di seluruh kabupaten.
Dalam situasi seperti ini, masyarakat dan para pemangku kepentingan terus berharap adanya solusi yang nyata dan berkelanjutan. Para guru dan siswa di SD-SD yang terkena dampak kerusakan ruang kelas juga menantikan kebijakan yang dapat memastikan lingkungan belajar yang aman dan layak.
Tantangan Masa Depan
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur pendidikan. Tanpa dukungan anggaran yang cukup, proses perbaikan dan rehabilitasi ruang kelas akan sulit dilakukan. Selain itu, ancaman kerusakan yang terus meningkat bisa berdampak pada kualitas pembelajaran dan keselamatan para siswa.
Dengan begitu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dan saling mendukung agar masalah ini dapat segera diatasi. Hanya dengan kolaborasi yang kuat, harapan untuk memberikan pendidikan yang layak bagi semua anak di Kabupaten Tasikmalaya dapat tercapai.
- Golkar Usulkan Dana Pendidikan untuk Ponpes dari APBN - November 4, 2025
- Edwin Hubble dan Malam Pemecah Rahasia Alam Semesta - November 4, 2025
- Weld RE-4 Board Candidates on Parental Rights - November 4, 2025



Leave a Reply