5 Fakta Menarik Salamander Mulut Kecil Amerika
Asal Usul Nama yang Unik
Sesuai dengan namanya, Small-mouthed Salamander memiliki ciri khas berupa mulut kecil yang membuatnya tampak berbeda dari kerabatnya. Kepala mereka relatif kecil dengan moncong pendek dan tumpul. Mereka memiliki bentuk kepala yang cenderung tampak bengkak di belakang mata dan rahang bawah hampir tidak menonjol melewati rahang atas. Warna tubuh mereka biasanya abu-abu tua, hitam, atau cokelat tua. Bagian tubuh dan ekornya terdapat bercak-bercak berwarna cokelat muda, biru keabu-abuan, atau abu-abu, yang tidak beraturan. Pada bagian perutnya berwarna abu-abu tua hingga hitam, dan diketahui bercak-bercak berwarna terang ini menyelimuti bagian perutnya. Ukuran tubuh mereka relatif sedang, yaitu sekitar 11 hingga 17,8 cm. Jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan betina, sehingga menunjukkan dimorfisme seksual.
Hidup di Amerika Utara

Small-mouthed Salamander ditemukan di dua negara di benua Amerika, yaitu Kanada dan Amerika Serikat. Mereka mendiami beberapa negara bagian di Amerika Serikat seperti Alabama, Arkansas, Iowa, Illinois, Indiana, Kansas, Kentucky, Louisiana, Michigan, Missouri, Mississippi, Nebraska, Ohio, Oklahoma, Tennessee, Texas, dan Virginia Barat. Di Kanada, mereka hidup di negara bagian Ontario.
Mereka banyak ditemukan di hutan dataran rendah yang tergenang banjir dan menyukai tempat yang lembap. Mereka juga dapat hidup di padang rumput terbuka dan hutan gugur yang lebat, asalkan di sana terdapat kolam air yang bebas ikan untuk tempat perkembangbiakan mereka. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan gangguan manusia pada habitatnya, seperti fragmentasi habitat dan pengalihan lahan hutan menjadi lahan pertanian.
Perkembangbiakan yang Fleksibel

Small-mouthed Salamander berkembang biak saat cuaca masih dingin dan bersalju. Setiap tahunnya mereka dapat bertelur hingga 700 butir. Perkembangbiakan mereka terbilang fleksibel karena dapat dilakukan di mana saja asalkan ada kolam tanpa ikan. Mereka dapat berkembang biak di hutan dan padang rumput, tetapi lebih menyukai lahan basah sementara yang dangkal seperti kolam, parit, pinggir jalan, dan ladang yang tergenang. Selain itu, mereka juga bisa berkembang biak di lahan basah permanen seperti kolam pertanian, lubang galian, dan rawa. Telur mereka bisa diletakkan di ranting, serasah daun, atau puing-puing di dasar kolam atau sungai yang airnya mengalir deras.
Peran Terhadap Ekosistem

Small-mouthed Salamander memakan serangga, artropoda kecil, siput, cacing, ngengat, kelabang, kumbang, dan terkadang krustasea air. Mereka memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya dengan membantu membatasi populasi serangga, cacing, dan siput—yang merupakan makanan utama mereka. Namun, mereka juga menjadi target bagi spesies yang lebih besar, seperti ular. Ketika terancam oleh predator, mereka akan melengkungkan tubuh, mengangkat dan mengibaskan ekornya, serta mengeluarkan sekresi putih lengket yang beracun.
Status Konservasi yang Berbeda di Setiap Negara

Small-mouthed Salamander memiliki status konservasi yang berbeda di setiap negara. Secara global dan di Amerika Serikat, mereka berstatus Least Concern (risiko rendah). Namun, di Kanada mereka berstatus Endangered (terancam punah). Perbedaan ini disebabkan oleh kualitas habitat dan persebaran yang luas di beberapa daerah. Di AS, mereka tersebar cukup luas di beberapa negara bagian, sedangkan di Kanada hanya ada di satu negara bagian, yaitu Ontario. Di Kanada, ancaman terhadap salamander ini meliputi degradasi habitat, penurunan tutupan hutan, penebangan kayu lapuk, dan penurunan permukaan air. Selain itu, mereka sering melakukan perkawinan silang yang bisa memunculkan spesies baru, sehingga persaingan dalam rantai makanan menjadi ketat dan populasi salamander ini secara perlahan menurun.
Walau tubuhnya mungil dan tidak begitu mencolok, Small-mouthed Salamander memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam. Ia menjadi predator alami bagi serangga kecil. Dari mulut mininya yang khas hingga kemampuannya beradaptasi di habitat lembap, salamander ini membuktikan bahwa keunikan tak selalu datang dari ukuran atau warna mencolok. Menjaga kelestarian spesies ini berarti ikut menjaga keanekaragaman hayati yang memperkaya kehidupan di bumi.
- 5 Temuan Ilmiah yang Layak Menangkan Nobel, Tapi Belum Terwujud - November 5, 2025
- Dana Rumah Keluarga, TETFund dan Investor Swasta Memimpin Inisiatif Nasional PPP untuk Proyek Perumahan Mahasiswa Harapan Baru - November 4, 2025
- Panduan Indonesia Pintar 2025 untuk Siswa SD hingga SMA - November 4, 2025



Leave a Reply